Liputan6.com, Yogyakarta - Poster bertuliskan 'Wadas Melawan' muncul saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berorasi di acara mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM), akhir pekan kemarin. Poster itu tiba-tiba mencuat di antara ribuan mahasiswa baru di acara penutupan Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM.
Ganjar yang melihat itu menanggapi santai, "Wadas Melawan, wuaduh aktivis ini pasti. Suka saya, saya suka ini. Boleh suka, seneng saya," katanya di lokasi.
Advertisement
Ganjar Pranowo sendiri hadir dalam kesempatan itu sebagai Ketua Keluarga Alumni UGM (Kagama). Ganjar juga memberikan satu unit laptop kepada mahasiswi difabel tuna netra dari Program Studi Sastra Indonesia UGM karena telah mampu membuat film keren di tengah keterbatasan fisik.
Gonjang-ganjing soal wadas melawan sendiri sudah muncul saat awal Februari 2022, saat proses pengukuran bakal lokasi Proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN). Saat itu polisi mengamankan 23 orang yang berusaha mempertahankan tanah leluhurnya.
Saat pengukuran lahan sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional pembuatan bendungan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy saat itu mengatakan, terdapat 70 petugas BPN yang melaksanakan pengukuran lahan di Desa Wadas. Adapun luas area yang akan dibebaskan untuk pelaksanaan proyek tersebut mencapai 124 hektare.
Iqbal sendiri mempersilakan para warga yang mendukung maupun menolak proyek tersebut untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Audiensi dengan DPRD Jateng
Sementara itu, pantauan Liputan6.com di lini masa Twitter, akun @Wadas_Welawan menampik kabar ada warga yang anarkis dan membawa senjata tajam saat menolak pengukuran lahan.
"Faktanya yang terjadi di lapangan adalah polisi masuk ke rumah-rumah warga untuk menyita arit dan peralatan pertanian kami lalu menyeret warga kami. Itu yang sebenarnya terjadi," tulis akun tersebut. Akun @Wadas_Melawan melaporkan setidaknya 40 orang warga dibawa ke Polsek Bener saat peristiwa tersebut.
Hingga kini konflik lahan di Desa Wadas terus berlanjut. Hari ini, Senin (8/8/2022), akan digelar audiensi warga wadas dengan DPRD Jawa Tengah, untuk emncari solusi yang terbaik demi kelestarian Desa Wadas dan sekitarnya.
Advertisement