Buku Suara Kebangsaan, Hasto Kristiyanto Sajikan Materi Berat dengan Bahasa Merakyat

Sekretaaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meluncurkan buku terbarunya, berjudul Suara Kebangsaan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Agu 2022, 17:28 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam peluncuran bukum miliknya berjudul Suara Kebangsaan (Foto: Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meluncurkan buku terbarunya, berjudul Suara Kebangsaan. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia tersebut banyak bercerita tentang Presiden RI pertama Soekarno. Buku ini memiliki materi yang berat namun dengan bahasa yang merakyat.

“Substansi mendalam yang disampaikan Hasto ini disajikan dengan bahasa sederhana, disampaikan dengan bahasa rakyat kebanyakan sehingga mudah dicerna,” kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Laksamana Madya (TNI) Laksamana Madya TNI Prof.Dr. Amarulla Octavian saat memberi sambutan terhadap peluncuran buku tersebut di Bentara Budaya Jakarta, Minggu (7/8/2022).

Amarulla mengaku paham, bagaimana Hasto Kristiyanto menjadi seorang pembelajar dan berhasil lulus dalam waktu cepat serta meraih gelar doktor. Selain itu, menurut dia, disertasi yang ditulis Hasto mengenai geopolitik Indonesia juga sangat berkualitas sehingga mendapat predikat Summa Cum Laude.

“Pak Hasto ini juga mahasiswa pertama yang summa cum laude, yang artinya ia berkualitas,” bangga Amarulla.

Diketahui, buku terbaru Hasto ini adalah kumpulan 42 artikel yang ditampilkan di harian Pos Kota. Puluhan artikel itu akhirnya dikompilasi menjadi buku “Suara Kebangsaan”.

Hebatnya, setiap artikel yang ditulis Hasto dapat selesai dalam waktu tak sampai satu jam, namun dengan substansi mendalam dan berkualitas.

“Saya mengapresiasi kemampuan Hasto bisa menulis dengan cepat, sama seperti dia sangat cepat menyelesaikan disertasinya yang sangat baik,” ungkapnya.

Sebagai informasi, terdapat 14 artikel dari total 42 artikel terkait ilmu pertahanan dan geopolitik Soekarno. Artikel itu diyakini masih relevan dengan kondisi dunia saat ini dan masa mendatang.

 


Hasto Tulis 5 Hal Penting Tentang Soekarno

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam peluncuran bukum miliknya berjudul Suara Kebangsaan (Foto: Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Mantan Menteri Pertahanan yang juga Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) RI Purnomo Yusgiantoro, menilai Indonesia beruntung memiliki pemimpin bangsa seperti Soekarno.

Sebab, ajaran dan pemikirannya masih relevan dengan kondisi dunia kini dan masa mendatang, serta seharusnya diajarkan ke seluruh generasi anak bangsa.

Hal itu dia ungkapkan dalam peluncuran buku karya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berjudul “Suara Kebangsaan”, yang dilakukan di Bentara Budaya, Jakarta, Minggu (7/8/2022).

Dia mengatakan bahwa buku Hasto baik sebagai referensi bagi anak-anak muda Indonesia untuk makin mengenal serta mencintai bangsanya.

“Saya dorong ini dibaca anak muda untuk menunjukkan identitas bangsa dan dapat lebih mencintai Indonesia,” kata Purnomo.

Di dalam buku yang baru saja diluncurkan, Hasto banyak menulis tentang Soekarno. Dia mencatat setidaknya ada lima hal penting tentang Soekarno yang ditulis Hasto.

Diantaranya adalah ketika Soekarno berbicara di sidang BPUPK dan menyampaikan pidato lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Lalu soal geopolitik dan geostrategi Indonesia yang disampaikan oleh Soekarno saat berpidato di Lemhannas di Mei 1965.

“Yang disampaikan Bung Karno itu sampai sekarang diajarkan di Lemhannas. Soekarno memberi landasan nation and character building,” ucap Purnomo.

Hasto juga mengupas ajaran Soekarno soal Trisakti yang sempat hilang dan harus dimunculkan lagi. Baginya, Hasto luar biasa, karena bisa mengungkap tentang ide dan gagasan Soekarno lewat tulisannya.

Hasto juga menulis tentang Soekarno yang menyampaikan pidato To Build The World a New di sidang PBB, dan disambut luar biasa oleh dunia karena menyuarakan kesetaraan hak semua negara di dunia.

“Jadi apa yang diajarkan Bung Karno dari dulu masih valid dan relevan sampai sekarang,” imbuhnya.

Hasto juga mengangkat isu kepemimpinan, lewat penjelasan mendalam mengenai kepemimpin visioner seorang Soekarno.

“Pak Hasto menulis, bahwa apa yg pernah saya sampaikan 'seorang leader yang pemberani adalah yg bisa mengambil keputusan, tentu keputusannya ini harus terukur dan melihat resikonya',” ujarnya.

 

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya