Liputan6.com, Jakarta Putri pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco yaitu Mima Shafa, beberapa waktu lalu mengungkap sesuatu yang mengejutkan. Ia mengaku selama beberapa tahun belakangan ini mengalami masalah kesehatan mental hingga alami depresi dan puncaknya adalah keinginannya untuk mengakhiri hidup.
Beruntung, Mima Shafa berhasil bangkit dari keterpurukannya itu. Saat ini, melalui sebuah video di kanal YouTube Mona Ratuliu dan Indra Brasco, mereka berbagi pengalaman tersebut.
Diketahui bahwa rupanya Mima sudah mengalami gejala-gejala terkait kesehatan mental itu sejak masih kecil.
"Aku tuh ingetnya Mima sering telepon tiba-tiba terus kayak sesak napas, aku nanya kenapa terus aku bawa ke IGD terus dokter bilang enggak apa-apa," ujar Mona Ratuliu dikutip dari kanal YouTube Mona Indra Channel, Selasa (16/8/2022).
"Sebenarnya dulu aku masih enggak tahu apa-apa. Aku kira cuman sesak napas biasa, kadang aku di sekolah tiba-tiba pengin pulang ngerasa enggak nyaman. Dulu waktu aku SD, SMP, belum ada tuh yang namanya mental health awareness, jadi pada saat itu aku bingung," timpal Mima.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sempat Stabil
Hingga akhirnya, mereka disarankan untuk menemui psikolog dan menceritakan masalahnya. Dari situ, didapati bahwa Mima memang memiliki masalah dalam kesehatan mentalnya. Ia pun rutin berkonsultasi hingga masalahnya itu sempat mereda.
"Sebenarnya dulu pas SMP itu aku rajin ke psikolog, sempat stabil lagi. Abis itu kita udah enggak ke psikolog lagi, sampai akhirnya di kelas 10 memicu sesuatu di aku sampai akhirnya aku sering merasa cemas, terus suka tiba-tiba kena serangan panik dan lain-lain," beber Mima.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Puncaknya...
Puncaknya, Mima merasa lelah dengan kondisi kesehatannya yang tak kunjung sembuh itu, hingga ia pun sempat terlintas untuk mengakhiri hidupnya beberapa kali.
"Pada saat itu juga tahun 2018 atau 2019 itu aku juga ada keinginan bunuh diri sama seperti yang sekarang, tapi waktu itu aku belum share ke Bunda-Yanda, aku share ke konselor sekolah dulu. Tahun-tahun berlalu, di setiap tahun adalah masa-masa di mana aku ngerasa drop banget," kata Mima lagi.
"Sampai puncaknya itu bulan Juli (2022), aku udah ngerasa berat banget, capek dengan hidup, tahun ini tuh sebenarnya aku udah mulai cerita, aku tuh mulai capek," sambungnya.
Bangkit
Untungnya, Mima berhasil bertahan dan kembali bangkit lagi setelah mendengar kalimat dari Mona Ratuliu yang langsung mengubah pola pikirnya tentang apa yang ia alami ini.
"Setelah itu ya hal itu terjadi, aku dibawa ke UGD, dan aku inget banget salah satu hal yang aku ngomong ke Bunda dan setelah Bunda ngomong ini, 'Ka, terserah kamu untuk melihat kejadian ini sebagai musibah atau berkah'," kenangnya.
"Di situ aku langsung mikir kayak cerita aku tuh sebenarnya bisa dijadiin inspirasi dan berkah bagi banyak orang, karena aku tahu aku enggak menjalankan ini sendirian. Aku tahu cerita ini juga bisa membawa berkah bagi banyak orang," tambah Mima lagi sambil menahan air matanya yang hampir menetes.
Advertisement
Info Kontak Bantuan
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda Depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.