Liputan6.com, Jakarta - Semua individu pasti berkeringat. Ini adalah bagian dari proses alami sistem pendingin tubuh, tujuannya agar Anda tidak merasakan hawa panas atau terlalu panas. Banyak hal yang bisa membuat Anda berkeringat, seperti cuaca panas, olahraga, makanan pedas, atau bahkan dalam situasi stres dan kondisi tubuh demam.
Meski berkeringat menjadi hal pasti yang terjadi pada tubuh manusia, tetapi ada orang yang mengalami kondisi keringat berlebih. Menurut survei, sekitar 2,8 persen orang Amerika yang hidup dengan kelenjar keringat tidak wajar atau dikenal dalam istilah medis sebagai hiperhidrosis.
Baca Juga
Advertisement
Hiperhidrosis merupakan gangguan kesehatan yang membuat Anda berkeringat lebih banyak dari yang seharusnya. Adalah benar jika berkeringat itu hal baik, tetapi apabila terus berproduksi secara berlebihan itu bisa menjadi malapetaka.
Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa keringat berlebih dapat memengaruhi semua aspek kehidupan seseorang, dalam hal ini mengarah pada kondisi kesehatan yang buruk.
Melansir dari Healthline, Rabu, (10/8/2022), berkeringat dengan sering dan mudah akan mengganggu kehidupan sehari-hari secara fisik dan mental. Ada tiga jenis utama keringat berlebih, yaitu:
1. Hiperhidrosis primer, jenis ini tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
2. Hiperhidrosis sekunder, jenis ini disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi, berikut adalah ulasan mengenai 9 kondisi kesehatan yang mungkin Anda alami yang ditandai oleh keringat berlebihan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hiperhidrosis primer dan perubahan hormonal
1. Hiperhidrosis primer
Hiperhidrosis primer adalah kondisi keringat abnormal tanpa penyebab medis. Ini dapat menyebabkan keringat umum atau keringat terisolasi pada satu area atau lebih, seperti:
- Ketiak (hiperhidrosis aksila)
- Wajah
- Daerah lipatan (pangkal paha)
- Telapak tangan
- Daerah di bawah payudara
Hiperhidrosis primer biasanya terjadi atau dimulai sekitar masa pubertas dan tampaknya terjadi pada satu keluarga, jadi mungkin ada faktor hubungan genetik. Tetapi, hiperhidrosis primer juga memungkinkan Anda berkeringat tanpa alasan sama sekali. Ini terjadi karena saraf yang terlalu aktif membuat kelenjar keringat bekerja meskipun tidak dibutuhkan.
2. Perubahan hormonal
Saat menopause wanita akan mengalami kondisi medis yang disebut hot flashes. Adalah sensasi panas atau gerah terutama terjadi di area leher, wajah, dan dada. Beberapa wanita yang telah memasuki masa menopause, mungkin akan terbangun tiba-tiba di malam hari dan mendapatkan seluruh tubuh Anda basah oleh keringat.
Namun, keringat berlebih juga bisa dialami atau terjadi selama kehamilan. Peningkatan keringat ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Beberapa gejala lain dari ketidakseimbangan hormon dapat meliputi:
- Penambahan berat badan
- Kelelahan
- Sensitivitas tinggi terhadap dingin atau panas
- Kulit kering
- Sembelit, atau lebih sering buang air besar
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Diabetes dan infeksi
3. Diabetes
Jika Anda mengidap diabetes, Anda mungkin akan mengalami keringat berlebihan sepanjang hari atau pada malam hari saat gula darah mengalami penurunan (hipoglikemia). Tanda-tanda peringatan dini lainnya dari gula darah rendah biasanya meliputi:
- Kelaparan
- Gemetar
- Detak jantung cepat
- Keringat berlebihan, yang bisa terjadi karena efek samping insulin atau obat diabetes lainnya
4. Infeksi
Berkeringat bisa jadi tanda infeksi. Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan keringat meliputi:
- Tuberkulosis. Gejala lain dari tuberkulosis dapat termasuk batuk darah, nyeri dada, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, dan demam.
- Endokarditis. Endokarditis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan dalam jantung Anda. Selain berkeringat di malam hari, gejala lain dapat berupa demam atau kedinginan, kulit pucat, nyeri otot atau persendian, mual, dan rasa penuh di bagian kiri atas perut.
- Osteomielitis. Selain berkeringat, infeksi tulang ini juga dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada area yang terkena. Ini juga dapat menyebabkan demam, kedinginan, kekakuan, dan cepat marah.
Masalah tiroid hingga serangan jantung
5. Masalah tiroid
Seperti Menopause, hipertiroidisme mengganggu kadar hormon normal dalam tubuh Anda. Ini terjadi ketika tubuh mulai memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin, yang membantu mengatur hal-hal seperti metabolisme, suhu tubuh, dan detak jantung.
Jika Anda mengalami keringat berlebih karena hipertiroidisme, Anda mungkin juga memiliki gejala lain seperti jantung berdebar, penurunan berat badan secara tiba-tiba, intoleransi, perubahan kebiasaan buang air kecil, atau pola menstruasi.
Hipertiroidisme, lebih sering menyerang wanita. Ini bisa menyebabkan masalah serius seperti, jantung, tulang rapuh, dan kerusakan pada mata.
6. Konsumsi obat-obatan tertentu
Berkeringat lebih dari biasanya juga bisa menjadi efek samping dari beberapa jenis obat, diantaranya:
- Antidepresan
- Obat diabetes
- Terapi penggantian hormon
7. Serangan Jantung
Keringat yang tiba-tiba dan berlebihan dapat menandakan bahwa serangan jantung sedang terjadi. Dalam situasi ini, biasanya tejadi karena suplai dapat yang biasa memberi nutrisi pada jantung terputus, maka terjadilah serangan jantung.
Advertisement
Kegemukan dan penyebab keringat lainnya
8. Kegemukan
Hiperhidrosis dapat terjadi akibat obesitas, atau memiliki BMI 30 atau lebih tinggi lagi. Orang gemuk lebih banyak berkeringat karena beberapa alasan. Mereka harus mengerahkan diri lebih banyak secara fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan lebih cenderung kepanasan.
Orang gemuk biasanya memiliki luas permukaan yang lebih rendah (terkait berat badan), sehingga tubuh mereka harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan diri, yang menyebabkan tubuh lebih banyak memproduksi kelenjar keringat.
9. Penyebab lain berkeringat
Ada banyak kondisi lain yang bisa membuat Anda lebih mudah berkeringat, di antaranya:
- Gangguan kecemasan
- Gangguan autoimun
- Neuropati otonom
- HIV dan AIDS
- Penyakit hodgkin
- Leukimia
- Limfoma non-hodgkin
- Siringomielia
- Penarikan atau berhenti konsumsi alkohol, ganja, kokain, atau opioid.
Itulah sembilan gangguan kesehatan yang ditandai dengan keringat berlebihan. Periksakan diri ke dokter bila tubuh mengalami produksi kelenjar keringat yang tidak wajar, apalagi hingga membuat diri Anda dan orang lain merasa tidak nyaman.