Smartfren Kantongi Pendapatan Rp 5,45 Triliun hingga Semester I 2022

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2022, 18:18 WIB
Proses optimasi BTS yang dilakukan Smartfren. (Foto: Smartfren)

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang enam bulan pertama 2022. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Smartfren Telecom Tbk meraih pendapatan usaha Rp 5,45 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 10,15 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,95 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban penyusutan dan amortisasi naik menjadi Rp 2,13 triliun hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,84 triliun. Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomuni turun menjadi Rp 1,8 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2 triliun.

Perseroan membukukan kenaikan beban penjualan dan pemasaran naik menjadi Rp 647,98 miliar hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 613,31 miliar. Beban karyawan turun menjadi Rp 466,75 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 468,58 miliar. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 98,97 miliar selama enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 104,10 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, beban usaha naik 2,34 persen menjadi Rp 5,15 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,03 triliun.

PT Smartfren Telecom Tbk meraih laba usaha Rp 302,18 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 82,74 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Perseroan membukukan laba bersih entitas asosiasi naik menjadi Rp 70,97 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 61,62 miliar.

Perseroan mencatat penghasilan bunga turun menjadi Rp 3,02 miliar hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,72 miliar. Rugi kurs mata uang asing perseroan susut 53,56 persen menjadi Rp 57,31 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 123,42 miliar.

PT Smartfren Telecom Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 54,60 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 451,90 miliar. Perseroan mencatat laba per saham dasar sebesar 0,17 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi 1,45.

Total ekuitas tercatat Rp 12,70 triliun pada 30 Juni 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 12,65 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 31,07 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 30,74 triliun.

Total aset perseroan tercatat Rp 43,78 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 43,35 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 321,27 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 463,21 miliar.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Raih Restu Private Placement, Begini Rencana Smartfren Telecom

Foto: BTS Smartfren di BSD, Tangerang Selatan. (Foto: Corpcomm Smartfren).

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Hal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham pada Selasa, 12 Juli 2022. "Kita baru minta persetujuan ke pemegang saham, tadi pemegang saham setuju untuk penerbitan saham baru,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren di Jakarta, ditulis Rabu, 13 Juli 2022.

Merza juga menuturkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi atau pengembangan apapun untuk investasi Smartfren.

"Dananya untuk investasi, pengembangan apapun untuk investasi kita,” kata Merza.

Meskipun demikian, hingga kini belum diketahui siapa calon investor yang akan membeli saham baru tersebut. "Belum tahu siapapun,” ungkapnya. 

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru maksimal 31 miliar saham dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Adapun harga pelaksanaan private placement itu Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.


Dampak Private Placement

Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan akan gelar private placement dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 kalau pelaksanaan private placement itu selambat-lambatnya dua tahun sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 12 Juli 2022.

Seiring pelaksanaan private placement tersebut, pemegang saham perseroan akan alami dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09 persen di luar dilusi akibat obligasi wajib konversi III dan waran seri III yang belum dilaksanakan.

Adapun dampak pelaksanaan private placement ini antara lain penambahan modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan melalui penerbitan saham-saham baru akan meningkatkan posisi ekuitas perseroan.

Selain itu, secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan penting, terutama berkaitan dengan utang dan ekuitas perseroan akan menjadi lebih baik.

“Posisi kas perseroan akan membaik dengan masuknya dana segar yang dapat digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja dan melakukan investasi baik oleh perseroan dan entitas anak,” kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya