Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan empat emiten pada perdagangan saham Senin, (8/8/2022).
Empat emiten yang catat saham perdana antara lain PT Estee Gold Feet Tbk, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, dan PT Moratelematika Indonesia. Masing-masing dari emiten itu merupakan perusahaan tercatat ke-35,36,37, dan 38 di BEI. Dengan demikian, total emiten mencapai 804 emiten hingga Senin, 8 Agustus 2022.
Advertisement
Berikut informasi mengenai pendatang baru di BEI pada Senin, 8 Agustus 2022:
1.PT Estee Gold Feet Tbk (EURO)
Perseroan mencatatkan saham perdana di papan akselerasi dengan kode saham EURO. Perseroan mencatatkan saham 2,5 miliar yang terdiri dari saham pendiri 2 miliar saham dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 500 juta saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Harga perdana yang ditetapkan Rp 70 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana Rp 35 miliar dari IPO.
Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional Perseroan (operating expenditure) antara lain gaji karyawan, pembelian bahan penunjang, kebutuhan kantor, bahan bakar, biaya listrik, air, dan kebutuhan pabrik lainnya.
Bersamaan dengan penerbitan saham baru, Perseroan juga menawarkan Waran Seri I sebesar sebanyak 50 juta Waran Seri I, yang mewakili sebanyak 2,5 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan kepada OJK. Rasio waran itu 10:1.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp5 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100, sehingga seluruhnya adalah sebanyak Rp5 miliar, yang dapat dilaksanakan dimulai pada 6 bulan terhitung sejak Waran Seri I diterbitkan oleh Perseroan, yaitu mulai 9 Februari 2023 sampai dengan 9 Maret 2023
Sedangkan, dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan. Dalam rangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES)
Perseroan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan dengan kode saham KKES. Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 1,5 miliar saham yang terdiri dari 1,2 miliar saham pendiri dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 300 juta saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO Rp 105 per saham. Perseroan meraih dana IPO sekitar Rp 31,5 miliar.
Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 95 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sedangkan sisanya lima persen digunakan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi perseroan termasuk digitalisasi sistem IT untuk sales, delivery, inventory dan logistik.
Rincian pemakaian dana 95 persen untuk modal kerja itu antara lain sekitar 30 persen untuk biaya operasional antara lain gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan dan laionnya. Sedangkan sekitar 65 persen untuk pembelian barang dagangan, pelunasan utang usaha kepada pemasok.
Perseroan juga melaksanakan program employee stock allocation (ESA) sebesar 3,57 saham. Dalam proses IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Adapun jumlah saham free float perseroan per 5 Agustus 2022 antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 12 bulan sebesar 0,24 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 19,76 persen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
3.PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI)
Perseroan mencatatkan saham perdana dengan kode saham ELPI di papan utama. Jumlah saham yang dicatatkan 7,41 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 6,30 miliar saham dan IPO sebesar 1,11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO Rp 200 per saham sehingga dana yang diraup sebesar Rp 222,40 miliar.
dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan sekitar 56,70 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pengadaan kapal OSV (offshore support vessel) dan reactive kapal OSV (offshore support vessel).
Belanja modal ditujukan untuk pengembangan ekspansi armada dan layanan untuk kontrak baru dengan periode pengadaan pada 2022 – 2023 yang akan diikuti oleh Perseroan dan diadakan oleh kontraktor kontrak kerja sama (K3S).
Lalu, sekitar 16,97 persen akan digunakan untuk belanja modal atas rencana ekspansi usaha beberapa diantaranya mengakuisisi kepemilikan saham PT Multi Eximindo dalam Kazo Marine (M) SDN BHD yang berdomisili di Malaysia. PT Multi Eximindo merupakan pihak afiliasi Perseroan.
Selanjutnya, sekitar 17,99 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pembangunan kantor pusat Perseroan dan sekitar 6,74 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam pembentukan Training Center.
Selain itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja, berupa biaya operasional yang timbul dari pembelian kapal OSV dalam pelaksanaan tender.
Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitment terhadap penawaran umum perdana saham.
Sementara itu, Perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) berdasarkan Akta No. 18/2022 tanggal 5 April 2022. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebesar 20,5 saham atau sebesar 1,84 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham.
4.PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA)
Perseroan mencatatkan saham perdana di papan utama dengan kode saham MORA. Jumlah saham yang dicatatkan 23,64 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 21,12 miliar saham dan IPO sebesar 2,52 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga penawaran saham Rp 396 per saham. Perseroan meraup dana IPO sebesar Rp 1 triliun.
Sebelumnya, perseroan akan memakai dana IPO sekitar 85 persen untuk kebutuhan investasi termasuk namun tidak terbatas pada ekspansi jaringan, termasuk backbone, lastmile, capacity upgrades, infrastruktur pasif. Selanjutnya sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan umum perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jumlah saham free float perseroan per 5 Agustus 2022 sebesar 2,52 miliar saham atau 10,68 persen antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 12 bulan sebesar 0,02 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 10,66 persen.
Adapun PT Gema Lintas Buana yang memiliki 7,13 miliar saham MORA, PT Candrakarya Multikreasi sebesar 9,65 miliar saham MORA, dan PT Smart Telecom sebesar 4,33 miliar saham MORA dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
Advertisement