Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengakselerasi pembangunan pengamanan Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek ini dipercaya bakal kembali menggairahkan minat pariwisata ke Banten.
Proyek ini bertujuan untuk melindungi pantai, kawasan pariwisata dan pemukiman di daerah sekitar dari abrasi saat pasang laut, serta melestarikan vegetasi daerah tersebut.
Advertisement
Pengamanan Pantai KEK Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Paket 1 ini dimulai pasca bencana tsunami pada 2018 lalu. Pemerintah kemudian membangun kembali kawasan ini untuk menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nughroho mengatakan, tujuan dibangunnya proyek selain melindungi garis pantai dari ancaman abrasi tentunya juga untuk melindungi jalan nasional.
"Proyek ini juga mendukung bangkitnya pertumbuhan ekonomi kawasan pariwisata," kata Novianto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).
Proyek Pengamanan Pantai senilai Rp 249 miliar ini membutuhkan waktu pengerjaan 1080 hari. Memiliki total panjang 6,2 km dilengkapi jogging track dengan lebar 5 meter. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2023.
Saat ini progres proyek telah mencapai 51,35 persen dari rencana awal per akhir Juli 2022 yaitu 49,53 persen. Selain itu, proyek ini juga melewati 8 pantai yang membentang di wilayah Kabupaten Pandeglang, yakni Pantai Batu Hideung, Pantai Legon Waru, Pantai Cipenyu, Pantai Karang Meungpeuk, Muara Kalica-Pantai Bodur, Tanjung Lesung Resort, Lalassa Beach, Pantai Sacna.
Sejak terjadinya bencana gempa Banten pada 2018 silam, sektor pariwisata di Banten khususnya Tanjung Lesung mengalami penurunan drastis. Menurut data PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Pandeglang sebelum gempa terjadi, kunjungan pariwisata mencapai 70 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tol Serang-Panimbang Jadi Motor Pertumbuhan Kawasan Wisata Tanjung Lesung
Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Serang-Rangkasbitung akan diresmikan Agustus 2021. Hal ini menyusul progres konstruksi seksi tersebut yang sudah mencapai 96,63 persen.
Sementara Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 Cileles-Panimbang diproyeksikan rampung Agustus 2023. Kedua seksi itu masing-masing telah mencapai progres konstruksi sebesar 75 persen dan 64,21 persen. Dengan terbangunnya akses jalan tersebut, maka akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata di wilayah Banten, khususnya kawasan Tanjung Lesung.
Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ) Poernomo Siswoprasetijo mengapresiasi kerja keras Kementerian PUPR, dan pihak terkait yang melakukan pembangunan, seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wijaya Karya Serang Panimbang WSP, Astra Infra Solutions (AIS). Karena itu artinya selama ini pengerjaan proyek Tol Serang-Panimbang terus berjalan meski di tengah pandemi.
Dia pun berharap Tol Serang-Panimbang Seksi I bisa berjalan lancar. Sebab keberadaan Tol Serang-Panimbang ini memberi dampak yang besar. Di mana ruas ini akan membuka kesempatan ekonomi dan pembangunan yang besar untuk kawasan Banten, dan bakal memunculkan pusat ekonomi baru dan menumbuhkan kawasan pariwisata, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung di dalamnya.
“Semoga proyek Tol Serang-Panimbang Seksi I berjalan lancar dan bisa beroperasi sesuai rencana. Karena jika sudah bisa dibuka, Tol Serang- Panimbang Seksi I akan mempercepat waktu perjalanan wisatawan menuju Tanjung Lesung. Apalagi kalau selesai sampai seksi 3, waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Tanjung Lesung hanya sekitar 2 jam," kata dia, dikutip Sabtu (17/7/2021).
Persiapan Tanjung Lesung Banten West Java pun terus menyiapkan diri, baik dari fasilitas maupun dengan menambah daya tariknya, meski di tengah masa pandemi. Tujuannya, agar saat Tol Serang-Panimbang Seksi I dibuka, dan pandemi telah mereda, Tanjung Lesung bisa memberi keamanan, kenyamanan dan pengalaman menarik bagi wisatawan yang datang.
"Pertama, kami melakukan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Konsistensi menerapkan protokol kesehatan ini dibuktikan dengan kami mendapat sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, Environment) dengan hasil memuaskan dari Kemenparekraf dengan angka 100 persen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Sertifikasi CHSE
Dan perlu dicatat, tidak semua tempat wisata bisa mendapatkan sertifikasi CHSE dengan hasil sempurna. Jadi, artinya dari segi keamanan-kenyamanan, para wisatawan tak perlu cemas lagi jika berlibur di Tanjung Lesung. Karena, keamanan dan kenyamanannya terjamin," terangnya di Menara Batavia, lantai 25, Jakarta (2/6/2021)
Kedua, bahwa Tanjung Lesung memiliki akomodasi yang beragam sehingga bisa menyesuaikan kebutuhan. Semisal Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort memiliki 85 villa dan cottage modern. Ditambah, kata Poernomo, lingkungan Tanjung Lesung yang masih asri dan banyak ruang terbuka. Sehingga secara otomatis penularan virus sudah terminimalisir.
"Ketiga, Tanjung Lesung merupakan playground terlengkap dan terbesar dengan luas area 1.500 hektar. Jadi, para wisatawan tidak usah khawatir bakal bosan selama di Tanjung Lesung. Total ada 25 kegiatan seru dan 12 spot foto yang keren bagi para wisatawan. Kegiatan seru itu antara lain, jetski, bermain stand up paddle board, main kayak, snorkeling, diving, atau main motor roda empat ATV,” terang Poernomo.
Selain itu, Banten West Java – salah satu anak usaha Jababeka Group – juga mengaku tidak hanya berfokus di dalam pada kawasannya saja. Tapi juga mendukung gerakan desa wisata di sekitar Tanjung Lesung untuk bisa berkembang di masa pandemi, antara lain pengrajin cinderamata, homestay, pelaku seni budaya, petani dan nelayan.
Poernomo pun berharap dengan dioperasikannya Tol Serang-Panimbang Seksi I ini, bisa mendongkrak perekonomian dan mensejahterakan mereka.