Liputan6.com, Jakarta - PT Toba Surimi Industries Tbk mencatatkan resmi tercatat di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CRAB pada Rabu (10/8/2022).
Dalam perdagangan perdana, saham CRAB dibuka naik Rp 52 di posisi Rp 202 per saham dari harga perdana Rp 150 per saham. Harga saham CRAB melesat 34,67 persen ke level Rp 202 Saham CRAB berada di level tertinggi Rp 202 dan terendah Rp 202 per saham.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 3.974 kali dengan volume perdagangan 347.156 lot saham dengan nilai transaksi Rp 7 miliar.
Penguatan saham CRAB terjadi di tengah koreksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hingga jelang penutupan sesi perdagangan, IHSG melemah 0,88 persen ke posisi 7.040. Indeks LQ45 susut 0,95 persen ke posisi 999,14. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.086,83 dan terendah 7.021,67. Sebanyak 288 saham melemah dan 189 saham menguat. 176 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 664.866 kali. Total volume perdagangan saham 14,3 miliar saham.
Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk mematok harga final penawaran saham IPO Rp150. Perusahaan dengan kode saham CRAB ini, melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Berdasarkan keterangan resminya, Direktur Utama Toba Surimi Industries, Gindra Tardy mengatakan, Perseroan akan melakukan IPO dengan harga penawaran Rp150 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp58,5 miliar.
Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan limaunit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO Perseroan
Harga IPO ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor di antaranya kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan, permintaan dari calon investor yang berkualitas, kinerja perseroan, prospek usaha, dan tentunya dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh penjamin pelaksana emisi efek yang dilaksanakan pada 20 Juli 2022- 25 Juli 2022.
"Hasil dari penawaran umum sangat mengesankan dan di luar ekpektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham Perseroan," kata Gindra, Rabu (10/8/2022).
Adapun, sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru, hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari. Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis.
Beberapa lauk bahkan hanya memerlukan waktu 3-5 menit untuk memanaskan, dan langsung siap santap. Investor melihat prospek cerah di dalam bisnis makanan kaleng kami kedepannya. Makanan siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Toba Surimi Industries Patok Harga IPO Rp 150 per Saham
Sebelumnya, PT Toba Surimi Industries Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembekuan, pengolahan, pengawetan, perdagangan besar makanan dan minuman serta hasil perikanan menetapkan harga saham perdana Rp 150 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Sebelumnya, harga saham perdana tersebut berada di kisaran harga yang ditawarkan Rp 100-150 per saham. Mengutip laman e-ipo, Rabu (3/8/2022), PT Toba Surimi Industries Tbk menawarkan 390 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.Dengan harga yang ditawarkan Rp 150 per saham itu, perseroan meraup dana Rp 58,5 miliar dari IPO.
Perseroan telah menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitment terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam penawaran umum perdana saham.
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, akan digunakan sekitar 94,35 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan antara lain tetapi tidak terbatas pada pembelian bahan baku dan bahan penunjang, gaji dan tunjangan karyawan, serta biaya operasional lainnya.
Selain itu, sekitar 5,65 persen akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut. Dengan indikasi nilai pembelian sekitar Rp3,1 miliar.
IPO Perseroan
Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan sebanyak-banyaknya 390 juta saham baru, atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Saham-saham itu ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran ssi kisaran Rp 100—Rp 150 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp 39 miliar hingga Rp 58,5 miliar.
Perseroan berencana mengalokasikan mayoritas dana hasil IPO atau sebesar 94,53 persen untuk modal kerja perseroan. Seperti pembelian bahan baku dan bahan penunjang, gaji dan tunjangan karyawan, serta biaya operasional lainnya.
Sisanya sekitar 5,47 persen dan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan lima unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama perseroan, yaitu hasil laut.
Perkiraan Jadwal:Masa penawaran awal: 20—25 Juli 2022
Perkiraan tanggal efektif: 29 Juli 2022
Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 2—8 Agustus 2022
Perkiraan tanggal penjatahan: 9 Agustus 2022
Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik: 9 Agustus 2022
Perkiraan tanggal pencatatan pada BEI: 10 Agustus 2022
Advertisement