Google Manfaatkan Kecerdasan Buatan Guna Cegah Penyebaran Disinformasi

Google juga akan memperkuat fitur lainnya untuk memasukkan lebih banyak konteks tentang hasil pencarian.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Agu 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Mesin Pencari, Google Search. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Google akan menggunakan sistem kecerdasan buatan sebagai langkah untuk meminimalisir penyebaran disinformasi. Perusahaan akan menggunakan perangkat lunak bernama Multitask Unified Model (MUM) untuk memeriksa informasi di berbagai sumber tepercaya yang menyetujui fakta yang sama.

"Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan informasi yang salah telah menjadi tantangan yang lebih mendesak bagi kita sebagai masyarakat," kata Wakil Presiden Pencarian di Google, Pandu Nayak dikutip dari forbes.com, Minggu (14/8/2022).

Perusahaan juga memperluas fitur "Tentang hasil ini", yang awalnya dirilis tahun lalu, untuk memasukkan lebih banyak konteks tentang hasil pencarian.

Selain melihat deskripsi singkat dari situs atau perusahaan tertentu, pengguna juga bisa melihat informasi yang lebih terperinci.

"Misalnya, ini akan memberi tahu Anda jika sebuah perusahaan dimiliki oleh entitas lain," ucap Nayak.

Google juga akan memperbarui "penasihat konten," yang biasanya ditampilkan selama breaking news, misalnya kasus penembakan massal hingga bencana alam.

"Hal itu juga akan memperingatkan orang-orang ketika informasi tersedia tetapi mungkin tidak dapat diandalkan, berdasarkan sistem peringkat Google untuk hasil pencarian," tambah Nayak.

Di sisi lain, Nayak mengaku, pembaruan fitur itu belum berlaku untuk YouTube. Meski, situs berbagi video itu juga dimiliki oleh Google.

"Masalah mereka sedikit berbeda dari kami dalam pencarian," kata Nayak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya