Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku dirinya paling sedih apabila mendengar ada warga Indonesia yang sakit, namun pergi berobat keluar negeri. Dia mengatakan dana yang keluar untuk membiayai warga yang sakit dan keluar negeri, mencapai Rp110 triliun setiap tahun.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Tower A dan B RSUD dr.Soedarso Kota Pontianak Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Jokowi tampak didampingi Ibu Negara Iriana.
"Saya tuh paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat, saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching (Malaysia)," kata Jokowi disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa.
"Berapa capital outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan keluar negeri lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya," sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu, dia langsung mengiyakan permintaan Gubernur Kalimantan Barat saat meminta bantuan soal gedung untuk rumah sakit, alat kesehatan. Bahkan, kata Jokowi, pemerintah pusat rela mengucurkan dana hingga Rp205 miliar untuk menyiapkan alat kesehatan.
"Ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita," ujarnya
Jokowi menyampaikan total ada 227 tempat tidur pasien di RSUD dr. Soedarso. Selain itu, kamar operasi dan ruang ICU juga sudah dibangun dengan fasiliras super modern sehingga masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri.
"Jadi saya Ingatkan enggak usah lah kita keluar. Di sini sudah siap dan cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada," ucapnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional
Dia menuturkan bahwa pemerintah belajar memperbaiki sistem kesehatan nasional dari pandemi Covid-19, yang melanda Indonesia lebih dari dua tahun. Jokowi menyebut menyadarkan pemerintah apa saja yang kurang dari sistem kesehatan nasional.
"Semuanya menjadi kelihatan pada saat kita menderita menjadi kelihatan semuanya. Pada saat kita krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya, mana yang enggak bener, kelihatan. Mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan. Inilah yang kita perbaiki," jelas Jokowi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement