Liputan6.com, Washington D.C - Kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Amerika Serikat telah melampaui angka 10.000, mencapai 10.392 kasus pada Rabu 10 Agustus 2022 menurut data terbaru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Dasbor CDC menunjukkan bahwa 1.391 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dilaporkan pada Rabu, seperti dikutip dari laman Xinhua, Kamis (11/8/2022).
Ini pertama kalinya CDC melaporkan lebih dari 1.000 infeksi cacar monyet dalam satu hari sejak yang pertama dilaporkan pada 17 Mei 2022.
Baca Juga
Advertisement
Kasus yang dikonfirmasi di negara itu masih mencapai hampir 30 persen dari jumlah global -- sejauh ini 31.800, meskipun populasi negara itu hanya di bawah 5 persen dari populasi dunia.
Pemerintahan Joe Biden menyatakan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat, lebih dari seminggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan wabah itu sebagai keadaan darurat global.
Kritikus mengatakan, pihak berwenang Amerika Serikat telah bertindak terlalu lambat dan tidak memenuhi permintaan vaksin karena jumlah kasus terus bertambah.
Senator Negara Bagian California Scott Wiener mengatakan, pemerintah federal dapat menyimpan persediaan vaksin Jynneos, vaksin cacar yang terbukti efektif untuk cacar monyet.
Brasil Bunuh Monyet Akibat Wabah Monkeypox, WHO Prihatin
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan kesedihan atas pembunuhan monyet di Brasil di tengah kekhawatiran penularan cacar monyet, monkeypox.
Situs berita Brasil G1 melaporkan pada hari Minggu kemarin bahwa sekitar 10 monyet telah diracuni dalam waktu kurang dari seminggu di kota Sao Jose do Rio Preto, di negara bagian Sao Paulo.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Cacar Monyet di Brasil Tembus 1.000
Insiden serupa dilaporkan terjadi di kota-kota lain, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (10/8/2022).
“Orang-orang harus tahu bahwa penularan yang kita lihat sekarang adalah di antara manusia,” kata Margaret Harris, juru bicara WHO, saat konferensi pers di Jenewa.
Brasil menghitung lebih dari 1.700 kasus cacar monyet, menurut WHO.
Kementerian kesehatan negara itu mengkonfirmasi satu kematian terkait cacar monyet pada 29 Juli 2022. Korbannya adalah seorang pria yang memiliki kekebalan rendah dan penyakit penyerta.
Penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia, tetapi wabah baru-baru ini hanya terkait dengan kontak manusia, menurut Harris.
“Orang-orang tentu tidak boleh menyerang hewan-hewan itu,” katanya.
Brasil memiliki daftar panjang serangan terhadap monyet selama wabah tersebut.
Sejak Mei, hampir 90 negara telah melaporkan lebih dari 29.000 kasus cacar monyet. WHO mengklasifikasikan wabah penyakit yang dulu langka itu sebagai keadaan darurat internasional pada bulan Juli.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Otoritas Kesehatan Inggris Keluarkan Pedoman Baru Kendalikan Cacar Monyet Monkeypox
Otoritas kesehatan di Inggris mengeluarkan pedoman baru untuk mengendalikan penyebaran virus cacar monyet di negara tersebut.
Pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) serta rekan-rekannya di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara, menetapkan langkah-langkah untuk profesional kesehatan dan masyarakat untuk mengelola penyakit dan mencegah penularan lebih lanjut sebagai "penularan komunitas terjadi di Inggris dan negara-negara lain."
Angka resmi terbaru menunjukkan, sekarang ada lebih dari 100 kasus cacar monyet monkeypox yang dikonfirmasi di Inggris, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (31/5/2022).
Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada akhir pekan ada 257 kasus yang dikonfirmasi dan 120 kasus suspek di 23 negara di mana virus tidak endemik.
Termasuk dalam pedoman baru adalah agar orang tidak melakukan hubungan seks saat bergejala cacar monyet.
"Meskipun saat ini tidak ada bukti cacar monyet dalam ekskresi genital, sebagai tindakan pencegahan, kasus disarankan untuk menggunakan kondom selama delapan minggu setelah infeksi dan panduan ini akan diperbarui saat bukti muncul," kata UKHSA.
Orang-orang yang mungkin, kemungkinan, atau dikonfirmasi monkeypox diberitahu untuk sekarang mengisolasi di rumah, jika mereka tetap cukup sehat. Kontak seseorang dengan monkeypox juga akan dinilai risikonya dan disuruh mengisolasi selama 21 hari jika perlu.
Panduan yang Dikeluarkan
Panduan juga telah dikeluarkan untuk dokter, perawat, dan staf kesehatan yang merinci peralatan pelindung diri (APD) minimum yang direkomendasikan untuk staf yang bekerja dengan kasus yang dikonfirmasi.
UKHSA juga mengatakan, telah membeli lebih dari 20.000 dosis vaksin cacar yang aman, yang ditawarkan untuk mengidentifikasi kontak dekat dari orang yang didiagnosis dengan cacar monyet untuk mengurangi risiko infeksi simtomatik dan penyakit parah.
Ruth Milton, Penasihat Medis Senior dan Direktur Respons Strategis monkeypox di UKHSA, mengatakan: "Panduan monkeypox baru ini menetapkan langkah-langkah penting bagi profesional kesehatan dan masyarakat untuk mengelola penyakit ini termasuk cara mengisolasi dengan aman di rumah dan mengurangi risiko bagi orang lain."
"Risiko penularan tertinggi adalah melalui kontak langsung dengan seseorang yang menderita cacar monyet. Risiko bagi penduduk Inggris tetap rendah."
Meskipun pedoman baru mencakup tindakan pencegahan serupa yang diperkenalkan untuk staf rumah sakit dan rumah perawatan yang menangani virus corona, Paul Hunter, seorang ahli mikrobiologi dan pengendalian penyakit menular, mengatakan kepada Xinhua: "Cacar monyet bukanlah situasi COVID-19 dan tidak akan pernah menjadi situasi COVID-19."
Hunter mengatakan, para ilmuwan bingung karena saat ini tampaknya tidak ada hubungan yang jelas antara banyak kasus dalam gelombang infeksi monkeypox saat ini.
Advertisement