Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik datar pada Selasa (9/8/2022) di hari data yang tenang seiring pasar terus mencerna laporan pekerjaan AS yang luar biasa minggu lalu.
Saham SoftBank turun lebih dari 4 persen pada awal perdagangan setelah Vision Fund melaporkan kerugian 2,93 triliun yen Jepang (USD 21,68 miliar) untuk kuartal Juni pada Senin, 8 Agustus 2022 setelah pasar tutup. Dana yang berfokus pada teknologi telah terpukul karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
Advertisement
Indeks Nikkei 225 dan indeks Topix di Jepang sedikit lebih rendah. Di Australia, S&P/ASX 200 sedikit berubah. Demikian mengutip laman CNBC, Selasa, 9 Agustus 2022.
Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,23 persen sedangkan indeks Kosdaq 0,7 persen lebih tinggi. Kemudian indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit lebih tinggi.
Dalam data ekonomi, investor menantikan data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Rabu di Amerika Serikat. Pasar Singapura dan India tutup untuk hari libur pada Selasa.
Semalam di Amerika Serikat (AS), S&P 500 turun 0,12 persen menjadi 4.140,06 dan Nasdaq Composite turun 0,1 persen menjadi 12.644,46. Dow Jones Industrial Average naik tipis menjadi ditutup pada 32.832,54.
Indeks dolar Amerika Serikat berada di 106,343, sedikit lebih rendah setelah melonjak baru-baru ini menjadi hampir 107.
"Pesan hawkish yang berkelanjutan dari The Fed dan hasil CPI yang kuat dapat mendukung USD,” tulis Ekonom di Commonwealth Bank of Australia,Kristina Clifton, dalam catatan Selasa pagi.
Yen Jepang diperdagangkan pada 134,86 per dolar menyusul pelemahan tajam setelah laporan pekerjaan AS yang kuat minggu lalu. Dolar Australia berada di 0,6987. Ini sempat naik di atas 0,70 semalam.
Harga minyak berjangka menetap hampir 2 persen lebih tinggi pada sesi Senin. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 0,28 persen pada Selasa pagi di Asia, menjadi USD 90,51 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,25 persen menjadi USD 96,41 per barel.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Saham Asia pada Senin 8 Agustus 2022
Sebelumnya, saham teknologi di Hong Kong telah mendorong indeks acuan melemah pada Senin, 8 Agustus 2022. Bursa saham Asia pun bergerak variasi. Saham Alibaba turun 4,41 persen dan JD.com tergelincir 3,26 persen. Indeks Hang Seng ditutup susut 0,77 persen ke posisi 20.045,77.
Sementara itu, saham Cathay Pacific menguat 1,42 persen setelah otoritas mengumumkan karantina hotel untul pelancong bakal dikurangi menjadi tiga hari dari tujuh hari.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.020,6. Saham Oz Minerals naik 35,25 persen setelah perseroan menolak tawaran BHP 8,34 miliar dolar Australia atau setara USD 5,76 miliar.
Indeks Jepang Nikkei naik 0,26 persen ke posisi 28.249,24. Sementara itu, indeks Topix menanjak 0,22 persen ke posisi 1.951,41.
Saham SoftBank menguat 0,74 persen jelang pengumuman kinerja. Perusahaan teknologi Vision Fund melaporkan rugi 2,93 triliun Yen Jepang atau setara USD 21,68 miliar hingga Juni 2022. Perusahaan raksasa teknologi itu catat rugi bersih per kuartal 3,16 triliun yen dibandingkan untung tahun lalu sebesar 761,5 miliar yen.
Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis ke posisi 2.493,1. Indeks Kosdaq melemah 0,09 persen menjadi 830,86.
Saham produsen chp SK Hynix tergelincir 2,23 persen pada Senin, 8 Agustus 2022 setelah Korea Herald melaporkan sebuah kota di Korea Selatan, Yeoju menginginkan lebih banyak kompensasi sebagai imbalan untuk membiarkan perusahaan membangun pipa mengangkut sejumlah besar air ke pabriknya di kota yang berbeda.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Wall Street pada Senin 8 Agustus 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berjuang mempertahankan posisi pada perdagangan Senin, 8 Agustus 2022 karena kekhawatiran permintaan untuk industri semikonduktor bebani saham teknologi. Pergerakan wall street ini juga seiring indeks S&P 500 mencatat kenaikan tiga mingguan berturut-turut.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,12 persen menjadi 4.140,06. Indeks Nasdaq susut 0,10 persen menjadi 12.644,46. Indeks Dow Jones menguat 29,07 poin ke posisi 32.832,54.
Nvidia mengumumkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal II 2022 memberikan tekanan pada saham semikonduktor. Saham raksasa chip itu turun lebih dari 6 persen, dan saham saingannya seperti AMD dan Broadcom juga berada di bawah tekanan.
Sejumlah saham terkait energi bersih diperoleh setelah Senat meloloskan Undang-Undang Pengurangan Inflasi. Langkah itu mencakup miliaran dolar AS yang ditujukan untuk mengatasi perubahan iklim. DPR AS diperkirakan meloloskan langkah tersebut akhir pekan ini.
Di sisi lain saham Disney memimpin kenaikan di indeks Dow Jones. Saham Disney menguat lebih dari dua persen. Selain itu, pergerakan wall street mengikuti kenaikan mingguan untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite karena laporan pekerjaan bulanan yang sangat kuat meredakan beberapa kekhawatiran resesi.
Data tenaga kerja yang tangguh juga isyaratkan ekonomi dapat menahan lebih banyak kenaikan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed).
Menantai Data Ekonomi AS
“Pertanyaannya adalah apakah kehabisan reli. Tentu saja ada hal-hal yang telah membaik setelah sebulan terakhir yang akan membenarkan. Dalam pandangan kami, sebuah pergerakan yang lebih tinggi, yang tentunya telah kami lihat,” ujar Investment Strategist Edward Jones, Angelo Kourkafas dikutip dari CNBC, Selasa (9/8/2022).
Di sisi lain, rilis indeks harga konsumen dijadwalkan pada Rabu pekan ini akan memberi investor lebih banyak klarifikasi tentang bank sentral selanjutnya pada pertemuan kebijakan pada September 2022.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS atau treasury tergelincir pada perdagangan yang tenang awal pekan ini. Hal ini seiring investor menunggu laporan indeks harga konsumen Juli 2022. Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun turun tipis menjadi 2,76 persen. “Saya pikir volumenya sangat ringan. Tidak ada yang benar-benar mendasar yang mendorongnya,” ujar BMO Rate Strategist Ben Jeffrey.
Ia menuturkan, imbal hasil 2,75 persen adalah level teknis untuk 10 tahun dan kemudian 2,51 persen yang merupakan level terendah pekan lalu. Koreksi pada awal pekan ini dan teratur dibandingkan perdagangan yang bergejolak pada pekan lalu. Saat itu, imbal hasil treasury bertenor 10 tahun bergerak dalam kisaran lebih dari 30 basis poin.
Advertisement