9,5 Juta UMKM Sudah Masuk Ekosistem Digital hingga Juni 2022

Untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital, perlu mendorong penciptaan ekonomi baru.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Agu 2022, 12:50 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan batik betawi di industri rumahan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai berperan penting sebagai critical engine dalam pemulihan perekonomian nasional dengan menggerakkan ekonomi rakyat hingga pada level terkecil. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM dari 65 Juta yang telah bergerak, terhubung dan on boarding di bidang digital.

"Perkembangan terakhir per Juni 2022, sudah 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce," kata Teten Masduki dalam B20 Indonesia Digital economy to support SDGs, di Bali, Senin (8/8/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan arahan terkait percepatan transformasi digital UMKM Indonesia. Sebanyak 30 juta UMKM ditargetkan onboarding ekosistem digital pada 2024.

Namun untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital, perlu mendorong penciptaan ekonomi baru. Terkait hal ini Presiden menyampaikan arahan percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun didorong mulai tahun 2022, serta memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Selain itu untuk meningkatkan UMKM onboarding, Presiden juga menyampaikan arahan untuk memastikan terlindunginya platform lokapasar daring dalam negeri, UMKM Indonesia yang menggunakan platform lokapasar daring, dan pasar yaitu masyarakat Indonesia itu sendiri.

"Arahan tersebut merupakan panduan bagi kami dalam mempersiapkan program-program transformasi digital yang utuh, dari hulu ke hilir, serta melibatkan semua stakeholder terkait. Ini merupakan ikhtiar agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, potensi peningkatan nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 8 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, mencapai Rp 4.531 triliun pada tahun 2030.

"Peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital merupakan fondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya. Namun demikian, upaya ini perlu disertai perluasan akses pasar, peningkatan kualitas SDM baik dalam manajemen, hingga kualitas serta kuantitas produksi," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peluang UMKM Tercatat di BEI Lebih Besar

Pekerja menyelesaikan pembuatan batik betawi di industri rumahan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai berperan penting sebagai critical engine dalam pemulihan perekonomian nasional dengan menggerakkan ekonomi rakyat hingga pada level terkecil. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia telah mencapai milestone baru dengan mencatatkan perusahaan tercatat saham ke-800 pada Jumat, (5/8/2022). PT Sari Kreasi Boga Tbk merupakan salah satu emiten yang berasa dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang tercatat sebagai emiten ke 800 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan, bertambah lagi UMKM yang berhasil mencatatkan usahanya di pasar modal.

"Saya mengapresiasi kepada PT Kreasi Sari Boga Tbk yang telah go publik di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia,” kata Teten dalam Seremoni Pencapaian Perusahaan Tercatat ke-800 di BEI dan Pencatatan Perdana Saham RAFI.

Dia menuturkan, peluang UMKM untuk bisa mencatatkan perusahaannya di bursa saham lebih besar karena terdapat relaksasi peraturan yang memudahkan UMKM.

“Peluang UMKM untuk bisa melantai di bursa saham lebih besar seiring dengan adanya relaksasi peraturan-peraturan yang memberikan kemudahan bagi UMKM,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan ekosistem bagi UMKM agar bisa tumbuh, berkembang dan naik kelas.

"Jadi sekarang pemerintah terus memperbaiki, meningkatkan ekosistem bagi UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang dan naik kelas,” ujar dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Kemudahan Perizinan

Pekerja menyelesaikan pembuatan batik betawi di industri rumahan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai berperan penting sebagai critical engine dalam pemulihan perekonomian nasional dengan menggerakkan ekonomi rakyat hingga pada level terkecil. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Upaya yang dilakukan pemerintah mulai dari akses pembiayaan, kemudahan perizinan dan juga akses pasar.

“Apresiasi juga saya berikan kepada Bursa Efek Indonesia yang telah merespon kebutuhan UMKM, dengan menyediakan dua papan saham bagi perusahaan skala kecil dan menengah yaitu papan pengembangan dan papan akselerasi,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini jumlah emiten skala kecil dan menengah di BEI mencapai 425 perusahaan dimana 404 emiten pada papan pengembangan, sedangkan papan akselerasi 21 emiten ini.

Teten juga menegaskan, untuk terus mendorong UMKM melantai di pasar modal.

“53 persen dari total emiten di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan skala kecil dan menengah. Ke depannya kita perlu terus mendorong UMKM untuk masuk pasar modal,” kata Teten.

Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya