Grup Astra Investasi di Arkora Hydro

Grup Astra melalui PT United Tractors Tbk tandatangani perjanjian jual beli saham ARKO dengan ACEI Singapure.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Agu 2022, 13:52 WIB
Pencatatan perdana saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), Jumat, 8 Juli 2022 di BEI (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), melalui PT Energia Prima Nusantara atau EPN resmi menambah kepemilikan saham di PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), operator Pembangkit Listrik Mini Hydro (PLTM).

Adapun EPN merupakan anak usaha United Tractors yang menekuni bisnis di sektor energi yang ramah lingkungan atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Direktur Utama Arkora Hydro, Aldo Henry Artoko mengemukakan, sudah diterima informasi dari pemegang saham ACEI, telah dilakukannya penandatanganan perjanjian jual beli (CSPA) antara EPN dan ACEI Singapore (penjual) untuk menambah kepemilikan EPN melalui pembelian saham ARKO yang dimiliki oleh ACEI Singapore sebesar 21,61 persen.

“Transaksi penambahan kepemilikan saham di ARKO dilakukan Grup Astra melalui anak perusahaannya, yaitu UNTR. Total nilai transaksi pembelian mencapai Rp 176,5 miliar, sehingga total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR di ARKO bertambah menjadi sebesar 31,49 persen,” kata Aldo dalam siaran pers, Senin (8/8/2022).

Menurut Aldo, transaksi penambahan kepemilikan saham ini sangat penting bagi Perseroan. Itu karena Grup Astra dan Arkora Hydro memiliki visi misi yang sama dalam pengembangan energi baru terbarukan untuk Indonesia.

Dengan masuknya Grup Astra ke dalam Arkora Hydro, perseroan yakin bisa lebih mempercepat perkembangan energi baru terutama untuk mendapatkan proyek-proyek yang berskala besar dengan kapasitas diatas 25 MW per project guna merealisasikan visi perusahaan, yaitu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di Tanah Air.

“Harapan ini tentunya didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental ARKO yang kuat,” ungkap Aldo.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Manfaat Transaksi buat Perseroan

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Transaksi ini mendatangkan banyak manfaat bagi Arkora Hydro. Perseroan bisa masuk ekosistem perusahaan yang sudah matang dengan corporate culture yang baik dan bisa bertumbuh besar lebih cepat lagi.

"Kami bisa memanfaatkan resource dari Grup Astra atau United Tractor untuk keperluan perkembangan perusahaan di masa depan," ujar dia.

Selain itu, transaksi ini juga merupakan validasi bagi Arkora Hydro sebagai perusahaan berkembang yang mempunyai fundamental kokoh, GCG yang baik dan prospek usaha yang kuat. Itu dibuktikan dengan perusahaan peringkat atas seperti Astra Group melalui UT (United Tractor) bisa memutuskan untuk masuk menjadi pemegang saham Arkora Hydro.

Tidak cuma itu, menurut Aldo, dengan partnership ini, Arkora Hydro memiliki akses yang lebih baik ke pembiayaan untuk proyek yang lebih besar dan penerapan GCG yang lebih baik untuk Arkora Hydro.

Berdasarkan data RTI per 8 Juli 2022, pemegang saham perseroan antara lain PT Arkora Bakti Indonesia 47,52 persen, ACEI Singapore Holdings Private Ltd sebesar 31,68 persen dan masyarakat sebesar 20,79 persen.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pembangunan PLTA

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Aldo menambahkan, Arkora Hydro menyiapkan belanja modal Rp 200 miliar – Rp 250 miliar pada 2022 untuk pembangkit listrik tenaga air.

"Kami juga berencana membelanjakan modal untuk proyek energi terbarukan lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar di 2022,” ujar Aldo.

Aldo mengemukakan, Arkora Hydro saat ini mengoperasikan 17,4 MW pembangkit listrik ramah lingkungan dan sedang membangun 15,4 MW pembangkit listrik tenaga air.

Sementara itu, Arkora Hydro juga sudah memiliki proyek-proyek pada masa depan yang siap dikembangkan untuk di bangun dengan total kapasitas sampai 50 MW. Bahkan, perusahaan juga sedang mengincar proyek pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas diatas 25 MW per project untuk di kembangkan 3-4 tahun ked epan.

"Dengan sudah sejalannya dengan pemerintah Indonesia dan dunia global mengenai renewable energy, kemampuan team atau human resource yang kompeten dan berdedikasi tinggi ditambah dengan adanya partner seperti United Tractor atau Astra Group, kami sangat optimis dengan prospek ARKO di masa depan,” kata Aldo.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, Perusahaan di bidang pembangkit tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada kuartal I 2022.

Realisasi pendapatan itu meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari pendapatan tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 28,4 miliar pada kuartal I 2022, melonjak tajam hingga 58 persen dari capaian kuartal I 2021.

 Untuk mendorong kinerja, ARKO tahun ini menggelontorkan investasi sebesar Rp 100 hingga Rp 120 miliar untuk proyek Yaentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengucurkan sekitar Rp 45 hingga Rp 55 miliar di tahun 2022 dan Rp 100 miliar pada 2023.

"Selain daripada site site yang sudah beroperasi, Perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site," ” ujar Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Artoko, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

Ia menambahkan, dengan diselesaikannya kedua proyek ini padamasa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder.

Selain itu, perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar. Karena itu, capex perseroan 2022 sekitar Rp 200 hingga Rp 250 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya