Liputan6.com, Jakarta - Match Group menyatakan bahwa platform kencan daring populer mereka Tinder, menarik diri dari rencana ambisiusnya untuk menghadirkan fitur kencan di metaverse.
Rencana kencan di metaverse dilontarkan oleh CEO Tinder Renate Nyborg yang diangkat pada September 2021 lalu, sebelum akhirnya meninggalkan jabatannya.
Advertisement
CEO dari induk Tinder, Match Group, Bernard Kim akhirnya mengumumkan bahwa dirinya sendiri akan turun tangan sebagai CEO baru Tinder dua bulan yang lalu.
Dilansir The Verge, dikutip Rabu (10/8/2022), Nyborg sempat mengungkapkan rencana ambisius Tinder untuk terjun ke metaverse, atau yang saat itu ia juluki sebagai "Tinderverse."
Tahun lalu, Tinder mengakuisisi perusahaan bernama Hyperconnect, yang berfokus pada video, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan teknologi augmented reality (AR).
Nyborg mengutip pengalaman "Single Town" yang berbasis avatar, sebagai cara bagi pengguna Tinder suatu hari nanti, untuk dapat bertemu satu sama lain di ruang virtual.
Namun di bawah keputusan Bernard Kim, Hyperconnect diminta untuk menarik diri dari rencana itu.
Kim mengatakan, hal ini karena adanya ketidakpastian tentang kontur akhir metaverse dan apa yang akan atau tidak akan berhasil, serta lingkungan operasi yang lebih menantang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evaluasi dengan Hati-Hati
Kim juga sudah meminta agar tim Hyperconnect tidak berinvestasi ke metaverse untuk saat ini. Dia juga menyebut bahwa akan terus mengevaluasi ruang ini dengan hati-hati.
"Dan kami akan mempertimbangkan untuk bergerak maju pada waktu yang tepat ketika kami memiliki lebih banyak kejelasan tentang peluang keseluruhan dan merasa kami punya layanan yang diposisikan dengan baik untuk berhasil," ujarnya.
Dalam laporannya, Match menyebutkan bahwa akuisisi Hyperconnect berkontribusi terhadap kerugian operasional sebesar USD 10 juta di kuartal kedua tahun 2022.
Ini turun dari pendapatan operasional perusahaan sebesar USD 210 juta pada kuartal yang sama di tahun lalu.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tinder Coins Juga Dibatalkan
Berita buruk lainnya, Tinder Coins, mata uang dalam aplikasi yang diharapkan bisa mendorong lebih banyak uang pengguna keluar untuk aplikasi, dibatalkan.
"Setelah melihat hasil yang beragam dari pengujian Tinder Coins, kami telah memutuskan untuk mengambil langkah mundur dan memeriksa kembali inisiatif itu sehingga dapat lebih efektif berkontribusi pada pendapatan Tinder," kata Kim.
Tinder Coins awalnya akan didistribusikan sebagai hadiah bagi pengguna yang aktif di layanan tersebut, dan menjaga profil mereka tetap diperbarui. Namun, ada kemungkinan mereka bisa dibeli secara langsung.
Coins ini juga awalnya direncanakan akan diterima sebagai pembayaran untuk fitur-fitur Tinder Premium seperti Super Likes. Tinder pun berencana merilis fitur ini di kuartal ketiga 2022, sebelum akhirnya batal.
Tinder Luncurkan Fitur Pusat Keamanan di Indonesia
Beberapa waktu lalu, Tinder mengumumkan peluncuran Pusat Keamanan di aplikasi untuk para pengguna di Indonesia. Fitur ini memberikan kemudahan bagi para pengguna mengakses fitur yang relevan dengan keamanan mereka saat menggunakan platform Tinder.
Konten dalam Pusat Keamanan ini akan terus ditinjau dan diperbaharui sesuai kebutuhan. Beberapa konten yang mencakup dalam fitur ini adalah panduan terbaru untuk berkencan aman, sumber edukasi, termasuk daftar LSM lokal dan hotline yang menawarkan dukungan.
"Bagi kami, ini merupakan langkah penting dalam mendorong usaha keamanan kami maju ke depan hingga mencapai skala yang tak tertandingi di pasar," tutur Director Trust & Safety Product, Bernadette Morgan, dalam keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).
Peluncuran Pusat Keamanan di Indonesia ini didasarkan pada komitmen Tinder untuk menjadikan platformnya sebagai tempat terpercaya dan aman bagi semua orang untuk bergabung.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tinder juga bekerja sama dengan Match Group Advisory Council dan LSM untuk terus membangun fitur sekaligus membantu para penggunanya menjadi lebih aman.
Nantinya, Pusat Keamanan ini akan memusatkan sumber daya mengenai keselamatan sekaligus menghubungkan pengguna dengan pakar yang relevan saat dibutuhkan.
Tinder pun memastikan fitur ini mudah diakses oleh pengguna termasuk saat mengobrol dengan match yang potensial.
Untuk mengaksesnya, pengguna tinggal buka aplikasi Tinder, klik ikon profil, pilih keamanan dan pilih topik yang dirasa sesuai dengan kebutuhan.
Advertisement