Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia kembali meraih prestasi di level junior. Timnas memenangkan Piala AFF U-16 2022 yang berlangsung di Yogyakarta.
Garuda Asia membungkam Vietnam pada laga puncak. Gol tunggal Muhammad Kafiatur pada injury time babak pertama cukup untuk membawa timnas U-16 Indonesia memenangkan pertandingan di Stadion Maguwojarjo, Jumat (12/8/2022).
Advertisement
Ini adalah gelar kedua timnas U-16 di Piala AFF. Sebelumnya Garuda Asia menguasai edisi 2018. Sementara di level usia lain, timnas Indonesia juga pernah mencicipi kesuksesan Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-23 2019.
Patut dicermati seluruh prestasi itu dicapai kurang lebih dalam satu dekade terakhir. Catatan tersebut pun menumbuhkan harapan terhadap berakhirnya paceklik gelar di level senior. Sebab, talenta-talenta baru dan menjanjikan terus lahir.
Seperti diketahui, timnas senior masih menunggu gelar internasional single event. Padahal Tim Garuda sudah masuk final enam kali Piala AFF, tapi selalu menderita kekalahan. Teranyar anak asuh Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan Thailand pada edisi 2020.
Kesuksesan terakhir timnas senior di pentas internasional terjadi saat merebut medali emas SEA Games 1991.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Klasik
Meski begitu, sejumlah rintangan masih hadir dalam perjuangan timnas senior meraih gelar pertama. Para anak muda ini harus dibina maksimal. Salah satunya dengan memberi jam terbang sebanyak mungkin.
Hal itu kadang sulit didapat. Sebab, klub Tanah Air lebih percaya jasa pemain asing. Pelatih timnas senior Shin Tae-yong sudah menyorot masalah ini.
Dia mengeluh betapa sulitnya menemukan penyerang dan bek berkualitas. Pasalnya, hampir seluruh klub Indonesia menyewa bomber impor.
“Masalah di Liga 1 saat ini memang ada banyak sekali striker dan stopper asing. Jadi, pemain lokal tidak bisa mendapatkan tempat,” kata Shin Tae-yong.
“Karena hal ini, maka sangat sulit untuk membuat pemain yang berkualitas, khususnya di posisi striker. Ini sangat disayangkan,” sambungnya.
Di sisi lain, klub tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Mereka juga butuh pemain-pemain terbaik dalam usaha merebut gelar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Final Piala AFF U-16
Kedua tim bermain sengit menjurus keras sejak peluit ditiup. Baik timnas Indonesia U-16 dan Vietnam pun gagal menciptakan peluang berarti.
Ketika jeda di depan mata, Kafiatur menemukan ruang di sisi kiri pertahanan Vietnam. Dia lalu melepas tendangan ke tiang jauh gawang yang dijaga Pham Dinh Hai untuk mencatatkan nama di papan skor.
Selepas jeda, Vietnam langsung mengganti sejumlah personel dalam usaha menenemukan gol penyama kedudukan. Namun, perubahan tersebut tidak berpengaruh banyak. Timnas U-16 sukses meredam serangan lawan.
Kubu Vietnam pun sulit menjaga emosi. Pelatih Nguyen Quoc Tuan terkena kartu merah jelang berakhirnya babak kedua final Piala AFF U-16. Keributan antar pemain juga pecah karena pemain Vietnam mendorong penggawa Indonesia.
Skor Indonesia vs Vietnam pun tidak berubah.