Liputan6.com, Surabaya - Legenda hidup sekaligus juga pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso berbagi kisah masa depan sepak bola Indonesia di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).
"Antusias terhadap sepak bola ini sangat luar biasa. Sehingga saya yakin sepak bola di Indonesia ini tidak akan mati," ujarnya, Selasa (9/8/2022).
Advertisement
Mengenakan setelah Jas dan celana Jeans warna abu-abu, Aji mengungkapkan, talenta pemain sepak bola di Indonesia tidak kalah dengan Eropa, namun bedanya di sana dari tingkat junior bisa bertahan sampai top level.
"Karena di sana selain konsumtif gizi yang baik juga ada yang mengantarkan dan mengarahkan dari tingkat dasar sehingga lebih cepat," ucapnya.
Mantan pemain yang pernah memecahkan rekor transfer termahal di Indonesia itu juga bercerita tentang awal mula klub Barcelona menemukan Messi di usia 16 tahun hingga bisa main dengan tim senior di klub berjuluk El Barca itu.
"Selain karena telescoting Barca sangat bagus, kompetisi di sana sangat terukur, jadi diusia 10 tahun sudah mulai kompetisi. Dan anak-anak di sana juga sudah menikmati fasilitas yang baik, sehingga minat bakatnya sangat cepat berkembang," ujarnya.
Rektor UMS Sukadiono menambahkan, kuliah tamu bersama Pelatih Persebaya Aji Santoso ini merupakan agenda kali pertama yang dilakukan sejak menjalin kerja sama di tahun ketiga.
“Pada kesempatan kuliah tamu ini UM Surabaya akan memberikan beasiswa secara langsung kepada Bonek Disasters Respons Team (BDRT)secara langsung,” ucap Sukadiono.
Menurut Suko, pemberian beasiswa kepada BDRT bukan tanpa alasan. Suko menegaskan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan komitmen universitas dalam membangun sumber daya unggul khususnya di level supporter.
“Kedepannya universitas ingin memperkuat komunitas kebencanaan terkait supporter di Indonesia yang keberadaanya masih belum ada dan perlu mendapatkan perhatian serius,” ujarnya.
Tak hanya itu, program beasiswa ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan kepada BDRT dalam hal pendidikan agar setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berkuliah baik jenjang sarjana atau diploma.
Masuk Gelombang Ketiga
Suko juga menegaskan penerima beasiswa BDRT di UM Surabaya akan dibebaskan biaya pendidikan kecuali Fakultas Kedokteran (FK).
"Persyaratannya pun cukup mudah yakni hanya dengan menunjukkan kartu Persebaya Selamanya maka universitas akan memproses untuk mendapatkan beasiswa, tentunya dengan melalui tahapan ujian masuk seperti calon mahasiswa lainnya," ucapnya.
Suko mengajak kepada Bonek Disaster Response Team (BDRT) untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena UM Surabaya saat ini sudah memasuki gelombang tiga.
“Aksi kemanusiaan yang dilakukan BDRT ketika mengambil peran saat terjadi bencana nasional maupun daerah perlu kita apresiasi secara nyata dengan memberikan support pendidikan secara penuh,” ujarnya.
Advertisement