Liputan6.com, Garut - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Garut, Jawa Barat menargetkan raihan zakat, infaq sedekah (ZIS) tahun ini hingga Rp 13 miliar atau naik sekitar 20 persen dibanding raihan lalu.
“Raihan tahun lalu di angka sekitar Rp11 miliaran,” ujar Ketua BAZNAS Kabupaten Garut Abdullah Efendi, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, geliat perekonomian masyarakat setelah pandemi Covid-19, diharapkan mampu menaikan capaian ZIS Garut tahun ini. “Kami juga mencoba mencari sumber lainnya seperti perusahaan individu termasuk perusahaan besar di Garut,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Masa pandemi Covid-19 yang terjadi dalam dua tahun ujar dia, cukup menghambat target raihan ZIS, meski demikian raihan Rp11 miliar tahun lalu, tetap memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Banyak yang terbantu dengan hadirnya ZIS ini mulai dunia pendidikan lewat program Garut takwa, kemudian kesehatan melalui Garut sehat, hingga permodalan masyarakat,” kata dia.
Hingga semester pertama raihan ZIS Garut sudah mencapai Rp 4,8 miliar, angka itu terus meningkat setelah sebelumnya di angka Rp 352.819.586 pada kuartal kedua. "Kami masih memiliki waktu hingga akhir tahun untuk mencapai target itu," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perda Pengelolaan ZIS
Hadirnya peraturan daerah (Perda) Garut mengenai pengelolaan ZIS daerah ujar dia, diharapkan menjadi semangat bagi Baznas, untuk meningkatkan raihan ZIS tersebut.
“Kami juga menilai kehadiran Dewan Pengawas mampu memberikan masukan sekaligus mengingatkan kinerja kami setiap saat,” kata dia.
Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat menyatakan, potensi ZIS di Garut cukup besar, diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi umat. “Perusahaan di Garut itu banyak termasuk kalangan ASN nya, tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi itu,” kata dia.
Masa pandemi Covid-19 yang mulai berlalu, termasuk perbaikan ekonomi masyarakat, diharapan mampu mencapai target yang telah ditetapkan baznas tahun ini.
“Target Rp 13 miliar cukup relevan, tinggal bagaimana mensiasatinya,” ujar dia.
Advertisement