Satuan Pendidikan Aman Bencana BPBD Jatim Sasar Pesantren di Probolinggo

Diketahui program serupa juga telah berjalan di Sumenep dan Pamekasan. Namun, menurut Budi, untuk di Kota Probolinggo adalah pertama kali dilaksanakan di lingkungan pondok pesantren.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Agu 2022, 23:02 WIB
Kalaksa BPBD Jawa Timur Budi Santoso ( tengah) meninjau pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana di kota Probolinggo ( istimewa)

Liputan6.com, Kota Probolinggo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Pemkot Probolinggo membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Madrasah Aliyah (MA) Riyadlus Sholihin. Pembentukan SPAB ini adalah bagian dari program pengurangan risiko bencana.

"Program dari kami adalah  pengurangan risiko bencana, kita coba ke pencegahan, kita mengajari, edukasi, sosialisasi, tandur-tandur dan lain-lain itu bagian daripada pencegahan,” jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Budi Santoso, Selasa ( 16/8/2022).

Diketahui program serupa juga telah berjalan di Sumenep dan Pamekasan. Namun, menurut Budi, untuk di Kota Probolinggo adalah pertama kali dilaksanakan di lingkungan pondok pesantren. 

"Karena ada perda oleh gubernur disampaikan dan disahkan melalui dewan kita sasar pondok pesantren, pertama di MA Riyadlus Sholihin," katanya.

Asisten Administrasi Pemerintahan Pemkot Probolinggo Gogol Sujarwo berterima kasih kepada BPBD Jawa Timur karena turut serta bersama-sama menjalankan amanat UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 

"Karena ada bentuk perhatian dan implementasi yang ada di daerah karena ini memang amanat dari undang-undang 24 tahun 2007 bahwa kita semua harus tangguh ya, ini tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta," kata Gogol

Gogol juga berpesan kepada BPBD Kota Probolinggo dan Kemenag setempat, agar kedepan lebih banyak lagi sekolah-sekolah ikut program SPAB. 

"Mengingat pentingnya program SPAB ini, pak wali berharap untuk sekolah sekolah lainnya dari jenjang terbawah sampai jenjang menengah di Kota Probolinggo juga dapatnya segera dikembangkan sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana," pesan Gogol.  


Mobil Edukasi

Selama dua hari, siswa-siswi di MA Riyadlus Sholihin akan didampingi Koordinator SRPB (Sekber Relawan Penanggulangan Bencana) Jawa Timur untuk mengikuti berbagai pelatihan. Di antaranya kajian risiko bencana, pembentukan tim siaga sekolah, simulasi, kesiapsiagaan bencana dan kesiapsiagaan perlindungan diri.

Khusus untuk simulasi, tim akan memberikan contoh kesiapsiagaan bencana alam saat terjadi gempa bumi.

Sebagai pendukung pembelajaran, BPBD Provinsi Jawa Timur juga telah menyiapkan  Mosipena yakni Mobil Edukasi Penanganan Bencana. Yang dilengkapi fasilitas videotron, komputer interaktif, mobile sound system, literatur buku tanggap bencana, banner serta kelengkapan unit lainnya.

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya