Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan peran berbagai sektor untuk membiayai proyek negara. Salah satunya peran swasta untuk ikut melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hal tersebut diungkapkkan Jokowi dalam Pidato Kenegaraan terkait RUU APBN 2023 dan Nota Keuang, Selasa (16/8/2022).
Advertisement
Jokowi mengatakan skema ini jadi inovasi di sisi pembiayaan. Di sisi lain, pada bagian ini juga diperlukan adanya perhatian khusus.
"'Inovasi di sisi pembiayaan difokuskan untuk mendorong pembiayaan yang fleksibel dengan kehati-hatian melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang lebih terintegrasi dalam pembiayaan infrastruktur," kata dia.
"Penguatan peran Lembaga Pengelola Investasi, serta pendalaman pasar obligasi negara," tambah Jokowi.
Sementara itu, di sisi belanja, reformasi dijalankan dengan peningkatan kualitas belanja. Ini ditempuh melalui pengendalian belanja yang lebih efisien, lebih produktif, dan menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian.
"Serta efektif untuk mendukung program-program pembangunan prioritas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengungkap sejumlah strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut.
Pertama, APBN 2023 difokuskan pada lima agenda utama. Diantaranya, penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial.
Lalu, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Kemudian, pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Selanjutnya, pelaksanaan revitalisasi industri, dengan mendorong hilirisasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berbasis ekspor.
"Dan mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau," bebernya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Bangga, Indonesia Kini di Puncak Kepemimpinan Global
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia kini semakin diakui dunia Internasional. Terbukti, Indonesia dipercaya menjadi ketua untuk sejumlah forum negara-negara dunia.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).
"Kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas," kata dia.
Kemudian, Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global.
"Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar didunia. Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerjasama internasional," lanjutnya.
Kepercayaan besar dari masyarakat internasional, lanjut Jokowi, juga bisa dirasakan di dalam negeri. Reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha terus Indonesia lakukan.
Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM terus kita perbaiki. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52 persen di antaranya, berada di Luar Jawa.
"Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," tutup dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Di Sidang Tahunan MPR, Jokowi: Indonesia Negara Terkuat ke-4 Dunia Lawan Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, di tengah tantangan yang berat, patut disyukuri karena Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global pandemi covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).
Enam+07:00Liputan6 Update: Jokowi Terima Penghargaan Swasembada Beras dari IRRI Menurut dia, Indonesia termasuk negara pulih lebih cepat bangkit dan lebih kuat ke-4 dunia yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Bahkan, inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen.
“Sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi,” ujarnya.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.
“Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun disisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” pungkasnya.
Dia pun mengapresiasi peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mampu menjaga sinergi antara kualitas tata kelola keuangan negara dan fleksibelitas, sehingga Indonesia bisa menghadapi krisis.
“BPK telah menjaga sinergi antara kualitas tata kelola keuangan negara dan fleksibilitas dalam menghadapi krisis. Ini sangat membantu Pemerintah. Rencana penyelenggaraan Supreme Audit Institution (SAI)-20 juga semakin memperkokoh kepemimpinan Indonesia di G20,” kata Jokowi.