Saham DOID Stagnan pada Sesi I 8 Agustus 2022

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 8 Agustus 2022, saham DOID stagnan di posisi Rp 364 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Agu 2022, 13:02 WIB
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) stagnan hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (8/8/2022). Pergerakan saham DOID itu di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lesu.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham DOID stagnan di posisi Rp 364 per saham. Saham DOID dibuka stagnan di posisi Rp 364. Saham DOID sempat bergerak di zona hijau dan sentuh level tertinggi Rp 370 per saham. Sedangkan level terendah saham DOID di posisi Rp 360 per saham.

Total frekuensi perdagangan 1.941 kali dengan volume perdagangan 206.170 saham. Nilai transaksi harian Rp 7,5 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,30 persen ke posisi 7.063,39 pada sesi pertama, Senin 8 Agustus 2022. IHSG berada di level tertinggi 7.100 dan terendah 7.052,39. Sebanyak 243 saham menguat dan 251 saham melemah. 182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 928.039 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,3 triliun.

Pada pekan lalu, tepatnya 1-5 Agustus 2022, saham DOID melemah 7,14 persen ke posisi Rp 354 per saham. Saham DOID berada di level tertinggi Rp 398 dan terendah Rp 354 per saham. Nilai transaksi Rp 101,1 miliar. Total volume perdagangan 270.135.760 saham. Total frekuensi perdagangan 21.299 kali.

Namun, sepanjang 2022, saham DOID menguat 37,88 persen ke posisi Rp 364 per saham. Saham DOID berada di level tertinggi Rp 645 dan terendah Rp 230 per saham. Total volume perdagangan 18.892.847.860 saham. Nilai transaksi Rp 8,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.191.015 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Delta Dunia Makmur Tbk membukukan pendapatan bersih USD 722,87 juta atau sekitar Rp 10,78 triliun (asumsi kurs Rp 14.923 per dolar AS) selama semester I 2022. Pendapatan perseroan naik 107,16 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya  USD 348,93 juta atau setara Rp 5,20 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 101,1 persen menjadi USD 635,86 juta selama semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 316,14 juta.  

Dengan demikian laba bruto perseroan bertambah 165,36 persen menjadi USD 87,01 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 32,79 juta. Perseroan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 5,65 juta atau setara Rp 84,41 miliar pada semester I 2022.

Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 32,70 juta atau setara Rp 488,1 miliar.  Perseroan mencatat laba bersih per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk 0,00067 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi 0,00379.

Total liabilitas turun menjadi USD 1,34 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,37 miliar. Ekuitas perseroan tercatat USD 244,16 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 265,65 juta.

Total aset turun menjadi USD 1,59 miliar pada Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,63 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 133,19 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 193,34 juta.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Buyback Saham

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham mulai 7 Maret 2022-6 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (8/3/2022), PT Delta Dunia Makmur Tbk akan menyisihkan dana maksimal USD 33 juta atau setara Rp 473,55 miliar (asumsi kurs Rp 14.350 per dolar AS) untuk buyback saham. Dana buyback saham DOID akan berasal dari saldo laba ditahan.

Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak-banyaknya 1.724.234.000 saham DOID dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

“Sesuai dengan SEOJK 3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan,” tulis perseroan.

Buyback saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan harga penawaran atas pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga lebih rendah atau saham dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada POJK 2/2013.

PT Delta Dunia Makmur Tbk telah menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai perusahaan efek yang ditunjuk oleh perseroan untuk buyback saham.

 


Selanjutnya

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perseroan menyatakan langkah buyback saham tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan mengingat perseroan memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Selain itu, Perseroan menyatakan buyback saham akan menurunkan aset dan ekuitas perseroan sebesar jumlah buyback saham.

Jika perseroan memakai seluruh anggaran yang dicadangkan untuk buyback saham tersebut sebesar jumlah maksimal dana yang disisihkan, total aset dan ekuitas akan berkurang sebanyak-banyaknya Rp 473,55 miliar. Pendapatan perseroan diperkirakan tidak menurun akibat pelaksanaan buyback saham. Pembelian kembali saham diperkirakan mempunyai dampak minimal terhadap beban pembiayaan perseroan.

“Perseroan berkeyakinan pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan,” tulis manajemen perseroan.

Hal tersebut lantaran Delta Dunia Makmur menyatakan memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, pengembangan usaha, operasional dan buyback saham.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya