Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah agen FBI dilaporkan menggerebek rumah milik mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Mar-A-Lago Florida.
Dilansir dari BBC, Selasa (9/8/2022) Donald Trump menyebut agen-agen itu membuka brankas di rumah mewah di kawasan Palm Beach, Florida. Sejauh ini, tujuan penggerebekan itu belum diketahui.
Advertisement
Namun, sejumlah laporan menyebutkan bahwa penggeberekan itu terkait dengan penyelidikan atas kesalahan penanganan dokumen rahasia yang dikirim ke Mar-a-Lago.
Peningkatan dramatis pengawasan penegakan hukum terhadap Trump terjadi saat ia bersiap untuk kemungkinan mengikuti pilpres ketiga AS pada tahun 2024.
"Ini adalah masa-masa kelam bagi Bangsa kita," demikian komentar Trump terhadap penggerebekan itu.
Tetapi Trump mengatakan pihaknya kooperatif dengan semua lembaga pemerintah terkait dalam penggerebekan yang terjadi secara mendadak itu.
Laporan CBS News menyebut, sang miliarder sedang berada di gedung Trump Tower di New York saat penggerebekan tersebut terjadi.
Mengutip Forbes, Trump membeli rumah Mar-a-Lago pada tahun 1985 dengan harga sekitar USD 10 juta atau setara Rp 148,6 miliar.
Harga rumah itu pun belum termasuk perabotan mewah yang totalnya senilai USD 3 juta atau Rp 44,5 miliar, ditambah biaya USD 2 juta (Rp 29,7 miliar) untuk halaman tepi pantainnya.
Forbes mencatat, Mar-a-Lago—diakui sebagai salah satu aset tersulit dalam portofolio Trump yang kini ditawarkan seharga USD 160 juta, atau 16 kali lipat dari harga pembeliannya.
Selain itu, juga tidak diketahui secara jelas berapa banyak uang yang telah diinvestasikan Trump, atau diambil dari, properti tersebut selama bertahun-tahun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Tempat Bisnis Resor
Pada tahun 1995 Trump menjadi Mar-a-Lago sebagai klub pribadi do Palm Beach, dilengkapi dengan faslitas kolam renang tepi laut, salon kecantikan, spa, dan lapangan tenis hingga kroket.
Pada Januari 2005, mantan presiden AS itu menambahkan ballroom seluas 20.000 kaki persegi; pada bulan yang sama dia menikahi istrinya Melania, menjadi tuan rumah resepsi di klub, dengan Bill dan Hillary Clinton yang turut hadir di acara resepsi pernikahannya.
Bisnis resor Mar-a-Lago pun sempat berkembang pesat.
Setelah pilpres AS, Organisasi Trump dilaporkan menggandakan biaya inisiasi Mar-a-Lago menjadi USD 200 ribu. Pendapatan klub tersebut juga mencapai sekitar USD 29 juta pada tahun 2016, naik 25 persen dari tahun sebelumnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Temuan Dokumen
Dikutip Channel News Asia, Selasa (9/8/2022) Arsip Nasional mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka telah menemukan 15 kotak dokumen dari perkebunan Florida Trump, yang dilaporkan Washington Post termasuk teks-teks yang sangat rahasia, yang dibawa bersamanya ketika dia meninggalkan Washington setelah kekalahan pemilihannya kembali.
Dokumen dan kenang-kenangan - yang juga termasuk korespondensi dari mantan presiden AS Barack Obama - seharusnya secara hukum telah diserahkan pada akhir masa kepresidenan Trump tetapi malah berakhir di resor Mar-a-Lago miliknya.
Pemulihan kotak menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan Trump terhadap undang-undang catatan kepresidenan yang diberlakukan setelah skandal Watergate tahun 1970-an yang mengharuskan penghuni Oval Office untuk menyimpan catatan yang terkait dengan aktivitas administrasi.
Arsip kemudian meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki praktik Trump.