Liputan6.com, Jakarta Kementerian koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengadakan sinergi kegiatan Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) mengusung tema 'cerita kriya', guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM di Provinsi Bali, Selasa (9/8/2022).
"Kegiatan sinergi ini mengusung tema 'Cerita Kriya', dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia UMKM Pengrajin di Provinsi Bali serta meningkatkan citra produk kerajinan hasil karya para pengrajin, sehingga produknya dapat terus dikembangkan dan mampu bersaing di pasar lokal maupun global," kata Deputi bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman.
Advertisement
Adapun Hanung menyampaikan, rangkaian kegiatan sinergi ini meliputi Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, FGD dan Forum Konsultasi yang berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 9 sampai dengan 11 Agustus 2022.
Terdapat 12 jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan total jumlah peserta secara kumulatif sebanyak 425 orang, dengan rincian kegiatan pertama, forum Konsultasi Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing UKM, dengan jumlah peserta 50 orang. Kedua, temu Pembiayaan UKM Ekspor, dengan jumlah peserta 30 orang.
Ketiga, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Design dan Branding Produk UKM Bersama, dengan jumlah peserta 30 orang. Keempat, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan dengan UKM Ekspor Melalui Vocational Keterampilan Teknis produksi bagi UKM, dengan jumlah peserta 30 orang.
Kelima, fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Ekspor dengan jumlah peserta 35 orang. Keenam, On Boarding Produk Ekspor UKM Melalui Market Place, dengan jumlah peserta 30 orang. Ketujuh, pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Melalui Vokasi, dengan jumlah peserta 30 orang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kegiatan Lain
Kedelapan, sosialisasi Program Fasilitasi dan Pembinaan Start Up, dengan jumlah peserta 35 orang. Kesembilan, peningkatan Kapasitas SDM Lembaga Inkubator, dengan jumlah peserta 45 orang.
Kesepuluh, bimtek Penyusunan Laporan Keuangan UMKM terintegrasi dengan SIDT-KUMKM, dengan jumlah peserta 50 orang. Kesebelas, workshop Literasi Digital dan Pemasaran produk KUMKM, dengan jumlah peserta 30 orang. Dan terakhir coaching Bisnis Perkoperasian, dengan jumlah peserta 30 orang.
Dalam kesempatan ini, juga diserahkan secara simbolis Program Strategis kepada 19 orang yang mewakili, meliputi Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 5 UMKM; Dana Bergulir LPDB KUMKM kepada 5 Koperasi; Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 5 Usaha Mikro; dan fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk kepada 4 UKM.
"Sebagai dukungan dari Pemerintah Daerah dalam meningkatkan promosi karya kerajinan tangan, pada kesempatan ini Dekranasda Pemerintah Provinsi Bali akan menampilkan 13 display produk UMKM unggulan Provinsi Bali serta peragaan busana dengan aksesoris kriya, hasil karya dari perancang busana putra-putri daerah," ujarnya.
Advertisement
Juara Penghasil Kriya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendanaan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Suzana Teten Masduki, mengatakan Provinsi Bali sendiri merupakan salah satu juara penghasil kriya atau craft terbaik.
"Banyak karya indah dan bernilai estetika tinggi yang telah dibuat oleh pelaku kreatif Bali merupakan produk kebanggaan Indonesia. Namun, ketika pandemi melanda, terjadi pergeseran tren dan selera pasar," kata Suzana.
Sejalan dengan itu, tantangan dan peluang bagi sektor kriya selama pandemi juga banyak berubah. Menjawab kebutuhan tersebut, dibutuhkan inovasi dan kreativitas. Sektor kriya harus mampu menjawab kebutuhan pasar Indonesia hingga internasional.
"Untuk membangun ekosistem ekonomi inklusif yang berkelanjutan, kita mendorong para pelaku kreatif untuk membangun bisnis model yang lebih modern," kata Suzana.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dekranas bersinergi mengembangkan para pelaku usaha dengan tema ”Cerita Kriya”. Serangkaian pelatihan dengan model jemput bola bertujuan untuk memberikan penguatan kewirausahaan, untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dari hulu ke hilir.
"Ini adalah upaya dan ikhtiar kita Bersama, apalagi dengan adanya momentum presidensi G20 yang merupakan kesempatan terbuka untuk membangun dan mentransformasi sektor kriya kita. Sehingga dari sisi pelaku usaha harus siap, sama-sama kita memanfaatkan Presidensi ini dengan baik. Bukan hanya menjadi tuan rumah, tapi juga menjadi pemenang," pungkas Suzana.