Seorang penduduk mengambil foto saudaranya dari ponselnya di Kalunga quilombo, di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Anggota Kalunga quilombo, yang merupakan keturunan budak yang melarikan diri, melakukan perjalanan dengan sepeda motor di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Anak-anak membawa air dari Rio Branco saat fajar di Kalunga quilombo, di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Gadis-gadis bersiap-siap di kamar tidur mereka di sebuah rumah tradisional di Kalunga quilombo, di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Anak-anak bermain di depan rumah adat Kalunga quilombo, keturunan budak yang melarikan diri, di kawasan pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). (AP Photo/Eraldo Peres)
Seorang gadis tersenyum di samping jendela rumahnya di Kalunga quilombo, di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)
Seorang anak laki-laki melintasi Rio Branco saat fajar di Kalunga quilombo, di daerah pedesaan Cavalcante di negara bagian Goias, Brasil, Senin (15/8/2022). Nenek moyang penduduk desa Kalunga quilombo menetap di sana sebagai budak yang melarikan diri lebih dari 200 tahun yang lalu. (AP Photo/Eraldo Peres)