Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan, pembangunan proyek ibu kota negara atau IKN Nusantara ke depan tidak boleh berhenti meskipun pemerintah berganti presiden setiap periode 5 tahun.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai, peta jalan pembangunan negara harus lebih menjamin ketahanan nasional, serta lebih menjamin kesinambungan pembangunan, tanpa bergantung pada momen elektoral 5 tahunan.
Advertisement
"Termasuk di dalamnya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang tidak boleh terhenti karena adanyapenggantian kepemimpinan nasional," tegas Bamsoet dalam Sidang Tahunan MPR RI bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/8/2022).
Menurut dia, pembangunan IKN merupakan proyek jangka panjang guna mewujudkan ibu kota baru menjadi kota dunia yang berkelanjutan dengan konsep smart, green, blue city, serta hub bagi perekonomian nasional, regional, dibutuhkan haluan negara, serta konsistensi lintas pemerintahan.
"Tidak hanya itu pembangunan IKN diharapkan jadi katalis untuk mendorong Indonesia melakukan lompatan teknologi," ujar Bamsoet.
"Pembentukan haluan negara yang dipatuhi oleh pemerintahan periode-periode berikutnya jadi aspek krusial untuk mengarahkan pembangunan, khususnya untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045," tuturnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Mulai Bangun Ibu Kota Nusantara, Sri Mulyani Masih Hitung Anggaran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal segera memulai pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, lewat proses peletakan batu pertama (groundbreaking). Namun, alokasi anggaran pembangunan IKN Nusantara rupanya masih dihitung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Hal itu diungkapkannya pasca rapat bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
"Nanti kita akan hitung bersama Pak Bas (Basuki Hadimuljono)," kata Sri Mulyani.
Sang Bendahara Negara menjelaskan, dirinya sudah membahas pendanaan IKN lewat alokasi APBN 2022 bersama Menteri Basuki. Kendati angkanya masih belum bisa disampaikan.
"Sudah dibahas sama Pak Bas untuk 2022, kita lihat kelengkapan dokumen dan kemampuan untuk menyelesaikan sampai Desember," tuturnya.
Sebagai bentuk peresmian dibangunnya IKN, rencananya Presiden Jokowi akan meletakkan batu pertama. Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor.
Isran mengabarkan, Jokowi bakal bertolak kembali ke titik nol IKN pada pertengahan Agustus ini.
"Tetapi tanggalnya belum pasti. Bisa sebelum 17 Agustus atau sesudahnya," ujarnya kepada awak media.
Peletakan batu pertama di IKN, kata Isran, sebagai pertanda dibangunnya Istana Negara. Saat ditanya mengenai progres pembangunan ke depan, Isran mengaku tak memiliki wewenang melakukan pemantauan.
"Saya tidak punya kewenangan, itu ada Badan Otorita yang melaksanakan. Hanya itu informasi yang bisa saya sampaikan," ungkapnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement