Liputan6.com, Jakarta - Surat An-Nas merupakan salah satu surah pendek dan merupakan surah terakhir dalam Al-Qur'an yakni surat yang ke-114.
Surah An-Nas ini berkategori mudah dihafal sehingga anak kecil saja mudah menghafalnya, terlebih orang dewasa.
Baca Juga
Advertisement
Surah An-Nas secara sederhana berisi tentang petunjuk bahwa hanya Allah SWT sebaik-baiknya tempat berlindung bagi manusia dari godaan setan, jin, dan manusia.
An-Nas terdiri dari 6 ayat dan masuk ke dalam golongan Surah Makkiyah. Surah Makkiyah merupakan surah-surah Alquran yang diturunkan pada periode Makkah, yakni sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
Namun ada juga yang berpendapat surah ini diturunkan pada periode Madinah. Masing-masing pendapat, memiliki dasar asbabnun nuzul, atau latar belakang turunnya surah tersebut.
Surah An Nas diturunkan bersamaan dengan Surat Al-Falaq kepada Rasulullah SAW. Dua surah ini disebut juga sebagai surah al-mu’awwidzatain, yakni surah yang mengandung perlindungan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Surah An-Nas, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya
Berikut ini Surat An Nas dalam tulisan Arab, latin dan terjemah bahasa Indonesia:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
(Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas)
Artinya: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
Advertisement
Asbabun Nuzul dan Kisah Rasulullah Menangkal Sihir Dukun Yahudi
Mengutip bersamadakwah.net, surat An Nas terdiri dari enam ayat. Kata An Nas yang berarti “manusia” diambil dari ayat pertama. Ia disebut pula surat Qul a’udzu birabbin naas. Bersama surat Al Falaq, keduanya disebut al mu’awwidzatain. Yakni dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat perlindungan.
Surat Al Falaq disebut al mu’awwidzah al ‘ula. Sedangkan Surat An Nas disebut al mu’awwidzah ats tsaaniyah.
Bersama Surat Al Falaq, oleh Al Qurthubi juga disebut al muqasyqisyatain. Yaitu yang membebaskan manusia dari kemunafikan.
Surat ini turun bersama surat Al Falaq. Menurut pendapat Hasan, Atha’, Ikrimah dan Jabir, Surat An Nas adalah surat makkiyah. Ini merupakan pendapat mayoritas. Namun ada juga yang berpendapat Surat An Nas adalah madaniyah berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Qatadah.
Kafir Quraisy Makkah berupaya mencederai Rasulullah dengan ‘ain. Yakni pandangan mata yang merusak atau membinasakan. Lalu Allah menurunkan dan mengajarkan Surat Al Falaq dan Surat An Nas ini kepada Rasulullah untuk menangkalnya. Ini asbabun nuzul yang menjadi tumpuan pendapat bahwa Surat An Nas Makkiyah.
Sebagian ulama lebih detil menyebut surat An Nas merupakan surat ke-21 yang turun kepada Rasulullah dari segi tertib turunnya. Yakni sesudah Surat Al Falaq dan sebelum Surat Al Ikhlas.
Asbabun nuzul yang menjadi dasar pendapat ayat ini Madaniyah, surat ini diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saat seorang Yahudi Madinah bernama Lubaid bin A’sham menyihir beliau.
Lubaid bin A’sham menyihir Rasulullah dengan media pelepah kurma berisi rambut beliau yang rontok ketika bersisir, beberapa gigi sisir beliau serta benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk jarum. Lalu Allah menurunkan Surat Al Falaq dan An Nas.
Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut.
Penulis: Khazim Mahrur