Pelarian Paman Penikam Bocah SD di Deli Serdang Berakhir, Ditangkap Polisi Saat Jalan Kaki

Pelarian Rahmat pelaku pembunuhan terhadap keponakannya, SRB (10), berakhir. Pria 32 tahun ini ditangkap pihak kepolisian pada Jumat, 12 Agustus 2022, sekitar pukul 21.30 WIB.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Agu 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Deli Serdang Pelarian Rahmat pelaku pembunuhan terhadap keponakannya, SRB (10), berakhir. Pria 32 tahun ini ditangkap pihak kepolisian pada Jumat, 12 Agustus 2022, sekitar pukul 21.30 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sunggal, Kompol Chandra Yudha mengatakan, Rahmat ditangkap di kawasan Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

"Benar, pelaku sudah dtangkap tadi malam," kata Yudha, Sabtu (13/8/2022).

Diterangkannya, penangkapan terhadap Rahmat dilakukan atas perbuatannya yang membunuh keponakannya sendiri saat sedang belajar di ruang kelas salah satu Sekolah Dasar (SD) beberapa hari lalu.

"Pelaku ditangkap saat sedang berjalan kaki. Ditangkap di sekitaran Desa Medan Krio," terangnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Peristiwa Tragis

Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Peristiwa tragis terjadi ini di Yayasan Baiti Jannati, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Bocah SD 10 tahun berinisial SRB tewas usai ditikam paman sendiri, Selasa, 9 Agustus 2022, pukul 07.30 WIB.

Bocah SD tersebut tewas ditikam pelaku Rahmat menggunakan pisau dapur saat sedang belajar di dalam kelas. Pelaku diduga dendam dengan korban yang berstatus siswa kelas IV SD.

Informasi diperoleh Liputan6.com, pelaku secara tiba-tiba datang ke sekolah korban dengan membawa sebilah pisau dan langsung menusuk bagian dada korban.

Saat peristiwa itu terjadi, guru dan teman-teman sekolah korban langsung menjerit meminta tolong. Sedangkan pelaku langsung kabur dengan memanjat tembok sekolah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo mengatakan, sebelum ditikam pelaku, korban bersama murid-murid lainnya sedang mengikuti kegiatan upacara pagi di halaman sekolah. Setelah itu masuk ke dalam ruangan kelas.

"Pelaku datang tiba-tiba mendobrak pintu kelas, langsung menuju anak itu dan ditikamnya menggunakan pisau dapur," kata Waluyo.


Pelaku Sempat Kabur

Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

Pelaku sempat kabur beberapa hari sebelum ditangkap. Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha mengatakan, pihaknya memburu pelaku pembunuhan terhadap bocah SD tersebut.

"Kita menerima informasi peristiwa itu, langsung turun ke lokasi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," terang Yudha.

Polsek Sunggal menyebar anggota untuk melakukan pemburuan dan menangkap pelaku yang diketahui merupakan warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.


Korban Sering Diancam Pelaku

Ilustrasi

Kakak korban, Nadia mengatakan, adiknya sering diancam oleh pelaku yang tak lain adalah paman mereka sendiri. Diakui Nadia juga, terkait kepergian adik kandungnya tersebut, pihak keluarga tidak merasakan adanya firasat yang aneh.

"Sekolah hari-hari saya ngantarin," ujarnya.

Diungkapkan Nadia, beberapa waktu lalu pelaku sempat mengancam keluarganya. "Sering diancam, dan dua minggu lalu katanya satu persatu mau dimatikan. Namanya saudara, enggak nanggapi. Kami kira main-main, ternyata terjadi juga," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya