Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memungkinkan banyak aktivitas dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Tak terkecuali kegiatan di pasar modal seperti pembelian dan penjualan saham yang bisa dilakukan secara daring.
Bahkan, beberapa perusahaan sekuritas kini memiliki aplikasi yang memudahkan investor untuk melakukan transaksi secara mandiri di manapun dan kapanpun.
Advertisement
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 82 portal transaksi online yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sekuritas.
Alih-alih menggerus profesi broker, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Rudi Utomo menilai, maraknya aplikasi online trading berpotensi menambah pundi-pundi pendapatan bagi perusahaan sekuritas. Hal itu karena transaksi yang dicatatkan juga akan meningkat seiring kemudahan yang ditawarkan.
"Maraknya aplikasi jual-beli saham tidak ada pengaruhnya untuk profesi broker. Malah makin menambah income perusahaan efek karena mereka harus melakukan transaksinya melalui perusahaan efek juga,” kata Rudi kepada Liputan6.com, Jumat, 12 Agustus 2022.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), broker dapat diartikan sebagai pedagang perantara yang menghubungkan pedagang satu dengan yang lain dalam hal jual beli atau antara penjual dan pembeli (saham dan sebagainya).
Broker merupakan individu atau perusahaan yang berperan sebagai perantara antara investor dan pedagang efek.
Sebab, pedagang efek hanya menerima pesanan dari individu atau perusahaan yang menjadi anggota dari bursa tersebut. Sehingga, trader dan investor individu membutuhkan jasa dari anggota bursa tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Interaksi Fisik Masih Cukup Diminati
Pada masa sekarang, Rudi mengatakan interaksi fisik masih cukup diminati. Meski berbagai kemudahan dapat diwujudkan melalui fasilitas daring, namun terdapat beberapa hal yang tidak bisa diakomodasi.
"Kalau (profesi) secara personal tidak pengaruh karena masih banyak juga nasabah yang perlu touch dari marketing-marketingnya. Sentuhan manusia sama mesin beda,” imbuh Rudi.
Untuk diketahui, fungsi utama broker adalah menyelesaikan masalah pelanggan dengan biaya tertentu dengan bertindak sebagai perantara atau penghubung. Broker juga bertanggung jawab dalam menjalankan transaksi jual ataupun beli yang diperintahkan oleh pelanggan.
Sementara fungsi sekundernya adalah memberikan informasi mengenai situasi yang terjadi di pasar modal atau hal terkait lainnya. Dalam pasar modal, broker berfungsi memberikan rekomendasi terbaik terkait saham kepada investor.
Rekomendasi yang diberikan harus berdasar pada analisis saham, situasi ekonomi, dan reputasi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk melindungi investor dari risiko kerugian sekaligus mengedukasi pemula yang tengah mempelajari seluk beluk investasi.
Broker juga melakukan perdagangan di pasar keuangan, memberikan informasi mengenai kuotasi dan mekanisme perdagangan, memberikan masukan, mediasi, melindungi data pelanggan, serta melakukan hal teknik untuk melancarkan transaksi di bursa.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Menimbang Aplikasi Investasi Saham, Investor Pemula Perhatikan Hal Ini
Sebelumnya, bagi investor pemula yang ingin mulai investasi saham, tentunya harus mempelajari cara dan strategi terlebih dahulu. Sambil belajar investasi saham, investor juga dapat membuat akun melalui sekuritas legal yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, untuk investasi saham calon investor terlebih dahulu harus mengenal analisis fundamental dan teknikal. Setelah mengenal analisis tersebut dapat melakukan opening account dengan mendatangi perusahaan sekuritas, atau memilih perusahaan sekuritas yang bisa melakukan opening account secara online.
"Selain itu juga pilih sekuritas yang memiliki fee transaksi baik buy dan sell yang tidak begitu besar. Bagi investor pemula juga dapat mencari sekuritas yang menawarkan opening account tanpa minimum deposit,” ujar Abdul Azis.
Abdul mencontohkan Kiwoom Sekuritas Indonesia yang membuka opening account secara online, serta menawarkan fee buy 0,09 persen dan sell 0,19 persen serta tidak ada minimum deposit.
“Seperti Kiwoom yang memiliki aplikasi HERO yang memiliki fitur cukup lengkap. Setelah mempunyai account dan sudah mengunduh aplikasi investor pemula bisa melakukan deposit ke RDN (Rekening Dana Nasabah) masing-masing. Setelah itu investor pemula dapat melakukan transaksi saham,” ujar dia.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Abdul menegaskan, yang perlu diperhatikan dalam memilih saham adalah memperhatikan bagaimana fundamental dari perusahaan tersebut, baik dari prospek bisnis, strategi perusahaan, hingga nilai wajar dari perusahaan tersebut.
Kemudian, dia juga memberitahukan untuk melihat bagaimana pergerakan harga sahamnya apakah dalam fase downtrend, atau uptrend. Lalu, untuk investor pemula dapat perhatikan saham yang dalam keadaan uptrend.
“Investasi saham memiliki risiko seperti kerugian. Jadi bagi investor pemula harus mempunyai strategi untuk meminimalkan kerugian yang cukup dalam. Selain itu jangan memilih saham karena informasi yang belum benar kepastiannya atau ikut-ikutan yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian cukup dalam,” tuturnya.
Advertisement