Seorang Anak di Magelang Meninggal Dunia Positif Covid-19

Seorang anak berusia 7 tahun di Magelang dikabarkan meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2022, 08:58 WIB
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID. (Photo by kjpargeter on Freepik)

Liputan6.com, Magelang - Pandemi Covid-19 belum usai, seorang anak di Magelang dikabarkan meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19. Anak berusia 7 warga Bogeman Timur, Kelurahan Panjang, itu meningga  dunia di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Istiqomah membenarkan kabar tersebut. Pasien Covid-19 anak itu meninggal pada Minggu (7/8/2022), setelah mendapat perawatan isolasi sejak 28 Juli 2022.

"Memang ada komorbit, tetapi kami tidak bisa buka secara detail penyakitnya apa. Sudah dilakukan upaya perawatan intensif, tetapi memang kondisinya kurang baik ditambah komorbit dan sudah diupayakan tetapi tidak tertolong," katanya.

Istiqomah menyampaikan dari pemeriksaan penunjang memang positif Covid-19, selain tes usap (swab) juga ada pemeriksaan rontgen dan darah. Dari hasil rontgen juga mendukung ke sana dan saturasinya juga kurang baik. 

Ia menuturkan langkah setelah diketahui positif Covid-19 maka dilakukan langkah testing, penelusuran kontak erat (tracing) dan tindak lanjut berupa perawatan bagi penderita Covid-19.

Menurut dia, dalam beberapa pekan terakhir ini tetap ada kasus Covid-19 di Magelang meskipun tidak lebih dari 15 kasus aktif.

"Memang ada tambahan satu, dua, tetapi juga ada tambahan yang sembuh. Kasus Covid-19 di Kota Magelang hari ini tercatat 14 kasus positif," katanya.

Lurah Panjang Faturakhman Eka Nugraha mengatakan hasil pemeriksaan terhadap satu keluarga dinyatakan negatif semua.

"Tadi dikonfirmasi dari Dinsos apabila ada yang positif atau yang sedang isolasi akan dibantu logistik," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tingkatkan Pemeriksaan Covid-19

Sementara itu, pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan Covid-19 harus terus ditingkatkan untuk menekan laju penularan kasus di tengah masyarakat.

"Kapasitas 3T yaitu testing atau pemeriksaan, tracing atau pelacakan dan treatment atau penanganan harus terus ditingkatkan," katanya.

Dia menjelaskan dengan kapasitas pemeriksaan yang optimal maka akan didapat angka riil jumlah kasus yang terjadi di masyarakat.

"Semakin banyak masyarakat yang diperiksa akan semakin akurat," katanya.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu menambahkan pelacakan atau penelusuran juga harus ditingkatkan guna mendapatkan informasi yang menyeluruh.

"Dengan penelusuran maka akan dapat diketahui dua hal penting yaitu dari mana pasien tersebut tertular dan siapa saja yang berpotensi ditularkan oleh pasien tersebut," katanya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu juga mengingatkan mengenai pentingnya penguatan sistem surveilans guna mengantisipasi penyebaran subvarian baru Omicron.

"Surveillans atau pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus sangat penting untuk mendata penyebaran Covid-19 sebagai salah satu langkah antisipasi," katanya.

Dengan demikian, kata dia, data dari seluruh wilayah di tanah air dapat dikompilasi dan dianalisa dengan baik guna mendukung pengambilan kebijakan yang strategis.

"Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kewaspadaan di tengah tren peningkatan kasus Covid-19 di dalam negeri," katanya.

Selain hal tersebut di atas, kata dia, peningkatan cakupan vaksinasi mulai dari dosis pertama hingga dosis penguat harus terus menjadi prioritas," katanya.

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu menambahkan vaksinasi hingga dosis penguat bermanfaat untuk meningkatkan kadar antibodi.

"Karena itu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 harus terus digencarkan," katanya.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan laju kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia meningkat 4.425 kasus, dengan penyumbang terbanyak secara nasional berasal dari DKI Jakarta.

Laporan Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Senin, menyebutkan akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.249.403 kasus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya