Liputan6.com, Malang - Balai Besar Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memastikan tidak ada upacara peringatan HUT ke 77 Republik Indonesia di puncak Gunung Semeru. Sebagai gantinya, kegiatan tersebut hanya dipusatkan di kawasan Ranupani saja.
Kepala Sub Bidang Data dan Evaluasi BB TNBTS, Sarif Hidayat, mengatakan jalur pendakian Gunung Semeru ditutup pasca erupsi silam sampai batas waktu belum ditetapkan. Karena itu, tidak ada upacara kemerdekaan baik di Ranu Kumbolo dan Kalimati
Advertisement
"Pendakian Semeru masih ditutup. Upaca kemerdekaan dipusatkan di Ranupani saja," kata Sarif di Malang, Selasa, 15 Agustus 2022.
Upacara HUT ke-77 Republik Indonesia di Ranupani digelar tepat Rabu, 17 Agustus 2022 itu melibatkan BB TNBTS bersama warga Desa Ranupani, Lumajang. Pendaki maupun relawan dipersilaka bila ikut bergabung dalam upacara di tempat tersebut.
"Kami persilakan kalau mau bergabung di Ranupani, yang jelas tidak ada pendakian," ujar Sarif.
Pendakian Gunung Semeru ditutup sejak tahun lalu. Saat terjadi erupsi pada akhir Desember 2021, gunung tertinggi di pulau Jawa itu juga masih ditutup untuk pendakian. BB TNBTS belum bisa memastikan kapan akan kembali dibuka lantaran menunggu rekomendasi dari PVMBG.
"Kami menunggu rekomendasi dari pusat, jadi tak tahu kapan akan dibuka lagi untuk pendakian," kata Sarif.
Petugas Siap Siaga
Upacara pengibaran bendera merah putih di Ranu Kumbolo dan Kali Mati jadi tradisi rutin para pendaki Semeru tiap HUT RI. Biasanya ada ratusan sampai seribuan pendaki yang naik ke Mahameru. Situasi yang masih berbahaya jadi pertimbangan utama penutupan Semeru kali ini.
BB TNBTS meyakini para pendaki akan patuh, tak nekad naik ke Semeru untuk merayakan peringatan hari kemerdekaan. Apalagi larangan tersebut telah disosialisasikan sejak jauh hari. Meski begitu, akan ada petugas yang bersiaga mencegah pendakian ilegal.
"Akan ada petugas tetap berjaga. Kami juga yakin pendaki patuh aturan, tak naik ke Semeru," ujar Sarif Hidayat.
Advertisement