Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau disebut Emtek membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang semester I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/8/2022), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk meraih pendapatan Rp 7,09 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan perseroan naik 10,09 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 6,44 triliun.
Advertisement
Beban pokok pendapatan bertambah 16,63 persen jadi Rp 5,21 triliun. Jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 4,46 triliun. Namun, laba kotor perseroan tercatat Rp 1,88 triliun atau turun tipis 4,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,97 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan 89,01 persen menjadi Rp 120,66 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 63,84 miliar.
Beban umum dan administrasi naik 37,10 persen menjadi Rp 1,34 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 981,64 miliar. Perseroan meraih laba penjualan aset tetap bertambah 501,08 persen menjadi Rp 2,31 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 384,65 juta. Selain itu, perseroan catat laba kurs naik menjadi Rp 68,76 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 47,59 miliar.
Emtek mencatat laba usaha Rp 489,46 miliar atau turun 49,61 persen jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 971,36 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Semester I 2022
Emtek meraih laba atas investasi naik 115,8 persen dari Rp 204,52 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 441,46 miliar pada semester I 2022. Perseroan meraih pendapatan dividen naik menjadi Rp 29,19 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 793,91 juta.
Dengan demikian, Emtek membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,70 triliun pada semester I 2022. Laba perseroan melambung 922,33 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 493,90 miliar.
Perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 44,49 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,60.
Emtek mencatat ekuitas naik menajdi Rp 39,06 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 33,66 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 4,81 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,49 triliun.
Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 43,88 triliun pada 30 Juni 2022, dari periode Desember 2021 sebesar Rp 38,16 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,94 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 7,38 triliun.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Grup Emtek Lepas Saham DANA kepada Lazada Rp 4,5 Triliun
Sebelumnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau disebut Emtek melalui PT Kreatif Media Karya menjual sebagian saham di PT Elang Andalan Nusantara (EAN) yang operasikan platform dompet elektronik di Indonesia, DANA kepada Lazadapay Holdings Pte Ltd.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/8/2022), PT Kreatif Media Karya (KMK) telah menandatangani akta pengalihan saham sejumlah 202 saham seri A dan 4.792.986 saham seri B di EAN dengan Lazadapay Holdings Pte Ltd pada 10 Agustus 2022. Penjualan saham EAN tersebut sebesar USD 304,5 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.794 per dolar AS).
Setelah penyelesaian transaksi penjualan saham, kepemilikan saham KMK pada EAN akan alami penurunan jumlah. “Di lain pihak, KMK akan memperoleh hasil penjualan saham yang akan berpengaruh positif kepada kondisi keuangan KMK dan Perseroan,” tulis manajemen Emtek.
Adapun KMK, anak usaha perseroan yang dimiliki 99,99 persen oleh Emtek. Sedangkan PT Elang Andalan Nusantara merupakan entitas asosiasi melalui PT Kreatif Media Karya. PT Elang Andalan Nusantara melalui PT Espay Debit Indonesia Koe operasikan DANA.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Elang Mahkota Tbk (EMTK) atau disebut Emtek mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (27/4/2022), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 12,84 triliun pada 2021. Realisasi pendapatan itu tumbuh 7,5 persen dari periode 2020 sebesar Rp 11.93 triliun.
Beban pokok pendapatan tercatat Rp 9,13 triliun pada 2021. Beban pokok pendapatan tersebut naik 0,98 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,04 triliun.
Dengan demikian, laba kotor Emtek tumbuh 28,16 persen menjadi Rp 3,70 triliun sepanjang 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,89 triliun. Perseroan mencatat laba kurs sebesar Rp 32,17 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 37,35 miliar.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat laba usaha Rp 1,35 triliun sepanjang 2021. Laba usaha tersebut naik 4,68 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,29 triliun. Perseroan mencatat kenaikan pendapatan dividen dari Rp 876,42 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,15 triliun pada 2021. Perseroan membukukan laba penyesuaian perubahan ekuitas entitas asoasi Rp 5,8 triliun pada 2021.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 5,65 triliun pada 2021. Laba tersebut naik 174,95 persen dari periode 2020 sebesar Rp 2,05 triliun.
Dengan demikian perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun berjalan operasi yang dilanjutkan Rp 96,06 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37,08.
Pada 2021, total ekuitas naik 71,54 persen menjadi Rp 33,66 triliun dari 2020 sebesar Rp 12,33 triliun. Total liabilitas turun 17,96 persen menjadi Rp 4,49 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,48 triliun.
Pada 2021, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat aset Rp 38,16 triliun atau naik 113,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,88 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 7,38 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 2,69 triliun.
Advertisement