Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Jepang melonjak kembali ke perdagangan, sementara bursa saham Asia Pasifik beragam pada Jumat (12/8/2022), menyusul kenaikan kuat di sesi sebelumnya seiring investor mencerna laporan inflasi Amerika Serikat (AS).
Indeks Nikkei 225 sempat naik 2,15 persen, sedangkan indeks Topix naik 1,86 persen. Bursa saham Jepang ditutup Kamis untuk libur.
Advertisement
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan mendatar, sedangkan indeks Kosdaq turun 0,37 persen.
Bursa saham China melemah. Indeks Shanghai susut 0,13 persen dan indeks Shenzhen merosot 0,25 persen.
Produsen chip terbesar China Semiconductor Manufacturing International Corporation melaporkan laba bersih USD 514 juta pada kuartal II 2022, turun 25 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 42 persen menjadi USD 1,9 miliar.
Saham SMIC melemah 1,47 persen. Indeks Hang Seng mendatar. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,21 persen. Pasar Thailand libur pada Jumat pekan ini.
Semalam di AS, indeks utama berjuang untuk arah sebelum ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 sedikit lebih rendah di 4.207,27, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,58 persen menjadi 12.779,91.
Indeks Dow Jones naik tipis 27,16 poin, atau 0,08 persen, lebih tinggi ke 33.336,67. Tiga rata-rata utama membuka sesi lebih tinggi tetapi kehilangan tenaga seiring berjalannya hari.
"Pasar keuangan awalnya bereaksi positif terhadap data indeks harga produsen yang menunjukkan inflasi di AS moderat, tetapi kenaikan kemudian berkurang karena kekhawatiran pasar mungkin bereaksi berlebihan,” menurut catatan ANZ Research pada Jumat, dikutip dari CNBC, Jumat (12/8/2022).
PPI untuk Juli turun 0,5 persen dari Juni, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,2 persen, menurut survei Dow Jones.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Dolar AS
Dalam berita perusahaan, Credit Suisse dilaporkan telah mengajukan permohonan untuk memulai proses hukum formal di Pengadilan Tinggi Inggris terhadap perusahaan teknologi Jepang SoftBank Group atas sengketa USD 440 juta.
Namun, saham SoftBank naik 5,5 persen pada Jumat di tengah berita ia akan menambah 4,6 triliun yen (USD 34,5 miliar atau Rp 508 triliun) untuk keuntungan sebelum pajak dengan mengurangi sahamnya di raksasa teknologi China Alibaba. Perusahaan mengatakan langkah itu akan lebih memperkuat pertahanannya terhadap lingkungan pasar yang parah.
Indeks dolar Amerika Serikat berada di 105,270 setelah penurunan baru-baru ini dari di atas 106. Yen Jepang diperdagangkan pada 133,28 per dolar, setelah menguat awal pekan ini. Dolar Australia berada di 0,7093, tepat di bawah level 0,71.
Harga minyak mentah berjangka AS turun 0,46 persen menjadi USD 93,91 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,38 persen menjadi USD 99,22 per barel.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bursa Saham Asia Menguat Kamis 11 Agustus 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia menguat pada perdagangan Kamis, 11 Agustus 2022 setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih baik.
Indeks Hong Kong Hang Seng menguat 2,4 persen menjadi 20.082,43. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 3,67 persen. Bursa saham China juga menguat. Indeks Shanghai bertambah 1,6 persen ke posisi 3.281,67 dan indeks Shenhzen bertambah 2,05 persen ke posisi 12.474,03.
Indeks Australia menguat 1,12 persen ke posisi 7.071. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,7 persen ke posisi 2.523,78 dan indeks Kosdaq menguat 1,45 persen ke posisi 832,15. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,76 persen.
Sedangkan bursa saham Jepang libur. Adapun data inflasi AS bayangi pasar pada Kamis pekan ini. Inflasi naik 8,5 persen pada Juli 2022, dan lebih baik dari perkiraan ekonom 8,7 persen.
Selanjutnya
Sementara itu, Bank Sentral China dalam laporan kebijakan moneternya menyoroti risiko inflasi ke depan. Data resmi pada Rabu pekan ini menunjukkan inflasi China mencapai posisi tertinggi dalam dua tahun pada Juli 2022.
“Laporan kebijakan moneter PBOC mengusulkan tiga pendorong peningkatan inflasi ke depan,” berdasarkan riset Citi seperti dikutip CNBC, Kamis pekan ini.
Tiga pendorong itu antara lain pemulihan konsumsi setelah gelombang Omicron, efek limpahan dari fluktuasi harga energi global hingga perputaran siklus daging babi yang cepat.
“Kami jelas melihat meningkatnya kekhawatiran tentang risiko inflasi dari PBoC yang mungkin tercermin dalam keputusan pelonggaran ke depan,” ujar analis.
Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 105,02 setelah melemah. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 132,55 per dolar AS. Dolar Australia di kisaran 0,7098. Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) menguat 0,32 persen ke posisi USD 92,22 per barel. Harga minyak Brent bertambah 0,34 persen ke posisi USD 97,73 per barel.
Advertisement