Liputan6.com, Kolombo - Sri Lanka telah memberikan izin kepada China untuk memperbolehkan kapal militer-nya, Yuan Wang 5 (kapal pelacak misil dan udara), untuk berlabuh di pelabuhan Sri Lanka Hambantota yang dikelola Tiongkok.
Rencana tersebut telah memicu India menyuarakan kekhawatirannya, demikian seperti dikutip dari MSN News, Minggu (14/8/2022).
Advertisement
Pelabuhan Hambantota adalah yang paling selatan di Sri Lanka.
Hambantota telah menjadi pelabuhan yang dikelola China sejak 2017 ketika Sri Lanka dan China menandatangani sewa 99 tahun setelah Kolombo berjuang untuk membayar sewa.
Kapal survei Yuan Wang 5 digambarkan oleh analis keamanan sebagai generasi terbaru dari kapal pelacak ruang angkasa China yang mampu memantau satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua.
Washington mengatakan kapal kelas Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat China.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa yang Diinginkan China?
China dan India telah bersaing untuk memperluas pengaruh di Sri Lanka ketika Kolombo menghadapi krisis ekonomi paling parah sejak kemerdekaan.
China setuju untuk merestrukturisasi pinjaman infrastruktur ke Sri Lanka, sebuah langkah penting bagi negara itu untuk mencapai kesepakatan bailout dengan Dana Moneter Internasional.
Yuan Wang 5 telah dijadwalkan tiba di Hambantota pada Kamis 11 Agustus tetapi jadwal yang direvisi saat ini membuatnya berlabuh Selasa 16 Agustus.
Kolombo mengatakan Yuan Wang 5 hanya dijadwalkan untuk memasok kembali dan tidak memiliki misi penelitian ilmiah khusus untuk dilakukan di perairan Sri Lanka.
Advertisement
Apa Kekhawatiran India?
India telah mengirimkan jumlah bantuan terbesar dari negara mana pun dalam bentuk makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan gas masak ke Sri Lanka tetapi mewaspadai pengaruh Beijing yang berkembang di Samudra Hindia.
Delhi khawatir Beijing ingin menggunakan Hambantota sebagai pangkalan militer dan mungkin berlabuh untuk memungkinkan pengawasan instalasi militer India. India menolak pernyataan bahwa mereka telah berusaha menekan Sri Lanka untuk menolak Yuan Wang 5.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan, "Kami menolak dengan tegas 'sindiran' dan pernyataan semacam itu tentang India. Sri Lanka adalah negara berdaulat dan membuat keputusan independennya sendiri."
Bagchi menambahkan bahwa India mengetahui rencana kunjungan Yuan Wang 5 dan dengan hati-hati memantau semua pembangunan yang menyangkut dan bermaksud untuk menjaga keamanan dan kepentingan ekonominya.