Harga BBM Pertalite Naik Rp 2.500 per Liter, Setuju?

Sinyal kenaikan harga BBM terus didengungkan pemerintah. Salah satunya kenaikan harga Pertalite.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2022, 19:15 WIB
Petugas berjalan dekat kertas bertuliskan "Pertalite Dalam Perjalanan (Habis)" yang terpampang di salah satu SPBU kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2022). Sejumlah SPBU di Jakarta mengalami kekosongan stok BBM bersubsidi jenis pertalite dalam beberapa hari terakhir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Sinyal kenaikan harga BBM terus didengungkan pemerintah. Terkini, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyebut pemerintah telah berkali-kali menggelar rapat untuk membahas kenaikan harga BBM.

"Kita sudah rapat beberapa kali. Semua sedang dihitung (kenaikan harga BBM)," kata Susiwijono di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat (15/8).

Ekonom Energi, Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menilai sudah seharusnya pemerintah menaikkan harga BBM. Menurutnya, kenaikan harga BBM jenis Pertalite sebesar Rp 2.500 sehingga harganya menjadi Rp 9.250 per liter.

"Idealnya, harga Pertalite dinaikan Rp. 2.500 menjadi Rp 9.250," kata Fahmy saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Kenaikan harga BBM Pertalite ini kata Fahmy seharusnya diikuti dengan penurunan harga BBM Pertamax. Dia menyarankan pemerintah menurunkan harga Pertamax menjadi Rp 10.750 dari harga saat ini Rp 12.500.

"Harga Pertamax diturunkan Rp. 1.750 menjadi Rp. 10.750," kata dia.

 


Biar Tidak Terjadi Disparitas

Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penurunan harga Pertamax ini bertujuan agar tidak terjadi disparitas harga yang tinggi antara Pertalite dan Pertamax. Sehingga masyarakat mau kembali mengkonsumsi Pertamax.

"Kenaikan Pertalite sekaligus menurunkan harga Pertamax agar disparitas keduanya maksimal Rp. 1.500. Tujuannya untuk mendorong konsumen Pertalite migrasi ke Pertamax," tutur dia.

Strategi penyesuaian harga ini juga harus dibarengi dengan upaya pembatasan BBM bersubsidi. Agar yang menikmati subsidi lebih tepat sasaran.

"Selain kebijakan harga tersebut, upaya pembatasan agar BBM Subsidi tepat sasaran harus tetap dilakukan," kata dia.

Kombinasi kebijakan tersebut dinilai akan meringankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar kompensasi dan subsidi energi. Mengingat tahun ini pemerintah telah menganggarkan Rp 502 triliun.

"Dengan kebijakan strategi harga dan pembatasan BBM subsidi, beban subsidi energi dapat diturunkan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Siap-Siap! Sinyal Harga BBM Naik Makin Kuat

Pembeli BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar diminta mendaftarkan diri ke dalam sistem MyPertamina mulai 1 Juli 2022 mendatang. Dok Pertamina

Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono membenarkan kabar Pemerintah yang tengah mempertimbangkan kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak berbagai jenisnya.

Kenaikan harga BBM ini dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Mengingat pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 502 triliun hingga akhir tahun. Namun di sisi lain harga minyak dunia terus meningkat di tingkat global.

"Angkanya semua sedang dihitung, kita sedang siapkan angkanya. Kita sudah rapat beberapa kali," kata Susiwijono di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (15/8).

Susi menjelaskan perhitungan kenaikan harga BBM sedang dilakukan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Termasuk dampak kenaikan inflasi yang bisa dihasilkan jika pemerintah memutuskan kenaikan BBM.

"Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena akan dorong inflasi," kata dia.

 


Opsi Pemerintah

Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rencana kenaikan harga BBM ini kata Susi sudah menjadi opsi pemerintah. Sebab selama ini pemerintah telah menahan harganya agar tidak berdampak langsung di masyarakat.

Hanya saja, tingginya harga minyak dunia menjadi beban baru bagi APBN jika terus ditahan harganya. Apalagi nilai keekonomian dengan harga yang ditetapkan pemerintah saat ini sudah sangat tinggi.

"Space APBN kita kan sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini tidak perlu tinggi antara harga jual dan keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga (atau tidak)," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya