Penawaran Obligasi KAI Kelebihan Permintaan, Capai Rp 4,6 Triliun

Penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi dan Sukuk Ijarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahap I 2022 diminati investor.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Agu 2022, 14:20 WIB
Logo baru PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI (dok: KAI)

Liputan6.com, Jakarta Penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi dan Sukuk Ijarah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahap I 2022 diminati investor. Bahkan mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 2,3 kali.

KAI mencatat jumlah permintaan dari investor mencapai Rp 4,6 triliun. KAI telah melakukan penawaran umum pada Selasa 2 Agustus 2022 lalu untuk Obligasi Berkelanjutan I KAI Tahap I/2022 senilai Rp1,5 triliun.

Lalu Sukuk Ijarah Kereta Api Indonesia Tahap I/2022 senilai Rp500 miliar. Obligasi dan Sukuk KAI terbagi menjadi 2 seri di mana seri A berjangka waktu 5 tahun dengan kupon 7,1 persen dan seri B jangka waktu 7 tahun dengan kupon sebesar 8 persen.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, respon investor terhadap penawaran yang KAI lakukan sangat menggembirakan. Hal tersebut menunjukkan tetap tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja KAI yang terus berinovasi untuk bangkit lebih cepat dan lebih baik di masa pandemi Covid-19 dan di masa yang akan datang.

Pada Semester I 2022, KAI berhasil meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat membalik kerugian menjadi keuntungan. Pada Semester I 2022 KAI mencatat laba bersih sebesar Rp740 miliar, atau tumbuh 254 persen dibanding Semester I 2021 yaitu rugi bersih Rp480 miliar.

"Dana Obligasi ini akan digunakan untuk refinancing obligasi I tahun 2017 seri A, pengembangan angkutan batu bara Sumatera bagian selatan, dan pengadaan sarana KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS)," ujarnya mengutip keterangan resmi, Jumat (12/8/2022).

KAI melakukan diversifikasi pendanaan baik melalui lembaga keuangan bank maupun non-bank. Dana Obligasi dan Sukuk ini akan KAI gunakan sebaik mungkin dalam rangka peningkatan angkutan kereta api, terutama angkutan barang serta angkutan penumpang.

"KAI mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan berkelanjutan sehingga kereta api dapat menjadi tulang punggung transportasi massal yang dapat diandalkan baik untuk angkutan penumpang maupun barang bagi seluruh masyarakat Indonesia.” tutup Joni.

 


Laba Bersih Semester I 2022

Penambahan Perjalanan KA Jarak jauh: Kereta jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (10/7/2020). PT KAI telah mengoperasikan lima perjalanan kereta jarak jauh untuk tujuan Bandung, Cirebon, dan Surabaya mulai Jumat 10 Juli 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI berhasil membukukan laba bersih pada Semester I tahun 2022 sebesar Rp 740 miliar. Angka tersebut tumbuh 254 persen dibanding Semester I 2021 yang tercatat rugi Rp 480 miliar.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, di samping capaian peningkatan laba tersebut, KAI juga terus membukukan kinerja EBITDA yang positif yakni sebesar Rp 2 triliun atau tumbuh signifikan jika dibandingkan periode semester I 2021 sebesar Rp 548 miliar.

"KAI mulai mencatatkan hasil yang positif seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian nasional yang salah satunya ditandai dengan pertumbuhan pasar transportasi publik, setelah dibukanya berbagai pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah," kata Didiek Hartantyo, Senin (8/8/2022).

Hal ini memberikan dampak yang sangat baik dimana KAI mampu menghasilkan pendapatan senilai Rp 11,7 triliun atau tumbuh 58 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 7,4 triliun. Peningkatan di sisi pendapatan tersebut seiring dengan naiknya volume angkutan penumpang dan barang.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Angkutan Penumpang

Angkutan barang atau gerbong barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. (Dok KAI)

Pada angkutan penumpang, volume pelanggan kereta api pada Semester I 2022 mengalami peningkatan 42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2022: 119,8 juta pelanggan, 2021: 84,1 juta pelanggan), sedangkan pendapatan angkutan penumpang pada Semester I 2022 tumbuh 154 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2022: Rp2,8 triliun, 2021: Rp1,1 triliun).

Dari sisi angkutan barang, volume angkutan barang pada Semester I 2022 mengalami peningkatan 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2022: 26,7 juta ton; 2021: 23,2 juta ton).

Adapun untuk pendapatannya, angkutan barang mengalami pertumbuhan 27 persen (2022: Rp4,2 triliun; 2021: Rp3,4 triliun).

"Kedua segmen bisnis utama KAI tersebut masih memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja KAI pada semester I tahun 2022," kata Didiek.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya