Liputan6.com, Jakarta - Grup Sinar Mas melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan akuisisi perusahaan batu bara Australia senilai USD 380 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.698 per USD).
Akuisisi dilakukan oleh entitas anak tidak langsung perseroan, yakni Stanmore Resources Limited (Stanmore) dan Dampier Coal (Queensland) Proprietary Limited (Dampier).
Advertisement
Pada 12 Agustus 2022, Stanmore dan Dampier menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co. Ltd, dan Mitsui & Co., (Australia) Ltd untuk mengambil alih 20 persen saham Stanmore SMC Pty Ltd yang semula bernama BHP Mitsui Coal Pty Ltd (SMC).
SMC merupakan suatu perusahaan pertambangan batu bara metalurgi yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum Australia. Dengan pengambilalihan ini, Stanmore melalui entitas anak, Dampier, akan memiliki 100 persen saham SMC.
"Pengambilalihan sebesar USD 380 juta ini akan didanai dengan dana kas internal dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal IV tahun 2022,” ungkap Sekertaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/8/2022).
Susan mengatakan, pengambilalihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan.
Perseroan melalui Golden Investments Pte. Ltd., (GIA) telah mendiversifikasi risiko geografis dan bisnisnya dalam bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara dengan berinvestasi di Stanmore Resource Limited (Stanmore) sejak 2019.
Sebelumnya, perseroan melalui Stanmore SMC Holding Pty Ltd melakukan pengambilalihan seluruh saham Dampier selaku pemilik 80 persen saham BHP Mitsui Coal Pty Ltd. Pengambilalihan saat itu bernilai hingga USD 1,35 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selesaikan Akuisisi Tambang di Australia
Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui entitas tidak langsung Stanmore Resources Limited (Stanmore) menyelesaikan pengambilalihan 100 persen saham Dampier Coal (Queensland) Pty Ltd pada Selasa, 3 Mei 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 4 Mei 2022, perseroan mengumumkan Stanmore melalui Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) telah merampungkan rencana transaksi pengambilalihan atau akuisisi 100 persen saham Dampier Coal (Queensland) Pty Ltd.
Hal ini juga merujuk pada keterbukaan informasi perseroan pada 21 Februari 2022, 16 Maret 2022 dan 30 Maret 2022.
"Pengambilalihan ini didanai antara lain dengan dana kas internal Stanmore setelah penawaran penerbitan hak pro-rata saham biasa Stanmore dan penarikan fasilitas pembiayaan pengambilalihan senilai USD 625 juta," tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan menyatakan dengan penyelesaian transaksi pengambilalihan ini, Stanmore melalui SMC telah efektif memiliki 100 persen saham Dampier Coal (Queensland) Pty Ltd yang merupakan pemilik 80 persen saham BHP Mitsui Coal Pty Ltd.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Alasan Akuisisi
"Pengambilalihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambang jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan," tulis Susan.
Pada 21 Februari 2022, Dian Swastatika Sentosa mengumumkan pengambilalihan saham Dampier dari BHP oleh SMC, entitas anak GEAR dengan harga pembelian hingga USD 1,35 miliar.
Pendanaan untuk rencana pengambilalihan salah satunya berasal dari penerimaan fasilitas pembiayaan akuisisi sebesar USD 625 juta oleh SMC dari sindikasi lembaga pembiayaan.
Adapun pendanaan untuk pengambilalihan saham tersebut melalui kombinasi dari penawaran hak pro-rata saham biasa Stanmore, yang ketentuannya akan diawasi oleh komite direksi independen Stanmore hingga USD 600 juta, fasilitas pembiayaan akuisisi USD 625 juta dan pendanaan internal.
Alasan Akuisisi
Perseroan menyatakan pengambilalihan saham Dampier ini untuk memperkuat posisi perseroan sebagai pemain dalam bisnis batu bara metalurgi di Asia dan Oseania yang dapat memberikan dampak positif bagi pemegang saham perseroan.
Selanjutnya
BMC memiliki aset batu bara metalurgi yang berlokasi di Queensland, Australia yang terdiri dari tambang South Walker Creed dan Poitrel dengan produksi gabungan sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan 171 juta ton. Ini termasuk proyek batu bara Wards Well yang belum dikembangkan.
Aset tersebut terletak di dekat aset Stanmore yang saat ini telah ada, yang akan meningkatkan operasio kegiatan bisnis utama Stanmore di sektor pertambangan batu bara metalurgi.
"Hal ini sejalan dengan strategi investasi Stanmore untuk memperluas operasi yang ada dan memaksimalkan sinergi geografis dari infrastruktur yang ada," tulis perseroan.
Dengan demikian, perseroan dan Stanmore berharap rencana pengambilalihan ini akan meningkatkan produksi, total cadangan, rata-rata tertimbang umur tambang, dan arus kas Stanmore secara material.
"Kehadiran aset BMC juga akan diversifikasi produk dan pembeli ke dalam portofolio Stanmore dan meningkatkan keberadaan Stanmore dalam pasar dengan pertumbuhan utama seperti India," tulis perseroan.
Advertisement