20 BUMN Masuk Daftar Fortune Indonesia 100, Erick Thohir: Jangan Berpuas Diri

Dilihat segi penghasilan labanya dari 20 BUMN tersebut mencapai Rp 1.198 triliun pada tahun 2022, artinya ada kenaikan Rp 68 triliun saat pandemi covid-19 yakni 2020 hingga 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Agu 2022, 08:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan Program Rekrutmen Bersama BUMN 2022 pada Selasa (12/4/2022). (Foto: Kementerian BUMN/Permana Aji)

Liputan6.com, Jakarta - Tercatat 20 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar versi majalah Fortune. Tentu hal itu merupakan prestasi yang menggembirakan bagi Pemerintah Indonesia.

"Kemarin Fortune 100 mengeluarkan 100 perusahaan besar. Itu, kurang lebih ada 20 BUMN," kata Kendati begitu, Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari Instagram pribadinya @erickthohir, Selasa (16/8/2022).

Dilihat segi penghasilan labanya dari 20 BUMN tersebut mencapai Rp 1.198 triliun pada tahun 2022, artinya ada kenaikan Rp 68 triliun saat pandemi covid-19 yakni 2020 hingga 2021.

"Lalu kalau kita lihat laba, dari 10 besar 7 BUMN artinya BUMN sehat, korporasinya sehat, tetapi program BUMN untuk ekonomi kerakyatan berjalan dan pembukaan lapangan kerja melalui program BUMN berjalan. Nah ini yang kita jaga, sejak tahun 2020-22021, tahun 2022 itu kurang lebih Rp 1.198 triliun, artinya ada kenaikan Rp 68 triliun saat covid-19," ujarnya.

Tentu hal itu membuat perusahaan BUMN sangat percaya diri, dimana ketika pandemi covid-19 saja masih bisa tumbuh apalagi pasca covid-19, Erick optimis bisa tumbuh lebih dengan cara melakukan transformasi, inovasi, hingga efisiensi.

"Nah ini membuat confidence dong, kalo covid-19 aja kita bisa tumbuh apalagi pasca covid-19 harus tumbuh dengan transformasi, inovasi, dan efisiensi. Saya melihat prospeknya bagus," ujar Erick.

Kendati demikian, kata Erick, tetapi kita tetap mesti waspada, sebab IMF kemarin memprediksi tahun 2024 dunia mengalami resesi. Banyak negara akan bangkrut.

"Artinya apa? ketika konsolidasi di dalam negeri kuat, faktor eksternal faktor-faktor kita harus perhitungkan. Karena ini kan rantai pasok, ini yang mesti kita waspada," ujarnya.

Lebih lanjut, masuknya 20 perusahaan BUMN dalam Fortune Indonesia 100, menunjukkan korporasi BUMN yang sehat. Namun, tidak berpuas diri, melainkan capaian itu tetap harus dijaga, salah satunya dengan terus menjalankan program ekonomi kerakyatan yang bisa membuka banyak lapangan kerja.

"Laba yang justru naik selama pandemi, membuat kami percaya diri namun tetap waspada. Waspada terhadap faktor geopolitik yang bisa berdampak pada ekonomi dalam negeri," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dari Sisi Pendapatan, BUMN Kuasai Daftar Fortune Indonesia 100

Gedung PT Pertamina. Dok Pertamina

Majalah Fortune Indonesia merilis daftar Fortune Indonesia 100 yang merupakan daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2021. Ini adalah rilisan tahun kedua.

Perusahan yang masuk dalam daftar ini tidak hanya terdiri dari perusahaan terbuka di Indonesia, namun juga tertutup. Dengan catatan, mereka merilis laporan kinerjanya yang telah diaudit, menampilkan pada situsnya, atau menyerahkannya kepada tim Fortune Indonesia.

Ada hal signifikan yang terjadi ketika tim Fortune Indonesia merilis daftar bergengsi kali ini. Tahun lalu, hanya 30 persen perusahaan yang berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Namun, tahun ini 80 persen di antaranya berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja.

Total pendapatan dari seratus perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 ini mencapai Rp 4.381,41 triliun. Angka tersebut naik 20,62 persen dibandingkan tahun lalu.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 16.970,8 triliun. Artinya total pendapatan 100 perusahaan raksasa ini mewakili 25,81 persen atau lebih dari seperempat perekonomian Indonesia.

Dari total pendapatan Rp 4.381,41 triliun, sekitar 48,84 persen di antaranya disumbang oleh 19 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100.

