Liputan6.com, Jakarta - Raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan laba bersih melonjak 90 persen pada kuartal II 2022 dan mencatatkan rekor pada semester I 2022. Lonjakan laba bersih Saudi Aramco seiring harga minyak yang tinggi.
Aramco mengatakan, kondisi pasar yang kuat membantu mendorong laba bersih kuartal II 2022 menjadi USD 48,4 miliar atau sekitar Rp 709,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.666 per dolar AS). Laba tersebut naik dari USD 25,5 miliar tahun sebelumnya. Hasil kinerja laba juga mengalahkan perkiraan analis USD 46,2 miliar.
Advertisement
“Rekor hasil kuartal II kami mencerminkan peningkatan permintaan untuk produk kami, terutama sebagai produsen berbiaya rendah dengan salah satu intensitas hulu karbon terendah di industri ini,” ujar Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser, dikutip dari CNBC, Senin (15/8/2022).
Aramco menyatakan, laba bersih melonjak menjadi USD 87,9 miliar atau sekitar Rp 1.288 triliun pada semester I 2022. Laba tersebut melampaui Exxonmobil, Chevron, BP dan perusahaan minyak besar lainnya yang semua diuntungkan dari lonjakan harga komoditas.
Harga minyak melonjak di atas USD 130 per barel dari awal tahun ini karena krisis energi global diperburuk oleh gangguan pasokan yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina, mengguncang pasar global dan berkontribusi terhadap inflasi tinggi selama beberapa dekade.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dividen Aramco
“Sementara volatilitas pasar global dan ketidakpastian ekonomi tetap ada, peristiwa selama paruh pertama tahun ini mendukung pandangan kami bahwa investasi berkelanjutan di industri kami sangat penting baik untuk membantu memastikan pasar tetap dipasok dengan baik untuk memfasilitas transisi energi yang teratur,” Nasser menambahkan.
Aramco mengatakan, pihaknya memperkirakan pemulihan pascapandemi COVID-19 dalam permintaan minyak akan berlanjut selama sisa dekade ini, terlepas dari apa yang disebutnya tekanan ekonomi ke bawah pada perkiraan global jangka pendek.
Hasil kinerja juga merupakan rezeki nomplok besar bagi pemerintah Arab Saudi yang sangat bergantung pada dividen Aramco untuk mendanai pengeluaran pemerintah. Kerajaan melaporkan surplus anggaran USD 21 miliar pada kuartal II 2022.
Aramco mengatakan akan mempertahankan pembayaran dividen sebesar USD 18,8 miliar atau sekitar Rp 275,84 juta pada kuartal III 2022, ditutup peningkatan arus kas bebas sebesar 53 persen menjadi USD 34,6 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Keuntungan Besar
Aramco memakai keuntungan utamanya untuk investasi dalam kemampuan produksinya sendiri dalam hidrokarbon dan energi terbarukan, sambil membayar utang.
“Kami sedang mengembangkan program modal terbesar dalam sejarah kami, dan pendekatan kami investasi dalam energi andal dan petrokimia yang dibutuhkan dunia, sambil mengembangkan solusi rendah karbon yang dapat berkontribusi pada transisi energi yang lebih luas,” ujar manajemen.
Arab Saudi bersama rekan-rekan OPEC+ berada di bawah tekanan meningkatkan produksi minyak untuk kurangi harga tinggi. Eksekutif perusahaan mengatakan, kapasitas produksi cadangan global yang terbatas menjadi perhatian utama untuk prospek harga global.
Aramco mengatakan, telah mencapai total produksi hidrokarbon 13,6 juta barel setara minyak per hari pada kuartal II, dan bekerja meningkatkan kapasitas dari 12 juta barel minyak per hari menajdi 13 juta barel minyak per hari pada 2027.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, raksasa perusahaan minyak Saudi Aramco melaporkan lonjakan laba bersih lebih dari 80 persen pada kuartal I 2022 yang disampaikan pada Minggu, 15 Mei 2022. Realisasi laba bersih Saudi Aramco melampaui ekspektasi analis dan menetapkan rekor pendapatan kuartalan baru sejak penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)-nya.
Raksasa Arab Saudi itu mengatakan laba bersih naik 82 persen menjadi USD 39,5 miliar atau sekitar Rp 577,75 triliun (asumsi kurs Rp 14.626 per dolar AS) dalam tiga bulan pertama 2022, naik dari USD 21,7 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu. Survei analis dari Reuters memperkirakan laba bersih USD 38,5 miliar atau sekitar Rp 563,13 triliun.
Rekor kuartal untuk Saudi Aramco datang di tengah kuartal yang menonjol untuk raksasa minyak yang diuntungkan atas kenaikan tajam harga minyak dan gas. Saudi Aramco mengatakan pendapatannya didorong oleh harga minyak mentah yang lebih tinggi, peningkatan volume penjualan dan peningkatan margin hilir.
Advertisement
Selanjutnya
"Selama kuartal pertama, ekspansi hilir strategis kami berkembang lebih jauh di Asia dan Eropa, dan kami terus mengembangkan peluang yang melengkapi tujuan pertumbuhan kami," kata Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser dalam rilis pendapatan, dikutip dari CNBC, ditulis Senin (16/5/2022).
"Dengan latar belakang peningkatan volatilitas di pasar global, kami tetap fokus untuk membantu memenuhi permintaan dunia akan energi yang andal, terjangkau, dan semakin berkelanjutan,” perseroan menambahkan.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 2,43 triliun atau sekitar Rp 35.543 triliun pada Rabu, 11 Mei 2022, Aramco minggu lalu melampaui Apple untuk menjadi perusahaan paling berharga di dunia. Kapitalisasi pasar perusahaan tampak serupa pada Minggu.
Saham Aramco naik lebih dari 15 persen sejauh ini pada 2022. Pada Maret, raksasa minyak melaporkan laba setahun penuh tahun lalu meningkat lebih dari dua kali lipat karena kenaikan harga minyak yang sedang berlangsung, didorong lebih tinggi oleh invasi Rusia ke Ukraina, menjulang Uni Eropa sanksi terhadap minyak Rusia dan prospek pasokan yang lebih ketat.