Viral Kota Gaib Saranjana, Ini Keterangan Al-Qur'an tentang Teknologi Bangsa Jin

Kota Saranjana kembali menjadi perbincangan publik. Berdasarkan informasi yang beredar kota ini dikenal sebagai kota mistis yang memiliki teknologi yang sangat maju. Pasalnya di kota ini terdapat gedung-gedung megah bertingkat, transportasi maju dan ditinggali oleh orang-orang yang kaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2022, 22:34 WIB
Ilustrasi Kota Gaib (Pixel.com)

Liputan6.com, Cilacap - Kota Saranjana kembali menjadi perbincangan publik di media sosial. Berdasarkan informasi yang beredar, kota ini dikenal sebagai kota mistis yang memiliki peradaban yang sangat maju.

Pasalnya di kota ini terdapat gedung-gedung megah bertingkat, transportasi maju dan ditinggali oleh orang-orang yang kaya.

Namun sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan oleh semua orang. Konon katanya hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat penampakan kota gaib ini. Oleh sebab itu juga, tidak dapat diketahui secara pasti perihal letaknya.

Selain itu, kota ini juga tidak terdapat dalam peta, akan tetapi warga sekitar menyebutkan lokasi Kota Saranjana berada di Kota Baru, tepatnya di desa Oka-oka, Kecamatan Laut Kelautan, Kalimantan Selatan.

Beredarnya informasi ini tentunya menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang menilai bahwa informasi tersebut tidak benar dan ada pula yang membenarkan keberadaan kota ini.

Terlepas dari pro kontra yang terjadi di masyarakat terkait Kota Gaib Saranjana, Al-Qur'an telah menginformasikan kepada kita tentang jin dan kemampuannya yang sangat fenomenal.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Informasi Al-Qur'an tentang Teknologi Bangsa Jin

Ilustrasi harta karun Nabi Sulaiman (ancient-origins.net)

Dalam Al-Qur'an surat Saba ayat 13 dijelaskan bahwa para jin bekerja untuk Nabi Sulaiman AS membuat bangunan dan berbagai macam benda. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwa para Jin ketika itu telah mampu membuat bangunan-bangunan megah seperti gedung-gedung pencakar langit, patung-patung, periuk dan piring-piring yang berukuran raksasa.

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

"Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." (Q S Saba: 13).

Selain itu dikisahkan juga bahwa para Jin juga membantu Nabi Sulaiman ketika merenovasi Baitul Maqdis karena banjir yang terjadi pada masa Nabi Nuh AS. Hal ini ni terjadi pada tahun 1.000 SM.

Akan tetapi, wafatnya Nabi Sulaiman tidak disadari seorang pun, termasuk bangsa jin. Para jin terus bekerja membuat bangunan. Menurut beberapa sumber disebutkan bahwa bangunan tersebut adalah Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsha).

Menurut sejarawan muslim, Jalaluddin Al-Suyuti, beberapa jin ahli bangunan ditugaskan mendesain Masjid Al Aqsha dengan sedemikian indahnya.

Ada yang bekerja memotong kayu, memasang tiang dan melapisi lantai dengan marmer. Para jin yang ahli menyelam mengumpulkan mutiara sebagai hiasan masjid.

 

 


Hadis Nabi

Sebuah sumur yang konon dibangun pasukan jin Nabi Sulaiman. (Al Arabiya)

Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika Nabi Sulaiman merampungkan pembangunan Baitul Maqdis, beliau memohon kepada Allah tiga permintaan: (1) Memberi putusan hukum yang sesuai dengan hukum Allah, (2) Diberikan kerajaan yang tidak patut dimiliki oleh seorang pun selain dirinya, (3) dan agar tak seorang pun yang datang ke Masjid Al Aqsha dengan keinginan menunaikan salat di dalamnya kecuali dihapuskan segala kesalahannya (sehingga ia suci) seperti saat hari kelahirannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Yang pertama dan kedua telah diberikan, dan aku berharap yang ketiga pun Allah kabulkan.” (H.R. Ibnu Majah no. 1408).

Hingga Masjid Al Aqsha rampung, para jin baru menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat ketika tongkat yang menyangga jasad Nabi Sulaiman rapuh dimakan rayap hingga jasadnya tersungkur ke tanah. 

Kisah Nabi Sulaiman ini diabadikan dalam Al Quran surat Saba’ ayat 15: “Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib, tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.”

Dengan demikian, berdasarkan informasi Al-Qur'an di atas, dapat diketahui bahwa semenjak dahulu jin sudah dapat membuat gedung-gedung megah pencakar langit dan benda-benda yang bentuk dan ukurannya sangat fenomenal.

Dengan demikian, dapat diketahui juga bahwa teknologi yang digunakan bangsa Jin kala itu terkategori telah maju dan modern.

Penulis: Khazim Mahrur

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya