Liputan6.com, Jakarta Almira Zahra Annisa Putri adalah penyandang gangguan pendengaran asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang pandai menggambar.
Bakat gadis kelahiran 15 Juli 2010 ini sudah terlihat sejak ia duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
Advertisement
“Almira suka menggambar saat dia mulai sekolah TK yaitu di usia 5 tahun dia sudah sering menggambar,” ujar ibu Almira, Maya Kusumawati (40) kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks.
Melihat buah hatinya gemar menggambar, Maya pun berusaha menyalurkan bakat Almira dengan mengikutsertakannya dalam berbagai perlombaan.
“Saat ada kesempatan, saya ajak dia untuk mengikuti beberapa lomba baik di tingkat kabupaten, melalui sekolah ataupun lomba virtual. Itupun penuh perjuangan, karena Almira anaknya sering tidak mau diikutkan lomba ini dan itu.”
Menurut Maya, Almira memang memiliki emosi yang tinggi. Ia cenderung mudah marah dan belum mahir mengendalikan amarahnya.
Namun, setelah kenal kegiatan menggambar ada beberapa perubahan dalam diri Almira. Awalnya, jika marah ia biasanya berteriak, membanting barang, bahkan memukul adiknya. Namun, setelah kenal menggambar, amarahnya mulai berkurang. Kini, jika marah ia hanya meremas kertas dan merobek hasil gambarannya saja.
“Ya gitu semua gambarnya yang telah dia buat disobek.”
Penyebab bocah usia 12 itu mudah marah belum diketahui pasti. Namun, kerja sama dengan psikolog sedang dilakukan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prestasi Almira
Sebelumnya, Almira mengikuti terapi bicara sejak TK hingga Juni tahun ini. Sedangkan, terapi emosi baru dimulai pada Juli ini.
Meski begitu, ia tetap mampu menunjukkan bakatnya di dunia gambar dengan peraihan berbagai juara di banyak ajang perlombaan.
Beberapa prestasi Almira yakni:
-Juara harapan 1, lomba menggambar dan mewarnai kategori usia 4-7 dalam rangka memperingati hari pendengaran internasional dan autisme sedunia di Sidoarjo pada 2016.
-Juara 1 lomba menggambar dan mewarnai kategori usia 5-8 tahun dalam rangka memperingati hari pendengaran internasional dan autisme sedunia di Sidoarjo pada 2017.
-Juara harapan 2, lomba menggambar dan mewarnai dalam ajang yang sama pada 2018.
-Tahun 2019 menjadi Juara 3, lomba menggambar dan mewarnai dalam rangka festival seni dan vokasi.
-Tahun 2019 menjadi Juara 2, lomba menggambar dan mewarnai dalam rangka memperingati hari anak nasional jenjang SD di Kabupaten Sidoarjo.
- Juara 1 lomba menggambar dan mewarnai memperingati hari pendengaran internasional dan autis sedunia pada 2019.
-Tahun 2021 menjadi juara 1 lomba menggambar dan mewarnai dalam rangka event world hearing day yang diselenggarakan oleh ruang mendengar dan dunia tak lagi sunyi.
- Tahun 2021 menjadi Juara 1 lomba menggambar dan mewarnai dalam rangka memperingati hari anak nasional peserta didik berkebutuhan khusus.
- Tahun 2022 menjadi Juara 2, lomba menggambar dan mewarnai yang diselenggarakan oleh KKN PLB UNESA Surabaya, dan banyak lagi prestasi lainnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mendengar dengan Alat Bantu
Almira merupakan penyandang gangguan pendengaran sedang berat 70 dan 80 desibel. Artinya, pendengarannya masih bisa dibantu dengan alat bantu dengar (ABD).
“Almira sangat terbantu setelah memakai alat bantu dengar, dia bisa mendengar lebih baik.”
Ia juga bisa berbicara secara verbal, meski tidak sebaik anak-anak non disabilitas.
Almira saat ini sekolah di SD Negeri Gedangan kelas 6A.
“Untuk keseharian Almira di sekolah, dia saya lepas sendiri tanpa ada pendamping atau shadow teacher, di samping saya tidak mampu membayar seorang shadow selain itupun juga saya ingin menjadikan Almira anak yang mandiri, belajar untuk bersosialisasi dengan anak-anak non disabilitas lainnya, belajar untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.”
Maya menambahkan, Almira adalah anak yang pendiam, jika di sekolah tidak ada teman, maka hal yang dilakukan adalah menggambar.
“Entah di buku tulis ataupun di selembar kertas yang sudah dia bawa dari rumah,” kata Maya.
Mengenyam Pendidikan Umum
Untuk pelajarannya sendiri disamakan dengan teman-teman non disabilitas lainnya.
“Untuk nilai rapotpun disamakan penilainnya, jadi nilai rapot Almira ya pas-pasan, tapi saya memakluminya karena anak saya memang mempunyai kekurangan dalam berpikir, ataupun lemah dalam hal pemahaman karena faktor disabilitasnya.”
Maya berharap semoga buah hatinya bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri. Segala sifat amarahnya semoga lekas hilang.
“Jadilah Almira yang berhati sabar dan berjiwa kuat, mama yakin bahwa Almira bisa menjadi anak yang baik. Mama yakin Almira bisa menjalani hidup ini dengan baik. Mama akan selalu mendampingimu dan mendoakanmu sampai waktu itu tiba.”
“Banyak orang yang menyayangimu nak, bersyukurlah kamu dikelilingi malaikat-malaikat tak bersayap yang menyayangi kamu,” pungkasnya.
Advertisement