Update Covid-19 Senin, 15 Agustus 2022: Kasus Positif dan Meninggal Bertambah

Kasus positif Covid-19 di Indonesia pada 15 Agustus 2022 bertambah 3.588. Sedangkan untuk kasus meninggal bertambah 26.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 15 Agu 2022, 22:30 WIB
Sejumlah pasien Covid-19 Tanpa Gejala saat memasuki bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus naik. Senin, 15 Agustus 2022, kasus positif tercatat 3.588 sehingga menambah akumulasinya menjadi 6.286.362.

Penambahan juga tercatat untuk kasus sembuh sebanyak 4.508. Sehingga akumulasinya menjadi 6.076.929.Sayangnya, kasus meninggal turut bertambah. Hari ini bertambah 26 kasus sehingga akumulasinya menjadi 157.252.

Penambahan kasus kematian terbanyak dilaporkan di tiga provinsi. Bali mencatat enam kasus, Jawa Tengah empat kasus, dan Kalimantan Selatan empat kasus.

Sedangkan kasus aktif mulai turun sebanyak 946 sehingga totalnya menjadi 52.181. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 100.305 dan suspek 4.339.

Laporan juga merinci penambahan jumlah kasus positif terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.902 kasus positif baru dan 2.157 pasien telah sembuh. Jawa Barat dengan 572 kasus konfirmasi baru dan 838 orang sembuh dari Covid-19.

Banten ada 388 kasus baru dan 297 sembuh. Adapun Jawa Timur 240 kasus baru dan 373 orang dinyatakan sembuh. Sementara Jawa Tengah melaporkan 98 kasus baru dan 163 sembuh.

Provinsi lain juga menunjukkan penambahan kasus di angka satuan dan puluhan. Namun, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat tidak ada penambahan kasus baru sama sekali.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus baru di angka satuan dan puluhan. Tapi, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Capaian Vaksinasi

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 untuk warga Pancoran Buntu II di Pancoran, Jakarta, Jumat (10/12/2021). Hingga 9 Desember 2021 sudah 100,46 juta warga Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau 2 dosis vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Data Satuan Tugas Covid-19 juga menunjukkan capaian vaksinasi per 14 Agustus 2022. Pada tanggal tersebut, terjadi penambahan capaian vaksinasi pada dosis pertama, kedua, dan ketiga alias booster.

Vaksinasi primer dosis pertama bertambah 2.523 sehingga akumulasinya menjadi 202.951.838. Vaksinasi dosis kedua juga ikut bertambah sebanyak 1.604 sehingga akumulasinya jadi 170.486.755.

Sementara vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat bertampah paling tinggi, yakni 7.069. Dengan demikian, akumulasinya menjadi 58.544.800.

Target sasaran vaksinasi adalah 234.666.020. Sedangkan total capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia adalah 431.983.393.

Jumlah ini belum termasuk vaksinasi dosis keempat atau disebut pula booster kedua yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan secara bertahap.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Dampak Covid-19

BEM Nusantara bersama Forum Mahasiswa Merah Putih dan #gerakanberbagiuntukwarga menyalurkan paket sembako untuk warga terdampak COVID-19 di Kampung Pelangi, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (6/8/2021). (Ist)

Tak hanya berdampak langsung pada kesehatan, pandemi Covid-19 juga berkontribusi menyebabkan sebagian besar populasi global menghadapi kelaparan dan kerawanan pangan. Hal ini diperparah berbagai konflik antarnegara seperti Rusia-Ukraina dan perubahan iklim.

Sekitar 10 persen dari populasi global – sekitar 768 juta orang – menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi pada 2020. Lebih dari 750.000 orang diperkirakan menghadapi kelaparan dan kematian pada 2022.

Menurut peneliti dari Thammasat University, Thailand, Prapimphan Chiengkul, berdasarkan tren saat ini, dunia akan gagal mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2 (SDG2), yang bertujuan untuk mencapai situasi tanpa kasus kelaparan (zero hunger) pada 2030.

Di Asia Tenggara, 7,3 persen populasi kekurangan gizi sementara 18,8 persen menghadapi kerawanan pangan sedang atau parah pada tahun 2020.

Pada tahun yang sama, 27,4 persen anak-anak di bawah umur lima tahun di Asia Tenggara menderita pertumbuhan yang terhambat. Ini kebanyakan terjadi pada anak-anak dari latar belakang keluarga miskin dan yang tinggal di daerah pedesaan, mengutip Channel News Asia, Senin (15/8/2022).

Infografis Waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya