Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penanaman 1 juta kelapa genjah di lahan-lahan tak produktif yang ada di Indonesia. Hal ini guna mengantisipasi krisis pangan yang menghadang.
Sebagai langkah awal, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyiapkan 46 ribu bibit kelapa genjah untuk area area Solo Raya dan Boyolali, 44 ribu bibit untuk Karanganyar, dan 110 ribu bibit untuk Sukoharjo.
Advertisement
"Ini baru dimulai di sini. Nanti di provinsi-provinsi yang kelapa itu bisa tumbuh baik akan kami tanami. Targetnya kurang lebih 1 juta kelapa genjah," kata Jokowi saat berkunjung ke Desa Giriroto, Boyolali, Jawa Tengah, untuk melakukan penanaman bibit kelapa genjah, Kamis (11/8/2022).
Apa itu kelapa genjah?
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kelapa adalah tumbuhan palem yang berbatang tinggi, buahnya tertutup sabut dan tempurung yang keras, di dalamnya terdapat daging yang mengandung santan dan air, merupakan tumbuhan serba guna.
Sedangkan kelapa genjah adalah salah satu jenis kelapa yang bisa berbuah lebih cepat. Kelapa genjah pada umumnya mulai berbunga sejak ditanam relatif muda atau sekitar 3 sampai 5 tahun.
Dikutip dari Laman Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Buleleng, tanaman kelapa genjah jika dipelihara dengan benar, umurnya mampu mencapai 50 tahun dengan masa produktif 25 tahun.
Warna buah bisa bervariasi dari Kuning, hijau dan jingga. Ukuran buah kecil, antara 1,5 kilogram (kg) hingga 2 kg, daging buah beratnya 0,50 kg dan air sekitar 200 cc.
Sedangkan kopra yang dihasilkan setiap butir kelapa menghasilkan kopra 150 gram dan minyak 68 persen.
Manfaat kelapa genjah sangat banyak. Bisa sebagai sarana untuk upacara keagamaan, di Bali pada umumnya tidak pernah lepas dengan kelapa, selalu mendapat tempat yang utama, selain itu kelapa mempunyai peranan dalam ilmu pengobatan, bisa dijadikan VCO (virgin coconut oil), bisa dibuat jadi sabun.
Secara umum, semua bagian dari kelapa dapat digunakan untuk bahan industri. sebagai keset, tali, kayu bahan bangunan, dan lain sebagainya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Targetkan Tanam 1 Juta Kelapa Genjah
Presiden Jokowi menargetkan penanaman 1 juta kelapa genjah di lahan-lahan tak produktif yang ada di Indonesia. Selain kelapa genjah, Jokowi mengatakan pemerintah akan menanam pangan lainnya seperti, jagung dan cabai.
Hal ini disampaikan Jokowi usai melakukan penanaman kelapa genjah di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022). Total ada 46.000 bibit kelapa genjah yang dialokasikan di Boyolali, 44.000 bibit di Karanganyar, dan 110.000 di Sukaharjo.
"Ini baru dimulai di sini nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa hidup dengan baik kita tanami. Targetnya kurang lebih 1 juta kelapa genjah. Tapi tidak kelapa saja, nanti ada jagung juga, dibagi juga bibit-bibit cabai," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Dia mengatakan Kementerian Pertanian mulai mengerjakan penanaman di lahan-lahan yang tidak produktif. Jokowi memperkirakan ada 180 buah kelapa genjah yang bisa diproduksi dalam satu tahun.
"Itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," ucapnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tanam Tanaman Pangan
Jokowi menyampaikan bahwa saat ini dunia sedang dilanda krisis pangan. Kondisi ini membuat 300 juta warga di dunia mengalami kekurangan pangan akut dan kelaparan.
"Di beberapa negara sudah mulai, mulai, mulai dan diperkirakan kalau ini tidak ada solusi ini bisa masuk ke 800 juta orang akan kekurangan pangan dan kelaparan," jelas Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar lahan-lahan yang tidak produktif ditanami dengan tanaman pangan. Misalnya, menanam cabai di polybag atau perkarangan untuk mengantisipasi kelangkaan.
"Urusan cabai, urusan, ini harusnya rumah tangga rumah tangga di desa itu bisa nanam itu. Di polybag atau di pekarangannya, sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," tutur dia.
"Ini yang baru dikerjakan oleh kementerian pertanian dan lahan-lahan yang tidak produktif ditanami seperti sekarang kita lakukan," sambung Jokowi.