Liputan6.com, Jakarta - Hong Kong akan mengurangi durasi karantina hotel untuk pelancong dari luar negeri dari tujuh hari menjadi tiga hari. Aturan terbaru yang melonggarkan pembatasan perjalanan selama pandemi Covid-19 itu akan berlaku mulai Jumat, 12 Agustus 2022.
Kepala Eksekutif John Lee mengumumkan relaksasi yang telah dinantikan lama dalam jumpa pers pada Senin, 8 Agustus 2022. Pelonggaran itu disertai beragam kewajiban.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Hong Kong Free Press, Selasa (9/8/2022), seluruh pelancong internasional diwajibkan menjalani tes PCR pada hari kedatangan, disusul pada hari kedua, keempat, keenam, dan hari kesembilan setelah tiba di Hong Kong. Sementara, Sekretaris Kesehatan Hong Kong Lo Chung-mau mengatakan kelonggaran karantina hotel hanya diberikan kepada pelancong yang mendapat hasil negatif Covid-19 setelah menjalani tes pada pagi hari di hari ketiga.
Empat hari berikutnya, para pelancong internasional akan menjalani 'pemantauan medis' di rumah. Mereka harus melakukan tes antigen setiap hari hingga hari ke-10.
Saat menjalani periode pemantauan medis di rumah, para turis akan diberikan kode kuning. Itu mencegah mereka untuk bisa mengakses beberapa layanan publik, termasuk di restoran, bar, gym, dan salon kecantikan. Tapi, mereka diperkenankan untuk menaikin transportasi publik, pergi bekerja, memasuki pusat perbelanjaan, department stores, dan layanan lainnya.
Pada hari ke-7, kode kuning itu akan berubah menjadi kode biru. Lo mengatakan, pelancong akan tetap diminta memonitor kondisi kesehatan masing-masing hingga tiga hari ke depan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3+4
Lo memastikan, meski menyingkat durasi karantina hotel, pemerintah akan terus melanjutkan pendekatan ketat terkait tes Covid-19 bagi seluruh pendatang. "Kami menganalisis data dengan mempertimbangkan waktu kasus impor dan di bawah prinsip pencegahan infeksi impor menyebar ke masyarakat, menilai bagaimana secara efektif mengurangi efek karantina pada mata pencaharian, ekonomi, dan konektivitas internasional," kata Lo.
Kepala eksekutif Hong Kong mengatakan pengenalan terhadap pengaturan karantina hotel 3+4 merupakan 'bagian penting' dari upaya pemerintah mengatasi pandemi. Ia menambahkan ada lima poin yang dipertimbangkan dalam memutuskan kebijakan terkait Covid-19, termasuk menyeimbangkan risiko kesehatan dan kepentingan ekonomi; mengurangi tingkat kematian, dan 'tidak datar'.
Sementara, Wakil Sekretaris Kesehatan Vincent Fung menyatakan pelancong yang sudah memesan karantina hotel tujuh hari tidak perlu mengubah reservasinya. "Mereka bisa menggunakan dokumen yang ada untuk check in, dan di bawah aturan baru ini, setelah menyelesaikan semua tes yang diminta, mereka bisa meninggalkan hotel lebih cepat," ujarnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Biaya Pribadi
Fung menambahkan, hotel diminta untuk mengembalikan dana lebih yang tidak terpakai kepada pelancong. Namun, ia meminta para pelancong bersabar karena hotel membutuhkan waktu untuk memproses pengembalian dana tersebut. Pelancong saat aturan ini berlaku juga tidak perlu menyelesaikan karantina tujuh hari bila hasil tes mereka negatif.
"Untuk yang sudah keburu tinggal di hotel...kami akan mengatur agar mereka menyelesaikan semua tes yang relevan. Bila hasilnya negatif, mereka bisa meninggalkan karantina sesuai urutan," kata Fung.
Saat ini, pelancong internasional yang sudah divaksinasi penuh diwajibkan menyelesaikan karantina di hotel selama tujuh hari dengan biaya sendiri. Selain itu, mereka diwajibkan menjalani tes antigen setiap hari selama karantina. Mereka juga harus menjalani tes PCR di hari ketiga dan kelima di hotel, serta hari ke-9 dan ke-12 setelah kedatangan.
Bulan lalu, pemerintah mengumumkan sistem kode kesehatan Covid-19 untuk membuka jalan relaksasi karantina bagi traveler. Menurut Lo, pemerintah sedang mempertimbangkan prospek mengizinkan perjalanan bebas karantina bersyarat pada November, tepat pada waktunya untuk pertemuan puncak bankir global yang dijadwalkan untuk awal bulan.
Kebijakan Ketat
Lebih dari dua tahun, Hong Kong menerapkan pembatasan perjalanan yang ketat untuk semua pelancong. Mereka memberlakukan larangan penerbangan yang kontroversial, yakni rute dihentikan sementara jika setidaknya lima penumpang atau lima persen pelancong didapati positif Covid-19.
Akibatnya, lebih dari 100 rute ditangguhkan sementara sebelum pihak berwenang menghentikan aturan itu pada awal bulan ini. Mantan Kepala Eksekutif Carrie Lam membela larangan tersebut menanggapi protes dari Asosiiasi Transportasi Udara Internasional. Ia menyebut Hong Kong 'secara efektif keluar dari peta'.
Kota itu awalnya mengizinkan pelancong internasional untuk menjalani karantina di rumah pada bulan-bulan awal pandemi. Namun mulai Juli 2020, mereka memberlakukan kewajiban karantina 14 hari di rotel untuk pelancong dari negara asal 'berisiko tinggi' sebagai upaya mengurangi penyebaran kasus impor ke komunitas.
Pada November 2020, persyaratan diperluas ke semua kedatangan dari luar negeri, sebelum memperpanjang karantina di hotel hingga 21 hari pada Desember 2020. Sejumlah ahli kesehatan mengkritik kebijakan yang dinilai tidak penting itu. Kebijakan Carrie bahkan dipandang telah merusak reputasi Hong Kong sebagai pusat keuangan global.
Advertisement