“Terbentuknya sejumlah holding BUMN membuat beberapa perusahaan pelat merah memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan,” kata Hendra Soeprajitno, Editor-in-Chief Fortune Indonesia dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Dikuasai Sektor Pertambangan

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi klasifikasi saham menjadi 11 sektor. Jika kita melihat daftar Fortune Indonesia 100, sektor pertambangan yang merasakan era booming komoditas mengambil porsi 36,3 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100 yaitu Rp 4.381,41 triliun.

Sektor kedua dan ketiga dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor keuangan dengan porsi 19,15 persen dan sektor barang konsumen primer dengan porsi 18 persen.

Namun jika melihat dari sisi laba bersih, dari total laba bersih Rp 389,72 triliun yang dicatatkan 100 perusahaan dalam daftar Fortune Indonesia 100, sektor keuangan mengambil kontribusi 40 persen.

"Diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen primer dengan kontribusi masing-masing 27,24 persen dan 11,75 persen,” kata Hendra.


Berikut daftar Fortune Indonesia 100: 2021/2022:

1. PERTAMINA

2. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

3. ASTRA INTERNATIONAL

4. BANK RAKYAT INDONESIA

5. TELKOM INDONESIA

6. BANK MANDIRI

7. GUDANG GARAM

8. INDOFOOD SUKSES MAKMUR

9. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA

10. MIND.ID

11. BANK CENTRAL ASIA

12. SUMBER ALFARIA TRIJAYA

13. PUPUK INDONESIA

14. BANK NEGARA INDONESIA

15. SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY

16. ADARO ENERGY INDONESIA

17. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

18. INDAH KIAT PULP & PAPER

19. BARITO PACIFIC

20. JAPFA COMFEED INDONESIA. 


21 - 40

21. INDIKA ENERGY

22. ERAJAYA SWASEMBADA

23. BAYAN RESOURCES

24. UNILEVER INDONESIA

25. SINAR MAS MULTIARTHA

26. SEMEN INDONESIA (SIG GROUP)

27. PELABUHAN INDONESIA (PELINDO)

28. INDOSAT OOREDOO HUTCHISON

29. DIAN SWASTATIKA SENTOSA

30. KRAKATAU STEEL

31. INDO TAMBANGRAYA MEGAH

32. BANK TABUNGAN NEGARA

33. MAYORA INDAH

34. XL AXIATA TBK

35. KALBE FARMA

36. SARATOGA INVESTAMA SEDAYA 15

37. AKR CORPORINDO

38. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

39. BANK DANAMON INDONESIA

40. BANK CIMB NIAGA


41 - 60

41. ASURANSI ALLIANZ LIFE INDONESIA

42. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL

43. MEDCO ENERGI INTERNASIONAL

44. METRODATA ELECTRONICS

45. MITRA ADIPERKASA

46. KERETA API INDONESIA

47. WIJAYA KARYA

48. FKS MULTI AGRO

49. BANK PAN INDONESIA

50. PT PP

51. MNC INVESTAMA

52. BANK BTPN

53. LIPPO KARAWACI

54. TUNAS BARU LAMPUNG

55. AIA FINANCIAL

56. INDOLIFE PENSIONTAMA

57. MANULIFE INDONESIA

58. CAPITAL FINANCIAL INDONESIA

59. GAJAH TUNGGAL

60. JASA MARGA


61 - 80

61. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN

62. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA

63. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA

64. ABM INVESTAMA

65. BUMI RESOURCESES

66. CATUR SENTOSA ADIPRANA

67. BANK PERMATA

68. BANK OCBC NISP

69. VALE INDONESIA

70. DELTA DUNIA MAKMUR

71. MITRA PINASTHIKA MUSTIKA

72. KIMIA FARMA

73. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI

74. BANK MAYBANK INDONESIA

75. M-CASH INTEGRASI

76. INDO-RAMA SYNTHETICS

77. KIRANA MEGATARA

78. WASKITA KARYA

79. TUNAS RIDEAN

80. SRI REJEKI ISMAN  


81 - 100

81. FAJAR SURYA WISESA

82. TIGARAKSA SATRIA

83. ADHI KARYA

84. BANK MEGA

85. TEMPO SCAN PACIFIC

86. SMARTFREN TELECOM

87. MULTIPOLAR

88. GUNUNG RAJA PAKSI

89. TEMBAGA MULIA SEMANAN

90. PRIMA ANDALAN MANDIRI

91. BARAMULTI SUKSESSARANA

92. PAN BROTHERS

93. PUTRA MANDIRI JEMBAR

94. CIPUTRA DEVELOPMENT

95. SAMUDERA INDONESIA

96. MALINDO FEEDMILL

97. UNI-CHARM INDONESIA

98. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA

99. SARANA MENARA NUSANTARA

100. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA.

Infografis Wajah Lama Jabat Posisi Baru di BUMN. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya