Taiwan Gelar Latihan Militer Tembak Langsung Anti Invasi China

Taiwan mengadakan latihan militer tembakan langsung, yang mensimulasikan pertahanan pulau itu dari invasi China, ketika Beijing melakukan latihan militer baru di sekitar tetangganya.

oleh Johan Fatzry diperbarui 09 Agu 2022, 12:05 WIB
Taiwan Gelar Latihan Militer Tembak Langsung Anti Invasi China
Taiwan mengadakan latihan militer tembakan langsung, yang mensimulasikan pertahanan pulau itu dari invasi China, ketika Beijing melakukan latihan militer baru di sekitar tetangganya.
Tentara militer Taiwan menembakkan howitzer 155 inci selama latihan anti-pendaratan langsung di daerah Pingtung, Taiwan selatan (9/8/2022). Taiwan mengadakan latihan militer tembakan langsung, yang mensimulasikan pertahanan pulau itu dari invasi China, ketika Beijing melakukan latihan militer baru di sekitar tetangganya. (AFP/Sam Yeh)
Tentara militer Taiwan menembakkan howitzer 155 inci selama latihan anti-pendaratan langsung di daerah Pingtung, Taiwan selatan (9/8/2022). "Kami akan berlatih gerakan balasan terhadap simulasi serangan musuh di Taiwan," juru bicara Korps Angkatan Darat Kedelapan, Lou Woei-jye, mengatakan kepada AFP. (AFP/Sam Yeh)
Tentara militer Taiwan menembakkan howitzer 155 inci selama latihan anti-pendaratan langsung di daerah Pingtung, Taiwan selatan (9/8/2022). Latihan militer tersebut akan mencakup pengerahan ratusan tentara dan sekitar 40 meriam howitzer. (AFP/Sam Yeh)
Tentara militer Taiwan menjaga howitzer 155 inci selama latihan anti-pendaratan langsung di daerah Pingtung, Taiwan selatan (9/8/2022). Taiwan mengadakan latihan militer tembakan langsung, yang mensimulasikan pertahanan pulau itu dari invasi China, ketika Beijing melakukan latihan militer baru di sekitar tetangganya. (AFP/Sam Yeh)
Tentara militer Taiwan memeriksa howitzer 155 inci sebelum latihan anti-pendaratan langsung di daerah Pingtung, Taiwan selatan (9/8/2022). "Kami akan berlatih gerakan balasan terhadap simulasi serangan musuh di Taiwan," juru bicara Korps Angkatan Darat Kedelapan, Lou Woei-jye, mengatakan kepada AFP. (AFP/Sam Yeh)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya