Perpindahan Lokasi Latihan Super Garuda Shield 2022 Dinilai Sebagai Langkah Strategis

Menurut AS Hikam, China akan menganggap latihan perang dengan Amerika sebagai bentuk provokasi jika hal itu berlangsung di Natuna Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2022, 21:09 WIB
Super Garuda Shield 2022. (Dokumentasi US. Army)

Liputan6.com, Jakarta - China dan Rusia tidak dilibatkan dalam latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield 2022. Latihan militer gabungan pada Super Garuda Shield ini diikuti 14 negara.

Mereka adalah, Indonesia, AS, Kanada, Perancis, India, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor-Leste, Inggris, Australia, Singapura, dan Jepang.

Tokoh politik dari Nahdlatul Ulama, Muhammad AS Hikam mengatakan, Indonesia sebagai negara berdaulat berhak melakukan latihan perang dengan negara manapun, termasuk China dan Rusia. Latihan perang bisa melibatkan satu negara atau lebih.

“Indonesia berhak melakukan latihan perang dengan sesama sahabat, mau Rusia, China, Amerika, dan Inggris. Boleh-boleh saja. Bisa gabungan, bisa sendiri-sendiri. Kemungkinan bisa juga kalau misalnya China ngajak Indonesia dan Rusia atau China dengan Korea Utara. Itu kan bisa saja,” ujar AS Hikam kepada wartawan, Senin (8/8/2022).

Menurut As Hikam, agak sulit terwujud jika, misalnya, China dan Rusia dilibatkan dalam latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield. Sebab, tiga negara itu memiliki masalah masing-masing.

“Untuk mengatakan tidak mungkin, itu sangat sulit karena negara-negata itu sedang punya masalah masing-masing. Tapi, pada prinsipnya boleh apa tidak, ya boleh-boleh saja, sama-sama negara berdaulat,” katanya.

AS Hikam menilai, Indonesia hanya latihan perang dengan Amerika bukan berarti Indonesia bermusuhan dengan China dan Rusia.

“Terus ada apa kalau latihan dengan Amerika. Kita, Indonesia tidak berarti bermusuhan dengan China dan Rusia. Yang saya yakin Indonesia sudah ngasih tahu bahwa misalnya dengan China dan Rusia, Hai, saya akan latihan perang dengan Amerika. Itu kan tidak masalah. Yang jadi masalah dipakai korupsi dengan Amerika dan China. Atau china mengatakan kamu tidak boleh. Artinya China tidak boleh mencampuri urusannya dengan Indonesia. Kita negara berdaulat,” paparnya.

Terkait perpindahan yang awalnya akan dilaksanakan di Natuna Utara, AS Hikam mengatakan hal tersebut merupakan strategi. Tidak masalah jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan soal perpindahan tempat pagelaran latihan militer tersebut. Menurut AS Hikam, China akan menganggap latihan perang dengan Amerika sebagai bentuk provokasi jika hal itu berlangsung di Natuna Utara.

“Jelas Natuna masuk Indonesia, tapi kan bahwa ada perselisihan dengan China. Dengan latihan melibatkan Amerika, China menjadi lebih marah atau salah pahamnya lebih tinggi nanti. Kalau Indonesia enggak ada persoalan, wong itu tanahnya sendiri, lautnya sendiri,” parnya.

Dia lantas berharap Indonesia tetap mempererat hubungan bebas aktif dalam politik luar negeri dan meningkatkan kemampuan militer setelah pegelaran latihan militer gabungan pada Super Garuda Shield selesai.

Latihan militer gabungan pada Super Garuda Shield ini akan menjadi spirit baru dalam menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia. “Ketiga, ini merupkan isyarat bahwa Indonesia selalu siap mempertahankan negara,” katanya.

Untuk diketahui, pagelaran Super Garuda Shield tengah berlangsung di beberapa lokasi. Antara lain di Puslatpur Baturaja, Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, dan Sumatera Selatan. Latihan gabungan militer ini akan berakhir pada 14 Agustus 2022 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sorotan dari DPR

Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon mengatakan latihan gabungan militer Indonesia, China dan Rusia bisa saja terwujud. Sebab, Indonesia menerapkan politik bebas aktif, yang tidak terikat perjanjian dengan negara manapun.

“Kita bukan berarti tidak berhubungan baik dengan China dan Rusia. Kita bisa latihan bersama dengan mereka,” ujar Effendi Simbolon saat dihubungi wartawan, Minggu (7/8/2022).

Menurut Effendi, latihan gabungan militer dengan Amerika Serikat pada Super Geruda Shiled bukan berarti Indonesia sebagai negara aliansi negeri Paman Sam tersebut. Kendati demikian, Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan Amerika, Rusia, China dan Asia.

“Kita bukan aliansi Amerika. Hubungan kita dengan Amerika tidak patnership strategis,” katanya.

Hanya saja, Effendi mempertanyakan terkait lokasi latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield 2022. Menurut Effendi, pagelaran Super Garuda Shield yang berlokasi di Baturaja, Sumatera Selatan, tidak tepat karena ancaman nyata berada di Natuna Utara.

“Tahun lalu saya dengar di Natuna Utara. Kenapa dipindah (lokasinya). Tanya Panglima dan Menhan,” kata Effendi.

Effendi menduga pemidahan lokasi latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield dari Natuna Utara ke Baturaja, karena faktor lobi-lobi politik. Padahal, kata dia, ancaman nyata terhadap Indonesia saat ini berada di Natuna Utara.

“Natuna Utara itu kan milik kita, iya dong,” tegas Effendi.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya