Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta vaksinasi booster kedua atau dosis 4 tenaga kesehatan (nakes) dapat dipercepat. Hal ini agar masyarakat umum dapat segera menyusul mendapatkan vaksin booster kedua.
"Kami mohon kepada para tenaga kesehatan untuk segera melakukan vaksinasi booster kedua, sehingga masyarakat umum dapat melakukan vaksinasi booster (kedua) segera," terang Wiku melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (15/8/2022).
Advertisement
Berdasarkan data Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia per 15 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis 4 nakes di angka 18,28 persen atau 268.489 nakes yang disuntik dari target sasaran 1,9 juta nakes.
Untuk vaksinasi booster pertama atau dosis 3 nakes sudah melebihi 100 persen, tepatnya 116,51 persen. Sementara itu, dosis 3 masyarakat umum dan rentan masih perlu dikejar karena baru di angka 28,83 persen atau 40,7 juta dari target sasaran 141,2 juta orang.
Wiku juga menegaskan, Pemerintah akan berupaya mengejar cakupan vaksinasi termasuk pemberian vaksin booster dan penyediaan stok vaksin COVID-19. Sebab, vaksinasi booster dapat meningkatkan kembali imunitas masyarakat.
"Karena pentingnya booster tersebut untuk meningkatkan imunitas masyarakat kembali, pemerintah pusat dan daerah telah menyiapkan vaksin yang cukup bagi masyarakat untuk melakukan booster," imbuhnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pergiliran Booster Kedua
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Mohammad Syahril menyampaikan, wartawan dan lansia masuk prioritas kelompok masyarakat rentan yang mendapatkan vaksin booster kedua atau dosis 4.
Pergiliran ini setelah tenaga kesehatan (nakes) yang saat ini sedang vaksinasi booster kedua.
Kemenkes mulai memberikan vaksinasi booster kedua kepada sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berjumlah 1,9 juta orang. Upaya ini sudah dilakukan sejak Jumat, 29 Juli 2022. Pemberian booster kedua nakes mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah nakes yang terinfeksi COVID-19.
"Booster kedua atau dosis keempat nakes akan diikuti (kelompok) risiko tinggi lain termasuk wartawan ini kan risiko tinggi. Jadi, akan mendapatkan kesempatan berikutnya (booster kedua) termasuk lansia juga," terang Syahril usai acara peluncuran 'YouTube Health' di Kantor Google Indonesia, Pacific Century Place, SCBD, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 Agustus 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Fokus Kejar Vaksinasi Dosis 3
Di sisi lain, Mohammad Syahril belum menyebut secara pasti, kapan pergiliran waktu pemberian booster kedua bagi wartawan dan lansia. Sebab, Pemerintah fokus mengejar capaian vaksinasi booster pertama atau dosis 3 yang belum mencapai target.
"Prioritas kita booster pertama atau dosis 3 untuk seluruh masyarakat. Capaian kita kan (booster pertama) baru 28 persen (kelompok masyarakat umum dan rentan) per 10 Agustus ini kan ya. Target kita itu 50 persen," imbuhnya.
Sebelumnya, Syahril mengatakan, cakupan 50 persen vaksinasi booster atau dosis 3 sebagaimana dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Upaya ini demi perlindungan terhadap masyarakat.
"Kita menyadari penuh bahwasanya vaksinasi ini adalah bagian dari kebutuhan kita agar terhindar dari beratnya sakit COVID-19 maupun juga melindungi masyarakat secara keseluruhan," terangnya melalui Siaran Radio Kementerian Kesehatan, Antisipasi Puncak Kasus COVID-19: Segera Lengkapi Diri dengan Vaksinasi Booster dan Tetap Jaga Protokol Kesehatan, ditulis Kamis (14/7/2022).
"Untuk mencapai target 50 persen yang distandarkan WHO, ini perlu percepatan ya. Jadi, kita tidak lagi perlu berdebat tentang pentingnya vaksin, tapi ayo sama-sama untuk menyelamatkan bangsa ini dengan vaksinasi."
Vaksinasi Dosis 3 Masih Belum Semua
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin masih belum berencana memberikan vaksin booster kedua atau dosis 4 kepada kelompok masyarakat umum. Lagipula antibodi orang Indonesia tergolong tinggi. Saat ini, vaksin booster kedua ditujukan bagi tenaga kesehatan (nakes).
Sebagaimana hasil survei serologi terbaru pada Juni - Juli 2022, adanya peningkatan proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-CoV-2, yakni dari 87,8 persen pada Desember 2021 menjadi 98,5 persen pada Juli 2022.
"Kelanjutan booster kedua diberikan ke nakes. Yang masyarakat umum, dosis ketiganya saja masih banyak yang belum semua. Dikejar lagi dulu dosis ketiganya," terang Budi Gunadi saat konferensi pers Peluncuran Buku Vaksinasi COVID-19 dan Diskusi Panel Evaluasi, Tantangan, dan Capaian Vaksinasi COVID-19 di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Jakarta pada Kamis, 11 Agustus 2022.
"Saya juga dikejar-kejar sama Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto) ini (soal booster kedua). Karena dosis ketiganya (secara nasional) saja baru 58 juta, sekitar 24 persenan. Jadi kita tingkatkan dulu."
Advertisement