10 Monyet di Brasil Diracuni karena Dianggap Pembawa Virus Cacar Monyet

WHO ingatkan bahwa penularan virus cacar monyet terjadi dari manusia ke manusia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Agu 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Hewan Monyet yang Dibantai Warga di Brasil karena Dianggap Dapat Menularkan Virus Cacar Monyet (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Selasa, 9 Agustus 2022 menyatakan kesedihannya atas tindakan penyerangan terhadap monyet-monyet di Brasil di tengah kekhawatiran penularan cacar monyet atau monkeypox.

Situs berita Brasil G1 pada Minggu, 7 Agustus 2022 waktu setempat melaporkan sebanyak 10 monyet telah diracuni dalam waktu kurang dari seminggu di Kota Sao Jose do Rio Preto, di negara bagian Sao Paulo.

Brasil G1 juga melaporkan bahwa insiden serupa terjadi di kota-kota lain. Hal ini berkaitan dengan merebaknya kasus cacar monyet.

Insiden ini pun membuat WHO harus angkat bicara dan meluruskan terkait penularan cacar monyet yang hanya terjadi antara manusia ke manusia.

"Orang-orang harus tahu bahwa penularan yang kita lihat saat ini adalah di antara manusia," kata Juru Bicara WHO, Margaret Harris saat konferensi pers di Jenewa dikutip dari situs Channel News Asia pada Rabu, 10 Agustus 2022. 

WHO mengatakan bahwa kasus cacar monyet di Brasil saat ini sebanyak 1.700 jiwa. Kementerian Kesehatan Brasil pada 29 Juli 2022 melaporkan adanya satu kematian terkait monkeypox.

Pihak Kemenkes Brasil mengatakan bahwa kasus meninggal tersebut adalah seorang pria yang diketahui memiliki kekebalan tubuh yang rendah dan penyakit penyerta.

Menurut Harris, memang penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia, tapi untuk wabah yang terjadi baru-baru ini hanya terkait dengan kontak manusia.

"Orang-orang tentu tidak boelh menyerang hewan-hewan itu," kata Harris.

Ternyata hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Saat Brasil dilanda wabah demam kuning, banyak monyet yang dibantai karena dianggap berbahaya.


Italia Mulai Jalani Vaksinasi Cacar Monyet

Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. Credits: pixabay.com by TheDigitalArtist

Italia pada Senin, 8 Agustus 2022, mulai menjalani kampanye vaksinasi cacar monyet karena jumlah kasus yang terjangkit monkeypox terus meningkat di saat otoritas kesehatan melaporkan kekurangan vaksin di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 545 kasus cacar monyet di Italia. Kampanye vaksinasi dimulai sebulan lebih cepat setelah negara-negara lain juga melaporkan kasus yang lebih tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Spanyol.

Dosis pertama akan diberikan di rumah sakit Spallanzani di Roma, kata rumah sakit tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Selasa, 9 Agustus 2022.

Selama ini, vaksin dan perawatan untuk cacar monyet seringkali diserahkan kepada klinik kesehatan seksual yang secara historis kekurangan dana untuk dikelola.

Menurut pihak rumah sakit, sudah ada 200 orang yang akan divaksinasi per Senin waktu setempat, serta 600 permintaan pemesanan.


Vaksinasi Cacar Monyet Gunakan Vaksin Jynneos

Ilustrasi virus cacar monyet. Credits: pixabay.com by Alexandra_Koch

Rumah sakit Spallanzani mengatakan bahwa vaksin yang digunakan adalah Jynneos (MVA-BN).

Vaksin Jynneos adalah vaksin cacar buatan Bavarian Nordic yang telah mengantongi persetujuan European Medicines Agency untuk digunakan dalam mengatasi cacar monyet atau monkeypox.

Selain 200 orang tersebut, pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa sebanyak 600 orang berada pada daftar tunggu (waiting list) untuk menerima vaksin tersebut.

Penggunaan vaksin Jynneos juga telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) karena dapat memberikan perlindungan terhadap cacar monyet.

Dikutip dari situs GOV UK pada Selasa, 9 Agustus 2022, saat ini tidak ada vaksin yang dibuat secara khusus untuk cacar monyet.

Sebab, monkeypox berkaitan dengan virus yang menyebabkan cacar, sehingga vaksin yang dikembangkan untuk cacar dianggap mampu memberikan perlindungan silang terhadap cacar monyet.


Penularan Mayoritas pada Kaum Gay

Sekilas mirip cacar air, ini bedanya dengan cacar monyet yang tampak dari tampilannya. (pexels/annashvets).

Sebagian besar virus cacar monyet ditularkan di antara pria gay dan biseksual. Saat ini virus telah menyebar di sejumlah negara-negara endemik, yang dimulai sejak Mei 2022.

Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat, menyebabkan luka bernanah dan memunculkan gejala seperti flu, dan jarang berakibat fatal.

Reuters mencatat bahwa saat ini ada 26.500 kasus monkeypox di seluruh dunia di luar negara-negara di mana biasanya menyebar atau negara endemik.

Infografis Ancaman Cacar Monyet dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya