Liputan6.com, Jakarta Batik asal Lumajang terbilang tak sepopular batik dari daerah lainnya di Jawa Timur. Meski begitu, Batik Lumajang punya daya tarik tersendiri dari segi warna dan motif.
Batik ini identik dengan warna yang terang seperti kuning, merah, oranye, hijau, dan lainnya. Tabrak warna secara kontras juga menjadi salah satu ciri khas batik Lumajang.
Batik Lumajang memiliki motif yang beragam dengan nilai filosofi di setiap motifnya. Seperti halnya corak batik di daerah lainnya, motif batik Lumajang dipengaruhi pula oleh budaya di daerah ini, seperti pisang agung, jaran kencak, gunung semeru, dan inspirasi dari flora dan fauna yang menjadi ikon Lumajang.
Baca Juga
Advertisement
Kampung batik di Kecamatan Yosowilangun, salah satunya di Lumajang yang konsisten mempertahankan tradisi membatik dan terus melakukan pengembangan motif-motif batiknya.
Keindahan batik Lumajang hasil pengembangan oleh ibu-ibu pembatik di sentra batik Yosowilangun tersebut dituangkan oleh designer Wignyo Rahadi menjadi koleksi busana siap pakai.
Dalam rangka memperkenalkan produk fesyen dengan batik Lumajang ini lebih meluas, serta mendukung program gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jember mendukung designer Wignyo untuk menampilkan koleksi tersebut dalam perhelatan Semarang Fashion Trend 2022.
Acara itu diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter pada tanggal 6 Agustus 2022 di Fashion Hall BBPVP Semarang, Jawa Tengah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tenun ATBM
“Saya mengangkat wastra batik Lumajang yang merupakan salah satu kerajinan batik dengan motif yang konsisten dikembangkan. Sehingga dapat dijadikan bahan baku produk busana siap pakai yang berpotensi untuk dipasarkan secara nasional bahkan skala global,” terang designer Wignyo.
Koleksi bertema Untai tersebut mempresentasikan motif batik Lumajang yang dipilih oleh designer Wignyo ini didominasi oleh goresan canting berbentuk sulur-sulur yang menguntai motif bunga, daun, dan burung secara apik. Secara harmonis dikombinasikan pula dengan modifikasi dari motif batik klasik kawung dan parang.
Batik dengan palet warna kuning, hijau, dan hitam dengan motif warna terang tersebut dipadukan dengan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Tampak warna tenun ATBM yang senada dengan batik, maupun warna yang kontras seperti batik warna kuning disandingkan dengan tenun ATBM warna oranye.
Batik Lumajang kombinasi tenun ATBM tersebut diaplikasikan dalam bentuk busana terusan dan blus yang dipadu rok panjang maupun dengan kain ATBM. Elegansi koleksi ini diperkuat dengan detail berupa kerah besar dan obi. Permainan warna dan motif batik tentunya menjadi sorotan dan daya pikat koleksi ini.
Advertisement