Liputan6.com, Jakarta Kementerian Luar Negeri RI kembali memulangkan warga negara Indonesia (WNI) korban penipuan pekerjaan di Kamboja. Kemlu dan KBRI Phnom Penh memulangkan 14 WNI korban penipuan perusahaan online scam itu.
Berdasarkan kabar dari Kemlu RI, Senin malam (8/8/2022), 14 WNI tersebut telah tiba dengan selamat dan dalam kondisi sehat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18.05 WIB. Kemlu selanjutnya menyerahterimakan mereka ke Kementerian Sosial untuk rehabilitasi dan reintegrasi ke keluarga masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Ke-14 WNI tersebut terdiri dari 12 laki laki dan 2 perempuan. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Barat.
Pemulangan ini merupakan lanjutan pemulangan yang dilakukan sebelumnya pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2022. Total 39 WNI telah berhasil dipulangkan. Para WNI lainnya akan dipulangkan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan penerbangan, proses BAP Polisi Kamboja dan proses administrasi keimigrasian Kamboja.
Proses pemulangan ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Menlu RI dengan Mendagri kamboja dan Kepala Kepolisian Kamboja minggu lalu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa para WNI itu banyak yang terjebak scam pekerjaan karena iming-iming gaji fantastis dan syarat yang mudah. Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha juga menegaskan agar masyarakat meningkatkan kesadaran agar kasus ini tak terus terulang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kepulangan Gelombang 1
Kementerian Luar Negeri RI mulai melaksanakan evakuasi para WNI yang terjebak scam lowongan pekerjaan di Kamboja. Akibat iming-iming gaji fantastis, ada lebih dari 100 WNI yang dilaporkan terjebak.
Penjemputan tahap awal ini dilakukan oleh Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha yang berangkat pada Jumat pagi (5/8). Rombongan WNI sebanyak 12 orang itu tiba di Jakarta pada Jumat malam.
Menurut laporan resmi Kemlu RI, selama berada di Phnom Penh para korban ditampung sementara di tempat yang disediakan oleh KBRI, sambil dilakukan asesmen awal guna mengetahui kondisi fisik dan psikologis para korban, serta informasi lainnya yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan penanganan rehabilitasi korban dan penegakkan hukum bagi perekrut.
Ke-12 orang tersebut akan diinapkan di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial RI guna penanganan selanjutnya. Kementerian Luar Negeri juga berkoordinasi dengan Kepolisian RI untuk mendalami kasus ini, termasuk dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Paska rehabilitasi di RPTC, ke-12 WNI tersebut akan dipulangkan ke daerah asal masing. Ke-12 orang tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepri, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Kemlu RI menghadapi kendala dari ketersediaan flight yang terbatas, sehingga para WNI lain yang sudah diselamatkan harus menunggu.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
129 Orang Terjebak
Kementerian Luar Negeri RI melaporkan bahwa jumlah WNI yang menjadi korban scam pekerjaan di Kamboja masih bertambah. Berdasarkan update terkini, jumlah yang terjebak ada 129 orang.
Direktur Perlindungan WNI di Kemlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan pihaknya terus melakukan pemantauan untuk mendeteksi kasus-kasus serupa. Kerja sama telah dijalin dengan Bareskrim Polri dan kepolisian Kamboja.
"Kita mencatat bahwa angkanya terus bertambah dari hari ke hari," ujar Judha dalam press briefing virtual, Jumat (5/8).
"Kasus yang kita tangani di awal pada Minggu lalu ada 53. Kemudian naik jadi 60, 68, 70, dan terakhir sekarang menjadi 129. Jadi ada 129 WNI yang telah kita selamatkan dan saat ini dalam penjagaan dari KBRI," ucap Judha.
Mayoritas WNI yang terjebak scam itu berada di Kota Sihanoukville. Kota itu berada di pesisir barat daya Kamboja, dan jaraknya cukup jauh dari Phnom Penh dan Ho Chi Minh City.
"Jadi ke-129 WNI tersebut bekerja di berbagai macam perusahaan online scam yang berada di berbagai macam daerah. Namun mayoritas berada di Sihanoukville," jelas Judha.
Menlu RI Retno Marsudi telah turun tangan untuk mendorong percepatan perundingan dengan Kamboja terkait penyelesaian masalah ini. Pihak Kemlu RI menyorot percepatan proses sehingga WNI bisa cepat-cepat pulang.
Ciri-Ciri Lowongan Scam
Sebelumnya dilaporkan, Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha juga menyayangkan ada WNI yang terkena kasus scam atau lebih dikenal dengan lowongan pekerjaan bodong ini secara berulang. Ia pun mengungkap ciri-ciri loker palsu tersebut agar masyarakat bisa sadar.
"Kasus ini berulang. Kuncinya selain penegakan hukum adalah kesadaran masyarakat," ujar Judha dalam media briefing di Jakarta, Jumat (29/7).
Berikut sejumlah ciri-ciri loker berbahaya yang wajib diwaspadai:
1. Media Sosial
Judha Nugraha berkata loker palsu dari luar negeri kerap beredar di media sosial. Contoh sejauh ini ada dari Laos, Kamboja, dan Filipina.
2. Janji Manis
Ciri kedua adalah loker yang tidak jelas itu terkesan mudah, akan tetapi gajinya fantastis.
3. Kualifikasi
Meski lokernya mengajak kerja di luar negeri, kualifikasi sangat mudah. Ini harus dicurigai karena tentu tidak masuk akal.
"Bekerja ke luar negeri, tapi enggak minta kualifikasi apa-apa," ujar Judha.
4. Informasi Perusahaan Tak Jelas
Ini juga wajib dilakukan oleh para pencari kerja. Coba cari dahulu informasi mengenai perusahaan itu di Google agar tak terjebak kerja di perusahaan bodong, bahkan melanggar HAM.
"Kita tidak bisa melakukan kroscek terhadap kredibilitas perusahaan tersebut," ujar Judha.
5. Visa
Ciri yang menonjol dari loker abal-abal adalah berangkat tidak menggunakan visa pekerja, melainkan visa kunjungan.
"Beberapa modus tersebut kalau ditemui, maka hati-hati. Dan jangan memaksakan diri. Jadi kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya sendiri dengan langkah-langkah tersebut itu menjadi kunci perlindungan," ujar Judha.
Advertisement