Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (15/8/2022). Harga saham ADRO hari ini yang menguat terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang koreksi.
Mengutip data RTI, saham ADRO naik tipis 0,31 persen ke posisi Rp 3.200 per saham. Saham ADRO dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 3.220 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.240 dan terendah Rp 3.190 per saham.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 4.235 kali dengan volume perdagangan 295.270 saham. Nilai transaksi Rp 94,8 miliar.
Saham ADRO menguat di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi pada sesi pertama. IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 7.114,80. Indeks LQ45 merosot 0,23 persen ke posisi 1.009,71. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.156,92 dan terendah 7.105,13.
Sebanyak 241 saham melemah dan 247 saham menguat. 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 825.875 kali dengan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,4 triliun.
Pada pekan lalu tepatnya, 8-12 Agustus 2022, saham ADRO naik 1,92 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.250 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total volume perdagangan 474.211.025 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun. Total frekuensi perdagangan 71.013 kali.
Sepanjang 2022, saham ADRO menguat 41,78 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.710 dan terendah Rp 2.110 per saham. Total volume perdagangan 21.730.726.958 saham. Nilai transaksi Rp 62,3 triliun. Total frekuensi perdagangan 2.530.611 kali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Operasional Adaro pada Semester I 2022
Sebelumnya, mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 2 Agustus 2022, PT Adaro Energy Indonesia Tbk produksi 28,01 juta ton batu bara pada semester I 2022. Produksi batu bara perseroan naik 6 persen dari 26,49 juta ton pada semester I 2021. Saat ini, perseroan masih pertahankan target produksi 2022 pada kisaran 58-60 juta ton.
Perseroan menyatakan operasi pengambilan batu bara akan meningkat pada semester II 2022 dengan prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat.
Untuk atasi hambatan dalam memperoleh alat berat, salah satu perusahaan anak PT Saptainfra Sejati (SIS) telah menunjuk satu kontraktor baru yang memiliki kapasitas peralatan untuk bantu pencapaian target produksi PT Adaro Indonesia.
Pada semester I 2022, volume penjualan batu bara naik 7 persen menjadi 27,50 juta ton dari 25,78 juta ton yoy karena produk E4700 yang meliputi 49,3 persen penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari pelanggan.
Perseroan melaporkan penurunan 11 persen pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I 2022 dari 115,22 Mbcm pada semester I 2021.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Penurunan ini didorong penurunan sebesar 17 persen pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas perseroan pada semester I 2022 turun menjadi 3,64 kali dari 4,35 kali pada semester I 2021.
Pada kuartal II 2022, produksi batu bara naik 17 persen menjadi 15,9 juta ton dari 13,64 juta ton pada kuartal II 2021.
Tingginya pertumbuhan produksi berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan batu bara yang mencapai 15,3 juta ton, atau 16 persen lebih tinggi secara y-o-y dari 13,2 juta ton. Pada kuartal ini, produk E4700 meliputi 38,5 persen penjualan dibandingkan 25,5 persen pada kuartal II 2021.
Total volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal II 2022 turun 14 persen menjadi 53,85 Mbcm dari 62,68 Mbcm pada kuartal II 2021, sehingga nisbah kupas tercatat sebesar 3,4x.
Manajemen memperkirakan perusahaan akan dapat mencapai target produksi batu bara tahun 2022, tetapi, karena cuaca buruk dan tantangan industrial dalam mendapatkan alat berat, nisbah kupas FY22 mungkin akan lebih rendah daripada target.